Informasi Terpercaya Masa Kini

Lagi Ngerasa Down? Coba Baca 5 Buku Ini Untuk Meningkatkan Mental Health-mu!

0 4

Pikiran lagi kacau balau dan kamu ingin memperbaikinya? Coba baca deretan buku ini untuk membantu jaga mental health-mu.

Nggak hanya kesehatan tubuh, tapi kesehatan mental pun juga harus dijaga. Apalagi pada era digital saat ini di mana orang-orang bisa dengan mudah membandingkan kehidupannya dengan orang lain di media sosial. Padahal belum tentu yang ditampilkan di media sosial orang lain seindah kenyataannya. Akhirnya hal ini pun bisa berujung ke rasa cemas hingga depresi karena hidupnya nggak seindah hidup orang lain. Ditambah lagi dengan berbagai permasalahan yang dihadapi langsung baik di lingkungan kerja, pertemanan, atau keluarga yang juga bisa berkontribusi kepada kesehatan mental. Mumpung masih awal tahun, nggak ada salahnya untuk mengawali tahun ini dengan memperbaiki mental health-mu. Misalnya dengan membaca buku yang dapat membantu meningkatkan mental health atau mengatasi seputar isu kesehatan mental. Jadi, simak terus untuk tahu buku apa saja yang patut dibaca ya. Baca juga: FD Experiment: 10 Hari Break Instagram untuk Mental Health 30 Jam Menaklukan Rasa Takut, Cemas, dan Frustrasi oleh Maxwell S. Cagan Rasa takut, cemas, dan frustrasi seringkali dirasakan oleh banyak orang. Bahkan perasaan tersebut bisa mengganggu aktivitas sehari-hari kalau nggak ditangani dengan baik. Jika kamu termasuk salah satunya, kamu bisa coba baca buku karya Maxwell S. Cagan yang berjudul 30 Jam Menaklukan Rasa Takut, Cemas, dan Frustrasi untuk mengatasinya. Dengan demikian, kamu jadi bisa membuka jalan bagi kesuksesan, kebahagiaan, dan ketenteraman dalam hidup. Merangkul Perasaan yang Mengganggu oleh Woogwan Jo Bagaimana cara untuk keluar dari kebisingan emosi dan menemukan pusat hati? Kamu bisa mengetahuinya dengan membaca Merangkul Perasaan yang Mengganggu yang ditulis oleh Woogwan Jo yang merupakan seorang konselor karier. Ia memahami terkadang seseorang sulit untuk mengakui keberadaan perasaan yang mengganggu. Oleh karena itu, ia menawarkan solusi supaya pembaca buku ini bisa menjadi sosok pengamat dan perawat bagi emosi yang dialami. The Happiness Trap oleh Dr. Russ Harris Nggak jarang seseorang berujung merasa menderita ketika berusaha mencari kebahagiaan. Yes, hal ini bisa terjadi karena timbulnya stres, kecemasan, dan depresi dalam perjalanan tersebut. Dr. Russ Harris pun mengajarkan teknik ACT (Acceptance and Commitment Therapy) dalam bukunya yang berjudul The Happiness Trap untuk mengatasi permasalahan tersebut. Terapi ini merupakan psychotherapy baru berdasarkan riset behavioral psychology yang bisa dilakukan pembacanya untuk menemukan kepuasaan yang sesungguhnya dalam hidup untuk menjadi bahagia. Baca juga: Apa Hubungan Kondisi Pencernaan dengan Kesehatan Mental dan Kulit? Kenali di Sini! Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat oleh Mark Manson Terkadang dalam hidup, kita harus bersikap “bodo amat” supaya nggak jadi overthinking dan berujung jadi stres atau cemas sendiri. Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson pun mengajarkan cara untuk melakukannya. Mengangkat topik-topik yang relevan dengan berbagai fenomena sosial zaman ini, buku ini pun sukses laris manis di banyak negara. Di Indonesia sendiri, buku ini pun sudah terjual lebih dari 400.000 eksemplar, lho! Hidup Apa Adanya oleh Kim Suhyun Dengan menjadi diri sendiri dan menerima keadaan, kita akan bisa mensyukuri segala hal yang ada di hidup ini. Inilah hal yang diajarkan dalam buku Hidup Apa Adanya yang ditulis oleh Kim Suhyun. Ada serangkaian to-do-list yang bisa ditemukan dalam buku ini untuk membantu menjalani hidup penuh percaya diri. Melalui buku ini, sang penulis juga ingin membuka pikiran para pembacanya untuk sadar bahwa apapun penilaian dan pendapat orang lain, hal tersebut nggak akan memengaruhi kehidupan. Buku ini cocok banget untukmu yang sering overthinking karena perkataan atau pandangan orang lain! Baca juga: Kenapa Sih Kesehatan Mental Penting untuk Dijaga? Nah, itu dia lima buku yang bisa kamu baca untuk meningkatkan mental health-mu. Apakah kamu tertarik untuk membacanya? Semoga mental health-mu dapat menjadi lebih baik pada tahun ini yaa.   Images: Dok. Freepik, Dok. Gramedia, Dok. Amazon Edited by Rahajeng Prandiena

Leave a comment