Mengapa Banyak Siswa Enggan Makan Sayur dari Makan Bergizi Gratis?
KOMPAS.com – Sayuran jadi salah satu makanan yang tidak disukai oleh sebagian anak.
Terlebih jika tidak diolah dengan baik dan sesuai selera anak, alhasil sayuran tersebut semakin tidak menarik dan tidak akan dimakan oleh anak.
Menurut dokter dan Ahli Gizi Masyarakat, DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum, rasa tidak suka terhadap sayur juga dialami oleh sebagian siswa yang menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga: Cara Atasi Anak Picky Eater Saat Ikut Program Makan Bergizi Gratis
Tak sedikit anak yang makan sayur sekadar formalitas, bahkan banyak yang enggan menghabiskannya. Khawatirnya, dalam jangka panjang hal ini dapat meningkatkan limbah makanan.
Tidak dibiasakan oleh orangtua
Dr. Tan mengungkap, salah satu alasan banyak anak yang enggan memakan sayuran di menu Makan Bergizi Gratis, karena tidak dibiasakan untuk makan sayur oleh orangtuanya.
Anak-anak yang tidak dibiasakan makan sayuran akan menganggap rasanya aneh dan tidak enak.
Maka tak heran, anak-anak tidak mau makan sayuran yang diberikan dalam menu MBG.
“Pertama yang harus diketahui, anak-anak itu kalau di rumahnya dibiasakan makan sayuran atau tidak? Kalau tidak, tentu enggak akan dimakan kalau disediakan di sekolahnya,” ujar dr. Tan kepada Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).
Kurang diberikan edukasi dari pihak sekolah
Selain itu, ia menilai, seharusnya anak-anak juga dibantu edukasi oleh pihak sekolah untuk mulai menyukai sayuran sebelum program ini berlangsung.
Membuat anak terbiasa dan gemar makan sayuran tidak bisa terwujud secara instan. Dibutuhkan edukasi dari orangtua dan pihak sekolah secara berkelanjutan.
“Supaya anak suka sayur di menu Makan Bergizi Gratis ini, pastikan ada pre-program education yang mengajak anak untuk menyukai sayur-sayuran,” jelasnya.
Sementara itu, dr. Tan menegaskan, program ini seharusnya berpacu pada konsep Isi Piringku, yang memasukan berbagai jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Degan begitu, para orangtua pun jadi teredukasi terkait kebutuhan gizi harian anak dan menerapkannya di rumah.
“Menurut saya, program MBG ini bisa jadi unggulan, kalau dijalankan dengan benar. Jadi edukasi gizi keluarga juga, supaya orangtua belajar dan memiliki referensi makanan anak yang bergizi,” pungkas dr. Tan.
Baca juga: Ada Keluhan Sayur Basi di Makan Bergizi Gratis, Ini 4 Faktor Penyebabnya