Kenapa Tetangga Tak Tahu Indah dan Elia Ibu Anak Sudah Jadi Kerangka di Bandung,Tewas 6 Tahun Lalu
TRIBUN-MEDAN.COM – Kenapa tetangga tak tahu Indah dan Elia ibu anak sudah jadi kerangka di dalam rumah di Bandung?
Adapun penemuan Indah dan Elia ibu anak yang sudah jadi kerangka di dalam rumah mengejutkan publik.
Pasalnya, ibu dan anak bernama lengkap Indah Hayati(55) dan Elia Immanuel (24) oleh mantan suaminya dan disebut sudah meninggal dunia 6 tahun lalu.
Ibu Indah dan Ela diduga meninggal sebelum pandemi atau sekitar 2018 alias enam tahun lalu sehingga jenazahnya sudah berbentuk kerangka.
Lantas, kenapa para tetangga tak menyadari kematian Indah dan Elia?
Padahal diketahui rumah Indah terletak di tengah komplek rumah yang padat.
Menilik lokasi rumah yang ditempati 2 warga nahas itu, terungkap fakta mengapa para warga tak mencium bau mayat.
Lokasi rumah Ibu Indah ini memang agak terpencil, nomor 3 dari ujung gang.
Rumah ini bersebelahan dengan rumah warna oranye yang ada di nomor dua dari ujung gang.
Penghuni rumah warna oranye itu sendiri baru pindah ke rumah tersebut sekitar satu tahun.
Baca juga: Misteri Tulisan Dinding, Ibu dan Anak Ditemukan Jadi Kerangka: Aku Hanya Minta Uang Sekolah
Baca juga: Alasan Suami Sulsel Bikin Surat Kematian Istrinya Berstatus ASN yang Masih Hidup, Demi Kredit Mobil
Di sepanjang jalan yang melintas di depan rumah ibu Indah itu sebenarnya ada 8 slot atau petak rumah, sehingga total ada 16 rumah.
Namun, hanya ada 2 rumah yang menghadap jalan yakni rumah ibu Indah dan rumah warna oranye.
Sementara di sisi jalan yang lain, ada 3 rumah yang menghadap jalan, itupun ada di ujung gang yang lain, bukan ujung gang dekat rumah ibu Indah.
Sisanya hanya tembok dan kebun kosong.
Kemungkinan lokasi rumah ibu Indah yang agak terpencil ini yang membuat para tetangga tak sadar kalau ibu dan anak itu sudah meninggal sejak lama.
Apalagi, tetangga juga mengira mereka sudah pindah rumah.
Saat penemuan mayat, kondisi rumah memang terlihat terbengkalai.
Rumah itu sendiri memiliki pagar tinggi yang dihias pagar besi menutup seluruh bangunan dari atas tanah sampai bawah genteng.
Rumput dan tanaman liar juga menutupi pintu gerbang rumah.
Tak ada tanda rumput itu pernah diinjak tanda ada yang masuk ke rumah.
Sementara itu, cat rumah berwarna ungu itu sudah pudar menuju warna putih.
Seng yang ada di atas pintu masuk rumah atau gerbang juga sudah karatan.
Sementara kondisi genteng terlihat masih rapi.
Baca juga: NASIB Tessy Srimulat Lapor Bareskrim Usai Soal Judol, Kesal Namanya Dikaitkan dengan Insial T
Baca juga: Nasib Jenazah Aji Kurniawan TKI Tewas Mengenaskan Usai Makan 30 Jamur di Jepang, Proses Pemulangan
Tetangga Mengira Pindah Rumah
Ai Suryati (54), tetangga Indah mengatakan, terakhir bertemu dengan ibu dan anak tersebut sebelum pandemi COVID-19, kemudian setelah itu tak pernah bertemu lagi.
“Terakhir ketemu sebelum Corona, saya lupa tahunnya, itu pun tidak sama sekali ngobrol, kalau mau kerjanya juga hanya lewat saja,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Senin (29/7/2024).
