Diboyong Jokowi ke IKN Kaltim,Influencer tak bisa Bedakan Istana Negara dan Kantor Presiden
TRIBUNKALTIM.CO – Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke IKN Kaltim mulai Minggu (28/7/2024) kemarin menjadi sorotan karena membawa sederet influencer mulai dari Raffi Ahmad, Atta Halilintar dan istrinya Aurel Hermansyah dll.
Kehadiran influencer yang dibawa Jokowi ke IKN Kaltim ini menjadi sorotan lantaran tidak ada satupun artis maupun pemengaruh lokal.
Kini, influencer yang jauh-jauh diboyong Jokowi ke IKN Kaltim ini ternyata tidak bisa membedakan Istana Negara dan Kantor Presiden.
Dua bangunan di IKN Kaltim, Istana Negara dan Kantor Presiden ini memiliki desain bangunan yang berbeda.
Baca juga: Jokowi Beri Nama Istana Garuda untuk Kantor Presiden di IKN Kaltim, Bedanya dengan Istana Negara
Baca juga: Tak Ada Influencer Lokal yang Diajak Jokowi ke IKN Kaltim, Daftar Artis dan Pemengaruh yang Ikut
Baca juga: Jokowi Tiba di Jembatan Pulau Balang Mengendarai Motor Bersama Sejumlah Artis dan Influencer
Bangunan Istana Negara dan Kantor Presiden sangat kontras berbeda desain bangunannya.
Untuk kantor presiden di IKN Kaltim yakni gedung dengan desain garuda raksasa tersebut.
Hari ini, Senin (29/7/2024) Jokowi menamakan kantor presiden di IKN Kaltim dengan nama Istana Garuda.
Sementara bangunan Istana Negara yang terletak di depan kantor presiden, didominasi dengan pilar-pilar tinggi.
Sayangnya, para influencer yang dibawa Jokowi ini masih salah dalam penyebutan nama gedung di IKN Kaltim tersebut.
Seperti halnya Irwansyah dan isterinya, Zaskia Sungkar yang menyebut gedung garuda itu dengan nama Istana.
“Istananya, garuda ya,” ujar Irwansyah saat ikut menambahkan testimoni yang diberikan isterinya, dikutip dari video Youtube Sekretariat Presiden seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Sementara Zaskia Sungkar membagikan pengalamannya saat merasa berkunjung ke IKN seperti masuk ke dunia lain.
“Benar-benar experience, walaupun padat ya satu hari ini tapi kita semua aku rasa sepakat happy banget dan terutama begitu sampai di IKN kayak masuk dunia lain, keren banget.
Aku enggak nyangka progresnya sudah sampai tahap ini, benar-benar sudah kelihatan kemegahannya, arsitekturnya keren, alamnya juga cantik, danaunya juga itu bagus banget, dan Istananya juga megah banget, futuristik tapi tetapi culture dan heritage Indonesia itu tetap dipertahankan,” ucap Zaskia Sungkar.
Baca juga: 10 Artis yang Dampingi Presiden Jokowi ke IKN Hari Ini, Ada Raffi-Nagita hingga Atta-Aurel
Begitu pula dengan Atta Halilintar yang menyebut Istana Negara IKN Instagramable, sehingga dirinya ingin berfoto di sana.
“Istananya juga unik gitu ya, yang menurutku Instagramable banget jadi kalau ke sini kayak pengin foto aja gitu sama Istana,” kata Atta.
Sedangkan Raffi Ahmad mengatakan bahwa ibu kota negara baru tersebut merupakan proyek yang prestisius.
“Untuk menjalankan suatu pemerintahan untuk kepala negara beserta jajarannya ada di sini, ini merupakan suatu prestisius juga, kalau misal tamu-tamu luar negeri datang ke Indonesia tahu bahwa Indonesia itu indah sekali,” cetus Raffi.
Perbedaan Fisik Bangunan Istana Garuda dan Istana Negara di IKN Kaltim
– Istana Negara
Sementara Istana Negara di IKN Kaltim merupakan bangunan megah dengan 34 pilar tinggi berwarna putih yang berada tepat di depan Kantor Presiden.
Proyek ini juga digarap oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 1,34 triliun.
