6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Minum Kopi yang Jarang Disadari, Apa Saja?
KOMPAS.com – Kopi adalah minuman populer yang banyak digemari oleh para pencinta kafein.
Pasalnya, minum kopi dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Tak heran beberapa orang akan minum kopi di pagi, siang, bahkan sore hari untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Kendati demikian, terlalu banyak kafein dapat menimbulkan masalah dan yang paling fatal bisa menyebabkan kematian, meskipun jarang terjadi, dikutip dari Everyday Health.
Meski begitu, sebuah studi yang diterbitkan pada Mei 2018 di Nutrients mengidentifikasi 92 kasus, di mana kafein ditemukan menjadi satu-satunya penyebab kematian.
Peneliti mencatat bahwa kasus-kasus ini lebih sering terjadi pada bayi, pasien psikiatri, dan atlet dibandingkan pada populasi umum.
Lantas, apa saja tanda tubuh terlalu banyak minum kopi?
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Kopi Hitam Setiap Hari?
Tanda tubuh terlalu banyak minum kopi
Berikut ini adalah beberapa tanda tubuh terlalu banyak minum kopi:
1. Menjadi lebih bersemangat
Kopi tidak hanya stimulan sistem saraf pusat, kandungan kafein yang ada dalam kopi juga dapat memblokir reseptor adenosin sekaligus meningkatkan adrenalin, dopamin, dan glutamat.
Di mana, kombinasi kedua reseptor tersebut dapat menyebabkan efek tertentu, selain tubuh menjadi terlalu bersemangat.
“Aktivasi sistem saraf simpatik dapat menyebabkan kecemasan, kegelisahan, peningkatan detak jantung, mudah tersinggung, dan bahkan mungkin ledakan kemarahan,” kata seorang profesor neurobiologi dan perilaku di University of California, Irvine, dan direktur Center for the Neurobiology of Learning and Memory, Michael Yassa, dilansir dari Womens Healthmag.
2. Merasa lelah
Alih-alih tubuh menjadi segar, terlalu banyak minum kopi dalam sehari justru dapat menyebabkan rasa lelah yang berlebihan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Neuropsychopharmacology juga menemukan bahwa kafein dapat merusak produktivitas, menyebabkan pekerja keras menjadi malas.
“Banyak orang mengandalkan kafein untuk membantu mereka merasa waspada di siang hari, tetapi itu sebenarnya energi yang salah,” kata ahli gizi olahraga di St. Augustine, Florida, Jenna Braddock.
Baca juga: Teh Hitam Vs Kopi Hitam, Mana yang Lebih Sehat?
3. Frekuensi buang air kecil meningkat
Kopi bersifat diuretik, artinya dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, terutama jika Anda bukan peminum kopi biasa.
“Meskipun penelitian mengatakan kopi secara teknis tidak menyebabkan dehidrasi, jika Anda minum kopi dan tidak mendapatkan cukup air, Anda tidak benar-benar menghidrasi sistem tubuh Anda,” kata ahli diet terdaftar yang berbasis di San Francisco, Corinne Dobbas.
4. Waktu tidur terganggu
Terlalu banyak kopi dalam sehari dapat mengganggu siklus tidur harian, terutama di malam hari.
Sedangkan kurang tidur dapat memicu beberapa penyakit yang berbahaya, seperi tekanan darah tinggi hingga stroke.
“Tergantung pada orangnya, jumlah yang dikonsumsi, dan waktu asupannya, kafein dapat meningkatkan waktu yang dibutuhkan untuk tertidur dan menurunkan kualitas tidur Anda secara keseluruhan,” kata seorang profesor pengobatan pencegahan di Northwestern University, Marilyn Cornelis, dilansir dari Everyday Health.
Efek ini terutama terjadi bila kopi diminum saat sore atau malam mendekati jam tidur. Sebab, konsentrasi kafein akan mencapai puncaknya dalam darah sekitar dua jam setelah dikonsumsi, menurut penelitian.
Baca juga: 3 Alasan Kopi Bisa Membantu Turunkan Berat Badan
5. Sakit kepala
Sakit kepala bisa terjadi akibat dari kebiasaan buruk minum kopi Anda.
Hipereksitabilitas yang diinduksi kafein pada sistem saraf pusat dapat berkontribusi pada timbulnya migrain pada orang-orang tertentu, terutama pada asupan yang tinggi, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Agustus 2019 di American Journal of Medicine.
Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang sebanyak 200 miligram (mg) setiap hari mungkin akan baik-baik saja, menurut National Headache Foundation.
Akan tetapi, organisasi tersebut menyarankan agar mereka yang sering menderita sakit kepala menghindari penggunaan kafein setiap hari.
Namun perlu dicatat, penghentian kafein dapat menjadi kontributor yang lebih besar terhadap timbulnya migrain, terutama ketika jumlahnya berkurang secara tiba-tiba, menurut laporan pada bulan Desember 2019 di Frontiers in Neurology.
6. Denyut jantung meningkat
Bagi sebagian orang, kafein dapat menyebabkan peningkatan kecepatan detak jantung.
“Orang yang sensitif terhadap kafein atau mereka yang fungsi jantungnya terganggu berisiko lebih tinggi mengalami jantung berdebar-debar,” kata Cornelis.
Kafein dalam dosis tinggi untuk seseorang yang bukan pengguna rutin juga dapat membuat jantung bekerja berlebihan.
Namun, menurut tinjauan penelitian dalam Food and Chemical Toxicology edisi November 2017, orang dewasa sehat yang mengonsumsi kurang dari 400 mg kafein dalam sehari biasanya tidak akan mengalami efek buruk yang berarti pada detak jantung.
Secara umum, peningkatan detak jantung yang akut akan mereda dengan cepat setelah kafein masuk ke dalam sistem tubuh Anda.
Baca juga: 6 Kelompok Orang yang Tak Dianjurkan Minum Kopi HItam
Batas aman konsumsi kopi
Pedoman terbaru dari Asosiasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) menunjukkan, konsumsi kafein hingga 400 mg sehari baik untuk orang dewasa yang sehat.
Jumlah tersebut setara dengan empat hingga lima cangkir kopi berukuran 8 ons atau 226 gram.
Meski demikian, penelitian telah menemukan bahwa kadar kafein dapat bervariasi tergantung pada biji kopi yang digunakan, cara pemanggangannya, dan cara kopi diseduh.
Sebuah studi yang diterbitkan pada Februari 2019 di Food Research International membandingkan delapan metode penyeduhan dan menemukan bahwa kopi yang disaring cenderung memiliki lebih sedikit kafein per cangkir dibandingkan metode lainnya.