Tiru Ucapan Erick Thohir soal Timnas Indonesia, CEO Malaysia Sebut Harimau Malaya Bak Raksasa Tertidur
SUPERBALL.ID – CEO Timnas Malaysia, Robert Douglas Friend, menggambarkan Harimau Malaya sebagai raksasa yang sedang tidur.
Hal itu disampaikan oleh Friend melalui pernyataan yang dibagikan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Friend yang diumumkan sebagai CEO baru Timnas Malaysia pada 31 Desember 2024 lalu.
Pria yang lebih dikenal dengan nama Rob Friend itu merasa terhormat menjadi bagian dari revolusi Harimau Malaya.
Baca Juga: Malaysia Gelontorkan Rp108,6 Miliar demi Singkirkan Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027
Ia tampak antusias dengan revolusi yang dilakukan pemilik Johor Darul Ta’zim, Tunku Ismail Sultan Ibrahim.
Selain itu, ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada FAM dan Tunku Ismail yang telah memberinya kesempatan.
Ia melihat proyek revolusi Harimau Malaya sebagai kesempatan baginya untuk mengembangkan sepak bola di Malaysia.
“Yang membuat saya bersemangat adalah visi FAM dan visi Tunku Ismail,” kata Rob Friend.
“Itulah sebabnya saya ada di sini. Dia adalah orang paling visioner yang pernah saya temui.”
“Ketika saya bertemu Tunku Ismail, dia menjelaskan tentang proyek revolusi skuad Harimau Malaya.”
“Menurut saya, ini adalah proyek paling menarik dalam industri sepak bola global.”
“Saya juga melihat ini adalah kesempatan unik untuk mengembangkan sepak bola di Malaysia,” katanya.
Lebih lanjut, Rob Friend mengaku siap bekerja sama dengan FAM untuk memajukan sepak bola di Negeri Jiran.
Mantan pemain Timnas Kanada itu menyebut skuad Harimau Malaya seperti raksasa yang sedang tertidur.
Baca Juga: Hati-hati Timnas Indonesia, Malaysia Proses Naturalisasi 7 Pemain Liga Top Eropa
“Ini adalah kesempatan besar bagi saya. Saya sangat bersemangat untuk bergabung dengan revolusi skuad Harimau Malaya.”
“Saya siap bekerja sama dengan FAM, para pemangku kepentingan, untuk bersama-sama memajukan sepak bola negeri ini.”
“Malaysia seperti raksasa yang sedang tidur,” kata Rob Friend, dikutip SuperBall.id dari BH Sukan.
November lalu, ungkapan raksasa tertidur juga sempat dilontarkan oleh Erick Thohir saat menggambarkan Timnas Indonesia.
Tepatnya ketika Ketua Umum PSSI itu melakukan wawancara dengan media asal Italia, Corriere dello Sport.
Erick meyakini bahwa Indonesia punya potensi besar di dunia sepak bola, tetapi belum dikelola secara tepat.
“Indonesia adalah raksasa yang sedang tidur,” ujar Erick Thohir.
“Meski punya potensi besar, sepak bola di masa lalu belum dikelola dengan benar, profesional, dan transparan.”
“Titik baliknya terjadi setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan pada tahun 2022.”
“Saat itu saya diminta menjadi presiden federasi.”
“Begitu saya menjabat, saya bekerja untuk memastikan adanya kekompakan dan kesepahaman,” ujarnya.
Lantas, siapa di antara dua rival serumput itu yang lebih layak disebut sebagai raksasa tertidur?