Berdasarkan arsip Kompas.com diketahui bahwa bangunan Istana Negara dirancang dengan tampilan monumental dan simetris yang dominan, diimplementasikan di wajah depan Istana dengan pilar-pilar tinggi tersebut.
Konsep keseimbangan bukan hanya ada di tampilan bangunan, namun juga secara keseluruhan kawasan.
Selain itu, bangunan juga didesain tanggap iklim dan meminimalisasi perubahan terhadap bentuk dan kondisi topografi tapak.
Lantai bangunan Istana Negara dilapisi marmer, parket, dan homogenous tile (HT).
Dan khusus lantai lobi, dilapisi marmer hijau Juparana.
Marmer pelapis lantai yang digunakan merupakan produksi lokal, didatangkan langsung dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Didampingi Raffi Ahmad dan Atta, Jokowi Resmikan Jembatan Pulau Balang, Penghubung Balikpapan – IKN
Sementara dindingnya merupakan beton 20 sentimeter yang dilapisi kayu ukiran hasil karya seniman dari Pulau Jawa dan Bali dengan craftmanship tinggi, kemudian sebagian dinding lainnya dilapisi anyaman pisang, HT, marmer, granit, dan labradorite.
Berlanjut ke plafon Istana Negara yang terbuat dari gypsum, kayu solid, veneer, ukiran kayu dan tembaga.
Sedangkan sebagian pintu-pintu di bangunan Istana Negara bermaterialkan kayu jati solid, sebagian lagi merupakan pintu anti peluru, dan pintu besi.
Tutupi Isu Negatif
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga membocorkan dugaan alasan Jokowi mengajak sejumlah influencer ke IKN.
Menurut Jamiluddin Ritonga, kehadiran influencer bersama Jokowi di IKN tentu aneh dan mengejutkan.
Sebab, tidak jelas relevansi dan urgensi kehadiran influencer dengan rencana Jokowi berkantor tiga hari di IKN.
Namun demikian, ada dua kemungkinan influencer dilibatkan dalam kerja Jokowi selama di IKN.
“Pertama, influencer dilibatkan untuk mengcounter issue negatif terkait IKN.
Isu negatif itu memang sudah mengemuka sejak Jokowi menyatakan ibu kota pindah ke IKN,” ucap Jamil dalam keterangannya, Senin (29/7/2024).
Jamil mengatakan, isu negatif itu terus menguat hingga Jokowi gagal berkantor di IKN pada awal Juli 2024.
Pembangunan dasar yang belum selesai dijadikan dasar untuk menyerang ketidakberesan pembangunan IKN.
“Minimnya investor yang mau beinvestasi juga menjadi isu negatif terkait IKN.
Hal itu membuat pesimis sebagian anak bangsa akan keberlanjutan pembangunan IKN,” ungkapnya.
Jamil menilai kehadiran influencer diharapkan dapat mengcounter semua isu negatif tersebut.
Baca juga: Pengamat Bocorkan Deretan Isu Negatif IKN Nusantara yang Ingin Dicounter Jokowi Lewat Raffi Ahmad Cs
Untuk itu, Jokowi tampaknya sengaja melibatkan influencer dalam meresmikan jembatan.
Bahkan Jokowi bersama influencer menaiki motor untuk menggambarkan kelayakan IKN.
“Para influencer itu tentu akan mengemas informasi peresmian itu menjadi beragam counter.
Substansi isinya, meskipun akan dikemas beragam format penyajian, tentu ingin menyampaikan semua pembangunan di IKN berjalan lancar.
Pesan-pesan itu tentu untuk mengcounter tidak benar pembangunan di IKN mengalami banyak kendala,” jelas dia.
Dia mengatakan bahwa pesan-pesan sukses pembangunan di IKN yang dikemas influencer itu diharapkan juga akan memengaruhi investor mau berinvestasi di IKN.
“Kalau ini juga yang menjadi tujuan menghadirkan influencer, tentu relatif keliru.
Sebab, investor kelas kakap tentu tidak mengkonsumsi medsos yang kerap digunakan influencer untuk menyampaikan kontennya.
Bahkan investor juga tidak menjadi pengikut influencer tersebut,” ucap dia.
Padahal, kata Jamil, semua mengetahui pesan akan berpeluang menimbulkan efek tertentu minimal pesannya sampai kepada khalayak sasaran.