Tetangga Tak Cium Bau Mayat
Setelah tidak lama bertemu, Ai pun mengira bahwa ibu dan anak tersebut sudah pindah rumah karena kabarnya pernah meminta surat pindah ke RT dan RW setempat, apalagi selama ini warga pun tidak pernah mencium bau mayat.
“Meraka hanya berdua di rumah karena domisilinya di sini sudah lama. Tapi setahu saya enggak ada keluarga lain di sini,” katanya.
Warga semakin yakin mereka pindah karena di bagian rumah terdapat tulisan rumah dijual, bahkan sempat ada beberapa kali yang menanyakan terkait dijualnya rumah tersebut.
“Tapi katanya pas menghubungi nomor yang dicantumkan tidak aktif, kami juga tidak tahu kan. Jadi semuanya sudah tahu rumah tahu kosong,” ucap Ai.
Pesan Terakhir Indah dan Elia Ibu Anak Jadi Kerangka, Tagih Janji Manis: Kubawa Mati
Inilah pesan terakhir ibu bernama Indah Hayati(55) dan anaknya Elia Immanuel Putra(24) sebelum ditemukan sudah jadi kerangka di Bandung Barat.
Sebelum ditemukan tinggal kerangka, Indah Hayati dan Elia Immanuel Putra ibu anak di Bandung sempat menuliskan pesan terakhir di dinding rumahnya.
Dimana sang anak yakni Elia Immanuel Putra menagih janji ayahnya Mudjoyo Tjandra mengenai uang sekolahnya.
Sementara Indah Hayati menagih janji kepada mantan suaminya itu soal rumah.
Seperti diketahui, kerangka ibu bernama Indah dan anaknya Elia ditemukan dalam rumah mereka di Perumahan Tani Mulya, RT 11/15, Desa Tani Mulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, Senin (29/7/2024).
Saat dilakukan olah TKP, ditemukan ada pesan dari Elia Immanuel Putra dan ibunya yang ditujukan kepada sang ayah, Mudjoyo Tjandra.
Diketahui, Indah dan Mudjoyo Tjandra telah bercerai sejak delapan tahun lalu.
Pilunya, Elia Immanuel Putra curhat ayahnya yang tidak menempati janji untuk membiayai sekolahnya.
Bahkan Elia Imanuel Putra (24) ini akan membawa janji ayahnya hingga meninggal.
“Surat untuk Mudjoyo, kalau buat janji jangan buat janji kalau gak bisa nepatin janji, Aku mau sekolah katanya mau bayar aku sekolah, tapi semua itu dusta. Akan kubawa sampai mati semua janji manismu!,” tulisnya dilansir dari Youtube tvOneNews, Selasa (30/7/2024).
“Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu, katanya raihlah cita-cita setinggi langit tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah,” imbuhnya.
Dalam tulisan itu, sang anak juga meminta maaf kepada ayahnya karena tidak bisa menjadi anak yang sempurna.
“Maafkan aku tidak bisa jadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna,” tulisnya.
Tak hanya itu, terdapat juga pesan meminta Mudjoyo Tjandra untuk tidak menyakiti wanita lain jika ingin menikah lagi.
“Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti, aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan, yang dari Ciamis yang foto bersamamu itu dipajang di FB Hendra Setiawan,” katanya.
Lebih lanjut, ia bak memberikan petunjuk kepada polisi untuk menemukan sebuah USB yang berisi pesan lain.
Tulisan lainnya yaitu, “Warning !!! Cari USB ada 4 USB Drive aku tulisan pesan untuk dibaca pak polisi dalam bentuk web,” dalam tulisan itu.
Selain itu ada juga tulisan pesan yang ditujukan kepada warga setempat.
Ibu dan anak itu meminta agar rumah yang mereka tempati dijadikan masjid atas nama mereka jika ayahnya merebut paksa hak mereka.
“Kalau Mudjoyo Jandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya. Untuk warga RT 10 Pak RT tolong tagih rumah ini untuk jadi mesjid atas kemaatian saya,” dalam tulisan itu.
(*/Tribun-Medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan