Obesitas pada Anak, Mengintai Kesehatan Masa Depan yang Perlu Diwasapadai
Memiliki buah hati dengan kondisi badan gemuk dan chubby terkadang terlihat menggemaskan dan menyenangkan. Namun, tanpa disadari kondisi kelebihan berat badan tersebut justru berisiko terhadap masa depan anak lho!
Sayangnya, stereotip di masyarakat masih menganggap bahwa kondisi anak gemuk merupakan anak sehat dan cukup gizi. Namun, kegemukan yang terjadi pada si buah hati bisa jadi langkah awal memicunya terjadi obesitas yang berimbas pada gangguan kesehatan. Artinya, ragam penyakit sewaktu – waktu siap menghantui mereka.
Jika dibiarkan obesitas bisa berdampak pada gangguan metabolisme tubuh dan berisiko terkena diabetes serta penyakit degeneratif seperti jantung dan penyumbatan pembuluh darah. Selain itu, kegemukan juga membatasi ruang gerak sang buah hati terbatas karena mengalami cepat kelelahan yang disebabkan keadaan berat badannya yang terlalu berlebihan.
Selain mengancam kualitas kesehatan, kegemukan juga bisa berdampak pada lingkungan sosial. Pasalnya kegemukan di dalam lingkungan sosial terutama di sekolah masih menjadi santapan untuk di bully yang membuat kepercayaan diri diam – diam menurun.
Apakah Solusinya Diet?
Ketika mulai ketidaknyamanan pada kegemukan badan, banyak diantara orangtua menjadikan solusi diet sebagai upaya dalam mengatasi berat badan yang berlebihan. Kadang, solusi ini justru memicu stress sendiri bagi si buah hati. Lalu, solusi apa yang seharusnya dapat diupayakan oleh orangtua yang memiliki buah hati dengan kondisi obesitas ?
Mengatasi kegemukan ataupun obesitas bukan hanya soal menurunkan berat badan saja, tapi perlu mencari akar masalah dari kelebihan berat badan tersebut. Bisa jadi permasalahan terletak pada kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat dan jarang berolahraga menjadi faktor umum yang terjadi di lapangan.
Untuk itu, menerapkan gaya hidup sehat dan berolahraga serta melakukan kegiatan aktif menjadi solusi disamping memperhatikan konsumsi makanan agar tidak terjadi lonjakan kenaikan berat badan yang berlebihan.
Berikut beberapa hal yang bisa jadi panduan bagi orang tua untuk mengatasi kegemukan Anak berdasarkan dari buku Solusi Tanpa Stres untuk Anak Gemuk karya dr. Grace Judio :
Kenalin rasa lapar dan kenyang
Mengajari anak untuk melaporkan rasa lapar dan kenyang yang dialami. Biasanyakan makan hanya di meja makan, dan jangan biarkan makan sambil menonton televisi atau menyajikan cemilan pada saat belajar. Sebab ini bisa terbawa sampai dewasa dan bisa berdampak pada emotional eater.
Biasakan anak mengambil makan secukupnya di atas piring. Cicipi dulu sedikit makanan yang diinginkan, baru ambil nasi dan lauk pauk kira-kira seukuran lambung, atau 2-3 ukuran genggaman tangannya.
Bila sudah kenyang, biasakan anak untuk berhenti makan sambil mengingat-ingat berapa besar porsi makan yang membuatnya kenyang. Sebenarnya tubuh memiliki radar yang memindai berapa banyak makanan yang diperlukan.
Dengarkan anak Anda
Belajar mendengarkan keluhan anak dan membantunya mengenali perasaan serta memberikan solusi adalah cara terbaik untuk menjauhkan anak dari kebiasaan makan sebagai pelampiasan bosan atau stres. Ajarkan anak untuk makan hingga kenyang saja bukan sampai kekenyangan.
Kuncinya di Orangtua
Keberhasilan program berat badan anak ditentukan oleh perubahan dalam diri orangtua sendiri. Bila orangtua memiliki gangguan makan, peluang anak mengalami hal yang sama akan lebih besar. Jadilah teladan yang baik untuk sang buah hati.
Nah itu beberapa hal yang bisa menjadi perhatian orangtua dalam mencegah terjadinya obesitas pada anak. Jika anak terlanjur mengalami kegemukan, menerapkan pola makan sehat dan berolahraga bisa menjadi solusi yang baik bagi anak. Dan, perlu menjadi perhatian bahwa tidak selamanya gemuk merupakan badan yang sehat lho!
****
Sumber:
– Judio, dr Grace. 2017. Solusi Tanpa Stres Untuk Anak Gemuk. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia