Informasi Terpercaya Masa Kini

Bantah Telantarkan Ortu Lansia Tewas Membusuk,Anak Sulung Opa Hans Sebut Ada Oknum Sebar Fitnah

0 14

TRIBUNJATIM.COM – Anak pertama pasutri lansia ditemukan tewas membusuk di Bogor bantah terlantarkan orang tua.

Sosok anak pertama Opa Hans dan Oma Rita ini bernama Aris Tokra Tomasoa yang bekerja sebagai sopir.

Sedangkan anak kedua bernama Bradley dan si bungsu bernama Ciro Juliano.

Muncul bersama pengacaranya, sang anak sulung mengaku kondisi perekonomian ketiga anak pasutri lansia ini dalam keadaan tidak baik.

Andreas sang kuasa hukum membantah bahwa anak-anak pasutri lansia ini menelantarkan orang tuanya.

“Adapun narasi-narasi yang dimaksud tentang anak-anak mendiang yang telah menelantarkan mendiang, itu pada faktanya tidak benar,” ujar Andreas lewat TikTok @storywartawanhiburan, Minggu (21/7/2024).

Selain itu, ia juga membantah bahwa anak-anak Opa Hans tidak merespons dengan kabar meninggalnya orangtua.

“Narasi terkait dengan tidak adanya respons dari anak-anak mendiang atas berita meninggalnya mendiang di kediaman mendiang, itu adalah tidak benar,” tegas Andreas.

Tak hanya itu, Andreas juga membantah bahwa anak-anak Opa Hans tidak menjenguk orang tuanya sejak tahun 2017.

“Narasi terkait anak-anak mendiang tidak pernah menemui mendiang sejak tahun 2017 itu tidak benar,” jelasnya.

Andreas mengatakan, bahkan kliennya tersebut sempat tinggal bersama mendiang orang tuanya.

Ia menjelaskan, Aris bersama anak-anaknya tinggal bersama dalam satu atap sejak rumahnya dibeli pada tahun 2018 silam.

Namun beberapa tahun setelahnya, Aris memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut karena mendapatkan pekerjaan.

“Berdasarkan fakta-fakta yang ada, klien kami tidak tinggal serumah dengan mendiang sejak rumah dibeli oleh mendiang pada tahun 2018,” beber Andreas.

Baca juga: 3 Anak Lansia Tewas Membusuk Malah Tanya Nasib Rumah Ketimbang Minta Maaf, Pak RT Geram, Bakal Dibui

Kendati begitu, Andreas pun mengungkap kondisi perkenomian anak-anak Oma Hans dan Opa Rita yang tengah tidak stabil.

“Jujur saya sampaikan di sini bahwa pekerjaan dari Pak Aris adalah sopir, lalu anak kedua yaitu Pak Bradley juga sedang dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil,” ungkapnya.

“Dan juga di sini Ciro lah yang memang banyak sering (berkunjung), karena tinggal di Jakarta dan anak terakhir,” sambungnya.

Kata Andreas, pihak keluarga mendiang tetap memberikan atensi baik kepada orang tua dengan melibatkan orang lain.

“Yang menjadi atensi di sini bahwa keluarga tetap memberikan atensi baik kepada kedua orang tua.”

“Yaitu dengan tokoh Teh Eka dan Pak Suanda yang sering dimintakan oleh keluarga atau anak-anak mendiang ini untuk mensupervisi keadaan sehari-hari di sana,” jelasnya.

Lebih lanjut Andreas menyebutkan, sebelum pasutri lansia meninggal dunia, anaknya sudah meminta pengurus gereja dan pengurus RT.

Namun setelah kejadian ini viral, oknum tersebut justru menceritakan hal-hal yang tidak sesuai fakta.

“Pada tanggal 13 Juli 2024, klien kami telah menemui salah satu pengurus gereja dan juga pengurus RT yang memang awalnya baik-baik saja.”

“Tapi setelah viral, oknum ini bekerja sama dengan salah satu media akhirnya menceritakan hal-hal yang tidak benar, bahkan fitnah,” ungkap Andreas.

