Pep Guardiola dan Man City Pantas Menyesal,2 Pemain Buangannya Kini Kinclong,Chelsea Kecipratan
BANJARMASINPOST.CO.ID – Manchester City kini kian terpuruk. Bahkan, tim besutan Pep Guardiola mendadak seperti klub medioker.
Man City yang biasanya tampil begitu superior hingga sulit dikalahkan tim manapun.
Man City kini telah berubah selayaknya klub biasa-biasa saja yang begitu mudah dikalahkan oleh klub manapun.
Terbaru, Manchester City harus kembali menderita kekalahan saat bertemu Aston Villa pada pekan 17 Liga Inggris.
Bermain di Villa Park yang merupakan markas Aston Villa, Sabtu (21/12/2024), The Citizens tumbang dengan skor 2-1.
Kekalahan dari Aston Villa pada pekan tersebut seakan kian memperpanjang tren buruk Manchester City.
Manchester City kini telah menelan tiga kekalahan beruntun di dua kompetisi berbeda yakni UCL dan Liga Inggris.
Baca juga: Nasib Man United Lebih Buruk di Tangannya Ketimbang Ten Hag, Ruben Amorim: Semuanya Sangat Susah
Jika dihitung dalam 12 laga terakhirnya sejak kalah melawan Tottenham di 16 besar Piala Carabao, akhir Oktober lalu, Manchester City sudah merasakan penderitaan berupa kalah sebanyak 10 kali selama periode tersebut.
Sementara, dua sisa laga lainnya berakhir dengan catatan satu kemenangan dan satu imbang saja.
Fakta bahwa Manchester City telah kalah sebanyak 10 kali dalam 12 laga terakhir menjadi tanda anjloknya performa tim sekelas The Citizens yang diasuh pelatih sejenius Guardiola.
Hilangnya Rodri yang menderita cedera ACL sampai akhir musim ini benar-benar menjadi pukulan bagi The Citizens.
Guardiola selaku pelatih seakan belum menemukan resep terbaik mengembalikan performa apik Manchester City.
Buruknya performa dan hasil yang diraih Manchester City tentu menjadi alarm berbahaya klub tersebut.
Di Liga Inggris, rentetan hasil buruk Manchester City membuat mereka sementara terlempar dari jalur juara.
Dengan raihan 27 poin, Manchester City turun ke posisi ketujuh dan tertinggal 12 angka dari Liverpool selaku pemuncak.
Beralih ke Liga Champions, Manchester City harus terjun bebas sampai urutan 22 klasemen dengan 8 poin.
Dengan menyisakan dua laga sisa saja, Manchester City harus segera bangkit jika masih ingin lolos ke 16 besar.
Jikalau sampai terpeleset pada dua laga sisa, Manchester City terancam bakal tersingkir sebelum fase gugur.
Sementara, kompetisi lain yang masih bisa dijuarai Manchester City hanyalah Piala FA, setelah mereka tersingkir tragis di babak 16 besar Piala Carabao.
Mau tidak mau, Manchester City harus segera bangkit dan kembali ke jalur kemenangan jika tidak ingin nasibnya berakhir tragis pada akhir musim ini.
Dua Mantan Justru Kinclong
Dikala performa Manchester City berubah drastis selayaknya klub medioker, dua mantan pemain The Citizens justru bersinar kinclong di klub lain.
Ya, ada dua mantan pemain The Citizens yang dulunya menjadi penghangat bangku cadangan kini tampil bersinar sebagai langganan starter di dua klub berbeda.
Apesnya lagi, dua pemain tersebut masih berusia sangat muda dan memiliki prospek yang sangat menjanjikan.
Nama pertama jelas ada sosok Cole Palmer yang sejak musim lalu telah menjadi tulang punggung Chelsea.
Sejak memutuskan pindah ke Chelsea pada musim panas tahun lalu, Palmer terus menunjukkan kualitas elitnya.
Setelah menggendong nasib Chelsea musim lalu dengan mencetak total 27 gol dan 15 assist dari 48 laga.
Palmer terus menunjukkan konsistensi permainan terbaiknya pada musim penuh keduanya di Chelsea.
Pada musim ini saja, Palmer sudah berkontribusi dalam 17 gol yang dicetak Chelsea di Liga Inggris.
Rinciannya, pemain kidal berusia 22 tahun ini mencetak 11 gol dan 6 assist hanya dari 17 laga bersama Chelsea.
Berkat performa ciamiknya itu, Palmer dengan bantuan rekan setimnya mengangkat derajat Chelsea untuk kembali bersaing di jalur perburuan gelar juara.
Dengan catatan 35 poin, Chelsea kini menjadi pesaing terkuat Liverpool dalam berburu gelar juara Liga Inggris.
Dan kehadiran Palmer dianggap bakal menjadi kunci vital bagi Chelsea jika ingin memenangkan jalur tersebut.
Menggilanya performa Palmer semenjak dibuang Manchester City tentu menjadi hal yang patut disesali Guardiola.
Tak hanya Palmer saja yang barangkali membuat Guardiola maupun Manchester City menyesal pada saat ini.
Sosok Julian Alvarez yang pergi meninggalkan Manchester City untuk bergabung Atletico Madrid juga hampir sama.
Sempat dikritik hingga diprediksi bakal flop lantaran memilih keluar dari Manchester City lalu pindah ke Atletico.
Julian Alvarez justru tampil apik dan mampu memutarbalikkan segala prediksi buruk yang sempat mengarah kepadanya.
Pemain Argentina berusia 24 tahun itu perlahan namun pasti sudah menemukan sentuhan terbaiknya di Atletico.
Di bawah bimbingan pelatih Diego Simeone, Alvarez tampil sangat baik dan membawa Atletico terbang tinggi.
Statistik menunjukkan bahwa Julian Alvarez sudah mencetak 12 gol dan 2 assist dalam 26 laga bersama Atletico di semua kompetisi musim ini.
Fakta bahwa Julian Alvarez sudah mencetak dua digit gol saat ini menjadi bukti performanya tidak flop di Atletico.
Justru, peran Julian Alvarez tampak semakin vital bagi lini serang Atletico dalam mengarungi musim ini.
Atletico pun dibawa melesat ke puncak klasemen Liga Spanyol oleh Julian Alvarez dengan rekan setimnya.
Di Liga Champions dan Copa Del Rey, nyawa Atletico masih ada sehingga punya peluang menjadi juara di turnamen tersebut.
Melihat gacornya performa Julian Alvarez di Atletico Madrid, Guardiola barangkali patut menyesal lantaran tidak bisa mencegah kepergian pemain tersebut musim panas lalu.
Bersinarnya Palmer dan Alvarez setelah keluar dari Manchester City tentu menjadi pukulan telak Manchester City yang sebelumnya hanya mampu membuat dua pemain tersebut sebagai penghangat bangku cadangan saja.
Kini, baik Palmer dan Alvarez seperti telah menemukan tempat ternyaman dan terbaik bagi karier sepak bolanya.
Jika mampu bermain konsisten bersama klubnya masing-masing, bukan hal mustahil jika dua pemain tersebut bakal meraih kesuksesan besar pada akhir musim ini.
(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)