AC Milan Dipecundangi Parma, Fonseca-ball Tak Jalan, Pertahanan Bapuk Parah
BOLASPORT.COM – AC Milan dipecundangi Parma, strategi Fonseca-ball diklaim tidak mampu berjalan dengan pertahanan yang sangat bapuk parah.
Kemenangan masih belum bisa diraih oleh AC Milan dalam lanjutan Liga Italia 2024-2025.
Setelah bermain seri 2-2 kontra Torino, AC Milan harus menelan kekalahan perdana saat bertandang ke markas Parma.
Bermain di Stadion Ennio Tardini, Sabtu (24/8/2024) malam WIB, I Rossoneri takluk 1-2.
AC Milan sudah kelabakan di kandang Parma sejak menit-menit awal.
Mereka langsung dibuat bungkam saat laga hendak memasuki menit ke-2 tepatnya pada detik ke-90.
Gol kilat dihasilkan Parma melalui lesakan Dennis Man usai menerima umpan silang mendatar dari Emanuele Valeri.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Segera Dapat Pelayan Baru, Al Nassr Impor Winger Muda dari Brasil
Keunggulan 1-0 tuan rumah atas AC Milan lewat lesakan Dennis tersebut berhasil dipertahankan hingga paruh pertama usai.
Di babak kedua, Christian Pulisic sempat membangkitkan asa melalui gol penyeimbang yang diukir pada menit ke-66 usai menyambar operan Rafael Leao di depan gawang.
Hanya saja skor seri 1-1 tidak bertahan lama setelah tuan rumah kembali mengejutkan tamunya lewat gol Matteo Cancellieri di menit ke-77.
Kedudukan kembali berbalik bagi I Gialloblu dengan skor 2-1.
Davide Calabria dkk. sendiri tidak bisa berkutik dengan permainan cepat dan agresif dari Parma yang mengandalkan serangan balik.
Padahal sejatinya AC Milan unggul dalam penguasaan bola hingga 61 persen berbanding 39 persen milik Parma.
Hingga laga bubaran keunggulan 2-1 Parma atas AC Milan tetap bertahan hingga laga bubaran.
Baca Juga: AC Milan Cuma Bobol Kiper Jepang 1 Kali dari 17 Tembakan, Strategi Fonseca Bikin Keder Pemainnya Sendiri
Kekalahan I Rossoneri lantas direspons oleh Paulo Fonseca selaku allenatore.
Fonseca menyadari bahwa ada sejumlah masalah yang membuat timnya tidak bisa menjalankan strateginya terutama melawan tim seperti Parma.
Menurutnya, penampilan AC Milan sangat buruk terutama dengan sektor pertahanannya.
Hal itu bisa tampak dari pemain-pemain belakang yang kedodoran saat menerima serangan balik Parma.
Calabria kerap kali kalah lari dari Valeri dan Valentin Mihaila.
Sementara itu duet Strahinja Pavlovic dan Fikayo Tomori juga masih belum padu.
Terlebih Pavlovic menjadi bek sentral yang paling banyak kehilangan bola hingga 10 kali.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Spanyol – Barcelona Menang Lagi tetapi Puncak Dikuasai Klub Medioker
Alih-alih menampilkan permainan menyerang dan menekan khas Fonseca, AC Milan justru lebih banyak bermain bertahan.
“Ada beberapa masalah, kami tidak memiliki kemampuan untuk menekan tim seperti Parma,” ucap Fonseca, dikutip BolaSport.com dari DAZN.
“Kami tampil buruk, mustahil untuk memenangkan pertandingan seperti itu ketika kami bertahan seperti itu.”
“Kami tidak bertahan sebagai sebuah tim, kami kalah dalam banyak duel, kami selalu datang terlambat dan meninggalkan ruang untuk serangan balik mereka, salah dalam melakukan penjagaan.”
“Saya selalu menjadi orang utama yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, ada masalah dengan sikap defensif kolektif: kami hanya melihat para pemain bertahan, tetapi mereka sangat menderita ketika tidak ada dukungan.”
“Sulit untuk menjelaskan bagaimana Parma memiliki begitu banyak peluang,” tutur pelatih asal Portugal tersebut menambahkan.