Karena itu, tentu sulit konten yang dikemas influencer dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi.
“Jadi, kalau kehadiran influencer diharapkan dapat menggugah para inveator, tentu hal itu tindakan yang keliru.
Ini artinya, melibatkan influencer dalam kegiatan Jokowi berkantor tiga hari di IKN sangat tidak efisien dan tidak efektif,” ucap dia.
Kemudian, kehadiran influencer diharapkan dapat mengemas konten agar masyarakat Indonesia mendukung IKN.
Hal itu perlu dilakukan karena dukungan masyarakat terhadap pembangunan IKN selama ini relatif rendah.
“Hal itu terjadi karena penetapan IKN dilakukan dengan pendekatan top down, bukan bottom up sebagaimana layaknya di negara demokrasi.
Ini artinya, ibu kota negara dipindahkan semata keputusan elite politik, khususnya Presiden Joko Widodo.
Bahkan Jokowi yang menetapkan tempat ibu kota yang baru,” jelas dia.
Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta menuturkan pemindahan Ibu Kota tidak ada dalam janji kampanye Jokowi.
Karena itu, pemindahan ibu kota di luar rencana Jokowi untuk periode 2019-2024.
“Kalau pun DPR dilibatkan, hal itu hanya justifikasi belaka.
Mekanisme ini sengaja tetap dipenuhi untuk menunjukkan demokrasi tetap berjalan di Indonesia.
Di sini berlaku demokrasi prosedural, bukan demokrasi substansi dalam menetapkan pemindahan ibu kota,” papar dia.
Jamil menyebut karena rakyat tidak dilibatkan dalam memutuskan pemindahan ibu kota, maka sebagian masyarakat juga masa bodoh. Hal itu membuat IKN seolah tanpa makna.
Sebab, apalah artinya pembangunan IKN bila sebagian rakyatnya saja tidak mendukung.
“Agar masyarakat memberi dukungan, maka dirasa perlu kehadiran influencer di IKN.
Mereka ini diharapkan juga membuat konten untuk meyakinkan masyarakat pentingnya IKN,” jelasnya.
Adapun upaya itu bisa jadi efektif untuk meyakinkan masyarakat pentingnya IKN.
Namun efektif itu bisa jadi hanya berlaku pada pengikut influencer yang bersangkutan.
Namun, perlu juga dipahami, efektifnya suatu konten ditentukan juga oleh sikap awal khalayak terhadap konten yang diterimanya.
“Kalau konten yang diterima sama dengan sikap awalnya, maka khalayak akan menyetujuinya.
Ini artinya, pengikut dari influencer akan mendukung ajakannya, yang dalam hal ini mendukung IKN,” jelasnya.
Sebaliknya, bila sikap khalayak tidak sama dengan ajakan konten yang disampaikan influencer, maka hal itu dapat menjadi efek bumerang.
Pengikutnya bisa jadi tidak lagi percaya pada si influencer.
Akibatnya, influencer itu akan ditinggalkan pengikutnya.
Sebab, hubungan influencer dengan pengikutnya hanya sebatas faktor kepercayaan.
Bila pengikutnya sudah tidak percaya, maka influencer akan ditinggalkan.
Karena itu, melibatkan influencer dalam IKN bisa jadi dapat menambah dukungan.
Namun demikian, tak menutup kemungkinan dapat menimbulkan antipati baik terhadap IKN maupun influencer itu sendiri.
“Hal itu tentu bak simalakama bagi influencer. Karena itu, influencer perlu berhati-hati dalam menerima order.
Sebab tidak semua orderan yang akan dikemas dalam konten akan sesuai dengan sikap awal pengikutnya.
Karena itu, berpikirlah sebelum menerima order agar tidak menjadi bumerang,” tutup dia.
Baca juga: Uji Coba Taksi Terbang IKN Nusantara di Bandara AAP Samarinda, Jurnalis Kaltim Dicegah Ambil Gambar
(Kompas.com/Wartakotalive.com)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Artikel ini telah tayang di kompas.com dan WartaKotalive.com dengan judul Pengamat Sebut Kehadiran Influencer di Ibu Kota Nusantara Bisa Jadi Bumerang.