DJI Flip Meluncur, “Drone” Mungil Mirip Sepeda Lipat yang Mudah Diterbangkan
KOMPAS.com – DJI resmi merilis drone mungil terbarunya, DJI Flip. Sesuai dengan namanya, drone ini bisa dilipat supaya bisa ditaruh di berbagai tempat kecil dan bisa dibawa bepergian.
Selain bisa dilipat, drone ini juga memiliki empat buah pelindung baling-baling (propeller) yang menyerupai bentuk roda sepeda. Pelindung ini, menurut DJI, hadir supaya pengguna amatir merasa aman untuk menerbangkan drone tanpa terkena baling-baling.
Jika dilihat sekilas, DJI Flip saat kondisi dilipat bentuknya mirip dengan sepeda lipat.
Ketika dilipat, masing-masing baling-baling drone ini akan terlihat sejajar diposisikan dari kiri ke kanan, seperti tampak pada gambar di atas.
Untuk menggunakan drone, keempat pelindung baling-baling ini bisa dibentangkan, sehingga memiliki tampilan seperti drone mungil DJI lain macam DJI Neo.
Baca juga: DJI Mic Mini Masuk Indonesia, Harga mulai Rp 1 Jutaan
DJI mengeklaim, drone ini cocok untuk para pemula yang ingin mencoba menerbangkan drone tanpa memerlukan keterampilan khusus.
DJI Flip dapat diterbangkan dengan praktis cukup dengan menekan satu tombol dan bisa mendarat langsung di tangan pengguna.
DJI Flip memiliki bobot sekitar 249 gram ini merupakan drone lipat pertama mereka yang baling-balingnya sudah dilengkapi dengan pelindung.
Secara spesifikasi, DJI Flip dibekali dengan sensor kamera CMOS 1/1,3 inci dengan resolusi 48 MP dan bukaan lensa (aperture) f/1.7.
Sensor ini bisa merekam video 4K dengan frame rate 60 FPS, slow motion 4K dengan frame rate 100 FPS, serta memotret still image dengan resolusi 48 MP atau 12 MP dengan teknologi penggabungan piksel 4-in-1.
Kamera drone ini juga mendukung video cropping rasio 4:3 dengan resolusi 2,7K, serta mendukung teknologi color grading 10-bit D-Log M.
Masuk ke fiturnya, karena menyasar para pengguna drone pemula, maka DJI Flip bisa dioperasikan tanpa alat pengendali alias remote control, sama seperti DJI Neo.
Adapun pengoperasian tanpa remote control bisa dilakukan langsung melalui drone, tentunya sebelum perangkat terbang ke udara.
Perekaman gambar tanpa remote control ini dimungkinkan berkat fitur QuickShots yang bisa diakses melalui beberapa tombol yang ada di drone.
Ada enam mode perekaman QuickShots yang bisa dipakai, yaitu Dronie (zoom out diagonal), Circle (memutar), Rocket (terbang vertikal), Spotlight (mengikuti gerakan pengguna), Helix (memutar dengan efek sinematik), dan Boomerang (zoom out dan zoom in diagonal).
Supaya bisa mendeteksi pengguna, DJI Neo turut dibekali dengan fitur AI Subject Tracking. Fitur ini akan mendeteksi pergerakan pengguna, sehingga drone bisa mengikuti dan merekam pengguna tersebut secara otomatis secara akurat, meski pengguna sedang bergerak.
Baca juga: DJI Rilis Googles N3, Kacamata FPV untuk Terbangkan Drone
Beberapa fitur pendukung lain yang ada di DJI Flip mencakup tingkat ketahanan baterai (flight time) selama 31 menit, Automatic Braking untuk menghindari berbagai obyek mengganggu, serta dukungan remote control DJI RC-N3 atau RC2 untuk kontrol lebih leluasa.
Ada pula fitur MasterShots untuk memakai beberapa mode angle perekaman secara otomatis, Hyperlapse untuk membuat konen video cepat, Panorama untuk video yang memiliki bidang pandang lebar, hingga FocusTrack untuk membuat drone fokus di suatu obyek.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Rabu (15/1/2025), DJI Flip kini tersedia di pasar global dengan harga 439 dollar AS (sekitar Rp 7,1 juta).
Pengguna juga bisa membeli paket DJI Flip dengan DJI RC 2 senilai 639 dollar AS (sekitar Rp 10,4 juta) atau DJI Flip Fly More Combo dengan baterai ekstra dan pouch berbanderol 779 dollar AS (sekitar Rp 12,6 juta).