Bahkan kata pengacara Aris, setelah orang tuanya meninggal, kliennya dihalang-halangi untuk masuk ke rumah orang tuanya.

“Yang salutnya adalah kami dihalang-halangi untuk masuk ke dalam rumah karena alasan tidak jelas.”

“Yang kami pertanyakaan, apakah oknum tersebut adalah saudara dari mendiang?” katanya.

Kendati begitu, ia menegaskan jika pihaknya kembali menemukan adanya unsur fitnah dan kebohongan, maka pihaknya akan segera menempuh jalur hukum

“Jika kami menemukan adanya unsur fitnah, kebohongan maka kami tidak akan segan-segan menempuh jalur hukum sesuai undang-undang berlaku,” tegasnya.

“Kami sebagai kuasa hukum memohon dan menghimbau untuk pemilik akun segera mungkin mentakedown foto-foto dan video mendiang,” imbuhnya.

Baca juga: Alasan 3 Anak Pasangan Lansia Tewas Membusuk Jarang Jenguk Terungkap? Tetangga Hanya Bisa Elus Dada

Sementara itu, Aris mengaku salah karena jarang berkomunikasi dengan orang tuanya.

“Saya mengaku salah karena saya jarang komunikasi dengan orang tua, itu kesalahan saya,” kata Aris.

Meski begitu, Aris meminta utuk tidak menyalahkan kedua adik-adiknya.

Diakui Aris, kedua adiknya kerap berkomunikasi dan menjenguk orang tuanya.

“Tapi jangan disalahkan ke adik-adik saya, karena adik-adik saya yang paling rutin komunikasi.”

“Yang paling rutin komunikasi itu adik nomor dua, cuma yang sering ke sana itu adik yang bungsu,”

Aris pun mengakui bahwa dirinya lah yang paling jarang menjenguk dan berkomunikasi dengan orang tuanya.

“Di sini yang paling jarang datang ke sana itu saya, di tahun 2012 ibu saya stroke, selama saya rawat,” jelasnya.

Bahkan terakhir ia menjenguk orang tuanya pada tahun 2022 lalu.

“Saya antar ibu saya ke rumah sakit rutin itu sekitar tahun 2022, check up, kondisi biasa-biasa aja,” katanya.

Meski begitu, diakui Aris, hubungan keluarganya baik-baik saja.

“Untuk saat ini hubungan keluarga biasa-biasa aja, yang jelas saya jarang komunikasi. Silakan serang saya, jangan adik-adik,” imbuhnya

Dengan pernyataan ini, Aris berharap masalah ini tidak diperjang lagi.

“Dengan klarifikasi ini saya mohon jangan diperpanjang lagi, saya sangat berterima kasih kepada warga gereja.”

“Mereka yang betul-betul mengurus kematian yang dibantu dengan warga, saya apresiasi itu,” jelasnya.

“Permohonan maaf saya juga saya mohon diterima kepada pihak-pihak yang terkait di sana, saya emang kurang komunikasi dengan mereka,” imbuhnya.

Baca juga: Tetangga Kecewa Anak Pasutri Lansia Tewas Membusuk Baru Muncul Sudah Minta 1 Hal: Selesaikan

Sebelumnya, Kapolsek Cigudeg Bogor, Kompol Wagiman, berhasil menghubungi dan mengungkapkan alasan anaknya tak pernah datang menjenguk orangtuanya karena mempunyai kesibukan masing-masing.

“Kami berhasil menghubungi pihak keluarga yaitu anaknya, yang berada di Bandung dan Jakarta,” kata Wagiman lewat tayangan di kanal YouTube tvOneNews, Kamis (18/7/2024).

“Waktu saya lakukan interogasi bahwa memang sudah beberapa saat yang bersangkutan belum mengunjungi orang tuanya karena mempunyai kesibukan masing-masing,” imbuhnya.

Seperti diketahui, diketahui, jasad Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa ditemukan warga pada Selasa (16/7/2024), di rumahnya di Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

Leave a comment