Kans Pertumbuhan Japfa (JPFA) 2025 saat Program Makan Bergizi Gratis Bergulir
Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja harga saham emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) tercatat moncer pada tahun ini seiring dengan sentimen keterlibatan dalam program makan bergizi gratis. Bagaimana kemudian prospeknya pada 2025 saat program andalan pemerintah itu bergulir?
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga JPFA turun 1,05% pada perdagangan Selasa (24/12/2024) ditutup di level Rp1.890 per lembar. Namun, harga saham JPFA telah menguat 7,39% dalam sebulan perdagangan dan melesat 20,77% dalam tiga bulan perdagangan terakhir. Alhasil, harga saham JPFA telah melonjak 61,54% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
Analis NH Korindo Sekuritas Ezaridho Ibnutama dalam risetnya menjelaskan moncernya kinerja saham JPFA tahun ini sejalan dengan pertumbuhan kinerja keuangan.
Baca Juga : Kinerja Kinclong Saham JPFA, CMRY Cs Tersengat Program Makan Bergizi Gratis
Berdasarkan laporan keuangan, JPFA mengantongi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,09 triliun pada kuartal III/2024, melonjak 123,58% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun, penjualan neto JPFA juga tumbuh 9,29% yoy menjadi Rp41,28 triliun per kuartal III/2024.
Selain itu, moncernya kinerja saham JPFA didorong oleh sentimen positif program makan bergizi gratis yang menjadi andalan Presiden RI Prabowo Subianto. Program tersebut akan mulai digelar pada Januari 2025.
Baca Juga : : Awan Cerah yang Menanti Japfa (JPFA) di 2025
Pemerintah menargetkan penerima program makan bergizi gratis dapat mencakup 82,9 juta jiwa pada 2027 mendatang.
Pada Januari 2025, pemerintah akan mulai menjalankan program secara masif, mulai dari 923 titik. Kemudian, cakupan program berkembang menjadi 2.000 titik pada April 2025 dan menjadi 5.000 titik pada Juli-Agustus 2025.
Baca Juga : : Saham Japfa (JPFA) Dapat Suntikan Suplemen Program Makan Bergizi Gratis
Ezaridho pun menilai saham JPFA masih prospektif pada 2025. NH Korindo Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy untuk JPFA dengan target harga yang telah dinaikkan menjadi Rp2.500 dari sebelumnya Rp2.100.
“Dengan kolaborasi Japfa bersama pemerintahan Prabowo untuk mengimplementasikan uji coba program makan siang gratis bergizi, perusahaan diperkirakan akan memperoleh kontrak business-to-government [B2G] yang signifikan dalam waktu dekat,” tulis Ezaridho dalam risetnya dikutip Bisnis pada Kamis (26/12/2024).
Namun, ada tantangan pada saham JPFA di antaranya harga-harga komoditas pangan yang dapat meningkat seiring dengan ancaman perang daging yang dapat menyebabkan inflasi.
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. – TradingView
Sebelumnya, Tim Riset Panin Sekuritas juga menilai program makan bergizi gratis memberikan sentimen positif bagi saham-saham unggas seperti JPFA. Program ini diperkirakan membutuhkan 1,2 juta ton daging ayam per tahun pada 2029, dengan perkiraan penyerapan konsumsi tahun ini sekitar 500.000 ton.
“Program makan bergizi gratis akan meningkatkan konsumsi daging ayam di Indonesia yang saat ini sekitar 3,7 juta ton, sementara produksi 3,8 juta ton,” tulis Tim Riset Panin Sekuritas pada beberapa waktu lalu.
Program makan bergizi gratis juga dinilai akan mendongkrak kinerja bisnis sejumlah emiten terkait, seperti JPFA. “Kami perkirakan kinerja positif ini akan berlanjut di 2025, didukung oleh perbaikan struktural di industri serta inovasi dan efisiensi yang terus dilakukan,” tulis Tim Riset Panin Sekuritas.
Panin Sekuritas sendiri merekomendasikan buy untuk JPFA dengan target harga yang dinaikan ke level Rp2.400 per lembar.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis menunjukan bahwa sebanyak 21 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk JPFA. Target harga saham JPFA berada di level Rp2.302,67 per lembar dalam 12 bulan ke depan.
Peluang Dongkrak Kinerja Bisnis
Head of Business Development & Strategy Japfa Gabriella Santosa telah mengatakan terkait program makan bergizi gratis dari pemerintah pada tahun depan, Japfa terus membuka peluang kerja sama serta keterlibatan. Kemudian, seiring dengan keterlibatan tersebut, menurutnya kinerja bisnis pun bisa terdongkrak.
“Akan otomatis alami terjadi [peningkatan kinerja bisnis] ketika program makan bergizi gratis bisa meningkatkan konsumsi. Pasti ada peningkatan kinerja,” ujarnya setelah acara seminar bertajuk JAPFA for Indonesia Emas 2045: Nurturing Collaboration in Food Security pada Kamis (5/12/2024) di Jakarta.
JPFA sendiri memiliki produk unggulan berupa produk olahan yang selaras dengan penyediaan bahan baku program makan bergizi gratis dari pemerintah, seperti daging ayam, telur ayam, hingga susu.
Tahun ini, JPFA pun tengah dalam upaya strategis memperkuat segmen hilirnya yaitu melakukan ekspansi dan pengembangan pasar, khususnya pada daerah-daerah yang masih memiliki potensi pasar yang besar.
Selain itu, perseroan memperluas distribusi penjualan produk dengan melakukan penetrasi ke pasar tradisional. Hal ini sejalan dengan sinergi yang dilakukan dengan menggabungkan distribusi produk-produk olahan. JPFA juga akan melakukan berbagai program promosi untuk menjaga loyalitas konsumen.
Dalam menjalankan upayanya tersebut, JPFA telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp2 triliun pada 2024.
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.