Makanan Ini Tak Boleh Dikonsumsi saat Gula Darah Tinggi,Penderita Diabetes Wajib Tahu
TRIBUNHEALTH.COM – Kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia adalah kondisi di mana jumlah glukosa (gula) dalam darah seseorang melebihi batas normal.
Glukosa adalah sumber utama energi bagi sel-sel tubuh, dan kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Hiperglikemia biasanya terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin dengan efektif.
Insulin adalah hormon yang membantu mengatur kadar gula darah dengan memungkinkan sel-sel untuk mengambil glukosa dari darah.
Faktor-faktor seperti diabetes melitus, ketidakseimbangan hormon, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik dapat menyebabkan hiperglikemia.
Gejala hiperglikemia dapat mencakup kelelahan, haus yang berlebihan, sering buang air kecil, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, dan luka yang sulit sembuh.
Baca juga: Pasien Diabetes Bisa Lakukan Ini Ketika Kadar Gula Darah Tinggi
Jika kadar gula darah tinggi tidak diatasi, dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti penyakit jantung, masalah ginjal, gangguan mata, dan masalah saraf.
Penanganan hiperglikemia melibatkan pengelolaan gaya hidup, termasuk pola makan yang sehat, olahraga teratur, dan pengawasan kadar gula darah.
Pada beberapa kasus, obat-obatan atau insulin mungkin diperlukan.
Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Ketika seseorang mengalami kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia, berbagai gejala dapat muncul.
Gejala tersebut bisa bervariasi antar individu dan tergantung pada seberapa tinggi kadar gula darahnya.
Beberapa gejala umum hiperglikemia meliputi:
1. Rasa Haus yang Berlebihan (Polidipsia)
Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan dehidrasi, yang membuat seseorang merasa sangat haus.
2. Sering Buang Air Kecil (Poliuria)
Glukosa berlebih dalam darah dapat menyebabkan peningkatan produksi urine, sehingga seseorang sering buang air kecil.
3. Kelelahan
Kadar gula darah yang tinggi dapat menghambat kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi, yang dapat menyebabkan rasa lelah dan kelesuan.
4. Penurunan Berat Badan yang Tidak Diinginkan
Meskipun seseorang mungkin mengalami nafsu makan yang tinggi, tetapi karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan efektif, ini dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Baca juga: KIP Kuliah 2024 Tawarkan Kuliah Gratis bagi Siswa Terkendala Ekonomi, Cek Kriteria Ekonomi Pendaftar
5. Peningkatan Nafsu Makan (Polidipsia)
Beberapa orang mungkin merasakan peningkatan nafsu makan, tetapi tetap mengalami penurunan berat badan.
6. Kesemutan atau Kebas pada Tangan dan Kaki
Hiperglikemia yang tidak terkontrol dapat merusak saraf perifer, menyebabkan sensasi kesemutan atau kebas pada tangan dan kaki.
7. Kulit Kering dan Gatal
Kulit yang kering dan gatal dapat menjadi gejala akibat dehidrasi dan gangguan pada sistem saraf.
8. Kesulitan Berkonsentrasi
Peningkatan kadar gula darah juga dapat memengaruhi fungsi otak, menyebabkan kesulitan berkonsentrasi dan kebingungan.
Pasien diabetes sebaiknya membatasi atau menghindari beberapa jenis makanan tertentu karena makanan tersebut dapat berpengaruh pada kadar gula darah.
Lantas apa saja makanan yang perlu dihindari saat kadar gula darah tinggi?
Mengadopsi dari Healthline, berikut beberapa makanan pantangan saat kadar gula darah tinggi yang perlu diketahui:
1. Makanan dengan tambahan gula
Konsumsi makanan dengan gula tambahan sebaiknya dihindari ketika kadar gula darah tinggi karena gula tambahan dapat menyebabkan peningkatan drastis dalam kadar gula darah.
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada orang dengan diabetes.
Makanan dengan gula tambahan cenderung memiliki indeks glikemik tinggi, yang berarti mereka dapat menyebabkan peningkatan cepat dalam kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Ini dapat memperburuk kondisi hiperglikemia dan menyulitkan pengelolaan kadar gula darah.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk kerusakan pada pembuluh darah, organ, dan saraf.
Mengonsumsi gula tambahan dapat meningkatkan risiko komplikasi tersebut.
