Informasi Terpercaya Masa Kini

Siapa Menteri di Kabinet Merah Putih dengan Kinerja Terbaik dalam 100 Hari Kerja?

0 4

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi menteri dengan kinerja terbaik dalam evaluasi kinerja 100 hari pertama oleh lembaga Center of Economic and Law Studies atau Celios. Imam Besar Masjid Istiqlal ini mendapatkan nilai mendekati 100, mencerminkan tingginya skor yang diterima terkait kebijakan di sektor agama.

“Menteri dengan skor tertinggi dalam evaluasi ini adalah Nasaruddin Umar (Menteri Agama), yang memperoleh nilai mendekati 100, mencerminkan tingginya skor yang diterima terkait kebijakan di sektor agama,” kata Celios dalam publikasi yang diunggah pada Selasa, 21 Januari 2025.

Dalam studi bertajuk Rapor 100 Hari Prabowo-Gibran tersebut, Celios menggunakan survei berbasis expert judgment atau penilaian ahli. Panel juri terdiri dari 95 jurnalis dari 44 lembaga pers di Indonesia, yang dinilai memiliki wawasan mendalam tentang kinerja pemerintah.

Nasaruddin Umar berterima kasih atas evaluasi yang diberikan. Bagi dia, evaluasi ini adalah motivasi untuk terus fokus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Pihaknya menjanjikan kementeriannya akan memberikan kemudahan akses atas layanan yang semakin baik dan bermutu.

“Kami fokus layani umat. Ini fokus yang akan kita terus upayakan ke depan,” kata dia seperti dikutip dari situs Kementerian Agama, Rabu, 22 Januari 2025.

Dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Agama pada 21 Oktober 2024, Nasaruddin melakukan sejumlah terobosan. Bersama DPR, Kementerian Agama atau Kemenag telah menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dengan rata-rata turun sekitar Rp 4 juta dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, Menag juga berkomitmen menyelesaikan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi 625.481 guru madrasah dan guru agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Rekruitmen 20.722 formasi CPNS dan 89.781 formasi CPPPK Kemenag juga berjalan lancar, transparan, dan akuntabel.

Tahun ini, kata Nasaruddin, ada banyak hajat besar Kemenag. Indonesia jadi tuan rumah MTQ Internasional yang diikuti utusan dari 38 negara. Lalu persiapan PPG bagi Guru Dalam Jabatan. Disusul Ramadan, lalu penyelenggaraan haji. Menurut dia, hajat tersebut berkaitan langsung dengan orang banyak, ratusan ribu.

“Mohon doa semoga Kemenag bisa terus menginisiasi beragam program yang berdampak pada pemberdayaan publik, termasuk pemberdayaan ekonominya,” kata dia.

Profil Nasaruddin Umar

Nasaruddin Umar merupakan salah satu tokoh Islam terkemuka di Indonesia kelahiran 23 Juni 1959 di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan. Selain menjadi ulama, ia aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan lintas agama dan dikenal dengan pemikirannya mengenai kesetaraan gender dalam perspektif Al-Qur’an.

Nasaruddin memulai pendidikan dasar di SD Negeri Ujung-Bone dan melanjutkan ke Pesantren As’adiyah, Sengkang. Ia meraih gelar sarjana di IAIN Alauddin Ujung Pandang pada 1984 dengan predikat Sarjana Teladan. Gelar S2 dan S3 diperolehnya dari IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, dengan disertasi tentang perspektif gender dalam Al-Qur’an.

Dalam karier akademiknya, Nasaruddin juga menjadi mahasiswa tamu di beberapa universitas ternama, seperti McGill University di Kanada dan Leiden University di Belanda. Ia bahkan juga terlibat dalam berbagai program penelitian di Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Mesir, dan negara-negara lain di Asia dan Eropa.

Selain itu, pada 12 Januari 2002, Nasaruddin dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang Tafsir di Fakultas Ushuluddin, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Salah satu karya ilmiahnya paling terkenal adalah buku Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur’an. Buku ini membahas tentang isu kesetaraan gender dalam konteks Islam.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Agama ke-25, Nasaruddin telah pernah berkecimpung di eksekutif saat menjabat sebagai Wakil Menteri Agama RI pada periode 2011 hingga 2014. Di tingkat internasional, ia juga pernah menjadi anggota Tim Penasihat Inggris-Indonesia yang dibentuk oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.

Karunia Putri dan Nabiila Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: 10 Menteri di Kabinet Merah Putih dengan Kinerja Terburuk dalam 100 Hari Kerja Menurut Celios

Leave a comment