Informasi Terpercaya Masa Kini

Ditanya soal PKB yang Melenceng, Gus Yahya Ungkit Pencopotan Marzuki Mustamar dari PWNU Jatim

0 17

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) Yahya Cholil Staquf menyindir Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang bersikap seperti anak kecil ketika Marzuki Mustamar dicopot dari Ketua PWNU Jawa Timur (Jatim).

Hal tersebut Gus Yahya sampaikan saat merespons pertanyaan mengenai bentuk ‘melenceng’ seperti apa yang PKB lakukan, sehingga PBNU merasa diserang secara tajam.

“Ini tentu masalah kita harus menyikapi, tapi kita tahu, kita paham ada kepentingan politik di situ, ada agenda-agenda politik di situ kami paham. Maka kami juga tidak mau melangkah tergesa-gesa. Kami kan tidak mau ikut-ikutan jadi kayak anak kecil gitu kan,” ujar Yahya dalam jumpa pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (28/7/2024).

Menurut Yahya, pernyataan PKB yang menghakimi PBNU mengenai pencopotan Marzuki Mustamar tidak dapat dibenarkan.

Baca juga: Merasa Direndahkan, PBNU Utus Anwar Iskandar dan Amin Said Husni Dalami Masalah dengan PKB

Apalagi, kata dia, PKB juga tidak terima dengan pencopotan Marzuki Mustamar kala itu.

“Bahwa mereka akan buatkan SK sendiri untuk pengurus PWNU Jawa Timur, ini kan masalah. Ini organisasi yang terpisah. Jadi kemarin kan memang PBNU memberhentikan Ketua PWNU Jawa Timur,” tuturnya.

“Itu mekanisme kami sendiri internal NU, kan tidak bisa lalu PBNU menyalah-nyalahkan, kemudian mau membuat SK PWNU Jawa Timur sendiri, kan tidak bisa,” imbuh Yahya.

Sebelumnya, Cak Imin mengatakan bahwa pemecatan Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Marzuki Mustamar akan mengadirkan ketidakpercayaan warga nahdliyin (sebutan pengikut NU) kepada Pengurus Besar NU (PBNU).

Baca juga: PBNU: PKB Didirikan untuk Bangsa, Bukan Muhaimin dan Keluarganya

Pasalnya, menurut Cak Imin, pemecatan Marzuki merupakan sejarah baru dalam sejarah organisasi Nahdlatul Ulama.

“Nanti timbul distrust ketikapercayaan warga Nahdliyin kepada PBNU. Dalam sejarah NU tidak pernah ada pemecatan pemberhentian karena perjuangan itu kultural kok,” ujarnya saat ditemui di Madiun, Jawa Timur, Sabtu (30/12/2023).

“Nah saya khawatir kalau itu diteruskan itu akan memunculkan nahdliyin tidak percaya PBNU. Itu bahaya,” kata Cak Imin lagi.

Selain itu, Cak Imin juga menyebut bahwa PBNU akan mengalami kerugian besar memecat Kiai Marzuki dari kepengurusan PWNU Jawa Timur.

“Yang rugi pemberhentian Kiai Marzuki bukan Kiai Marzuki loh, yang rugi PBNU sendiri,” ujarnya.

Leave a comment