Baca juga: 3 Cara Atasi Gula Darah Rendah, Mudah Diterapkan
Gula tambahan yang dikonsumsi secara berlebihan dapat berkontribusi pada resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin.
Ini dapat memperburuk masalah kadar gula darah tinggi.
2. Makanan mengandung lemak jenuh
Menghindari konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh ketika kadar gula darah tinggi memiliki hubungan dengan upaya untuk menjaga kesehatan secara umum dan mengendalikan risiko penyakit kardiovaskular, terutama pada individu dengan diabetes.
Makanan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
Tingginya kadar LDL terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes dapat memperburuk risiko ini.
Lemak jenuh juga telah dikaitkan dengan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin.
Resistensi insulin dapat mempersulit pengaturan kadar gula darah, yang khususnya penting pada individu dengan diabetes.
Lemak jenuh dapat merangsang penyimpanan lemak dalam sel, khususnya di daerah perut.
Peningkatan lemak di area perut dapat terkait dengan peningkatan risiko resistensi insulin dan masalah kesehatan metabolik.
Makanan tinggi lemak jenuh cenderung memiliki kandungan kalori yang tinggi, dan konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Pengendalian berat badan penting dalam pengelolaan diabetes, karena dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Lemak jenuh dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk komplikasi diabetes.
3. Makanan olahan
Menghindari konsumsi makanan olahan saat kadar gula darah tinggi dapat menjadi strategi yang baik karena makanan olahan seringkali mengandung tambahan gula, garam, dan lemak jenuh.
Makanan olahan seringkali mengandung tambahan gula yang tinggi.
Gula dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, yang dapat menjadi masalah bagi penderita diabetes.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan gula yang tinggi dapat memperburuk kontrol gula darah.
Makanan olahan juga cenderung mengandung banyak garam.
Baca juga: Obat Tradisional yang Ampuh Atasi Asam Urat dan Kolesterol
Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang bisa menjadi masalah kesehatan tambahan bagi penderita diabetes yang sering kali memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
Beberapa makanan olahan dapat mengandung lemak jenuh dan trans lemak yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penderita diabetes sering dianjurkan untuk membatasi asupan lemak jenuh dan trans lemak untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.
Makanan olahan cenderung rendah serat dan sering kali kurang dalam nutrisi esensial.
Serat dapat membantu mengatur penyerapan gula darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Memilih makanan utuh yang kaya serat dan nutrisi dapat membantu mendukung kesehatan secara keseluruhan.
4. Makanan mengandung karbohidrat
Ketika kadar gula darah tinggi, penderita diabetes mungkin disarankan untuk mengatur asupan karbohidrat mereka, bukan menghindari sepenuhnya.
Karbohidrat adalah sumber utama energi, dan mengeliminasi mereka sepenuhnya dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan.
Namun, mengontrol jenis, jumlah, dan waktu konsumsi karbohidrat dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Karbohidrat adalah sumber utama energi bagi tubuh.
Menghilangkan karbohidrat sepenuhnya dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan ketidakseimbangan nutrisi.
Jika seseorang dengan kadar gula darah tinggi melewatkan makanan karbohidrat sepenuhnya, ini dapat menyebabkan penurunan gula darah yang tiba-tiba (hipoglikemia) jika mereka sedang menggunakan obat-obatan atau insulin untuk mengontrol gula darah.
Hipoglikemia dapat menyebabkan pusing, kelelahan, gemetaran, dan bahkan kehilangan kesadaran.
Penting untuk memilih karbohidrat kompleks yang lebih kompleks dan memiliki indeks glikemik yang lebih rendah.
Ini dapat membantu menghindari lonjakan gula darah yang tiba-tiba dan memungkinkan penyerapan gula darah yang lebih lambat.
Karbohidrat yang berasal dari sumber makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh, dapat membantu mengatur penyerapan gula darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Selain itu, karbohidrat ini menyediakan nutrisi penting.
Pola makan yang seimbang dan teratur juga penting.
Baca juga: Manfaat Buah Belimbing untuk Kesehatan, Menurunkan Tekanan Darah hingga Kontrol Kadar Gula Darah
Mengatur waktu makan dengan bijak, membagi asupan karbohidrat sepanjang hari, dan memperhatikan pilihan makanan dapat membantu menjaga kadar gula darah stabil.
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.