Informasi Terpercaya Masa Kini

Viral Video Jamaah Kena Usir Saat Wapres Gibran Salat Jumat di Semarang,Klarifikasi Paspampres

0 5

TRIBUNKALTIM.CO – Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) buka suara soal viralnya video diduga masyarakat kena usir jelang Salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Semarang Jawa Tengah.

Dalam video yang beredar termasuk di TikTok terlihat jajaran Paspampres diduga mengusir jemaah yang hendak salat Jumat ketika Wapres RI Gibran Rakabuming Raka hadir di lokasi.

Wakil Komandan (Wadan) Paspampres Brigjen Samson Sitohang mengatakan bahwa orang yang diminta bergeser saat Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka adalah anggota Paspampres.

Baca juga: Respons Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution Usai Dipecat PDIP

Hal itu dikatakan Samson untuk menanggapi video di media sosial dengan narasi paspampres mengusir jemaah saat Gibran hendak melaksanakan shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman Semarang pada Jumat, 13 Desember 2024.

“Ada yang berdiri, kalau tidak salah di TikTok itu justru malah anggota saya sendiri. Ini memang anggota kita yang duduk di situ untuk tempat lah, untuk penjabat yang lain. Nah, itu sama sekali tidak ada penggeseran, apalagi pengusiran tidak ada sama sekali,” kata Samson di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Selain itu, Samson menjelaskan bahwa peristiwa tersebut tidak terjadi pada shaf paling depan. Tetapi, lebih ke arah tengah.

“Itu memang tidak shaf yang paling depan, di saf agak di tengah, keempat kalau enggak salah ya, shaf keempat itu. Jadi tidak paling depan itu memang,” kata dia.

Dia menilai narasi yang beredar di media sosial tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Samson menegaskan bahwa Paspampres memiliki prosedur tetap (protap) untuk menjaga keamanan dari Wapres.

“Biasalah. Ini kan orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu kalau saya bilang. Jadi, kita punya protap sendiri, apalagi Bapak Wapres itu selalu menekankan kepada kita untuk selalu humanis pada masyarakat. Itu yang poin penting yang saya ingat, kemudian selalu mengutamakan kepentingan masyarakat,” pungkasnya.

Respons Gibran Usai Dipecat PDIP

Dipecat PDIP, Gibran Rakabuming akan bermuara ke partai politik mana? Ini jawaban Wapres RI.

 Gibran hanya meminta publik untuk menunggu keputusannya soal langkah politiknya kelak.

“Tunggu saja,” ucap Gibran saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Ketika ditanya soal Partai Golkar yang terbuka untuk menerimanya, Gibran memberikan jawaban yang sama.

Baca juga: Pelanggaran Jokowi Beda Sendiri, Daftar 27 Kader Dipecat PDIP termasuk Gibran dan Bobby Nasution

“Tunggu saja,” kata dia.

Untuk saat ini, sebagai Wapres, Gibran menegaskan akan lebih fokus membantu Presiden Prabowo Subianto.

“Untuk saat ini saya pribadi akan lebih fokus untuk membantu bapak presiden Prabowo,” katanya.

Soal keputusan PDIP tersebut, Gibran menghargai dan menghormatinya.

“Ya Kami menghargai dan hormati putusan partai,” kata Gibran.

 Alasan Pemecatan Gibran oleh PDIP

Diketahui, PDIP telah memecat Gibran dari keanggotaan partai karena pencalonannya sebagai calon wakil presiden dianggap sebagai hasil intervensi kekuasaan.

“Dengan mencalonkan diri sebagai cawapres dari partai politik lain (Koalisi Indonesia Maju) hasil intervensi kekuasaan terhadap Mahkamah Konstitusi merupakan pelanggaran kode etik dan disiplin partai, dikategorikan sebagai pelanggaran berat,” kata Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI-P, Komarudin Watubun, pada Senin (16/12/2024).

Gibran dipecat berdasarkan Surat Keputusan (SK) nomor 1650/KPTS/DPP/XII/2024 yang ditetapkan pada 4 Desember 2024 dan ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.

Alasan lain PDIP memecat Gibran adalah karena dianggap tidak setia, lantaran tak memberikan dukungan bagi Capres-Cawapres yang diusung partai berlambang kepala banteng bermoncong putih, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

 Pemecatan Jokowi dan Bobby Nasution

Selain Gibran, PDIP juga memecat ayah Gibran, Presiden ketujuh RI Joko Widodo; dan ipar Gibran, calon gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya terbuka apabila Jokowi, Gibran, dan Bobby ingin bergabung ke Golkar setelah dipecat PDI-P.

Bahlil menyebut Golkar adalah partai yang inklusif bagi semua orang yang ingin mengabdikan diri melalui politik.

“Golkar itu sangat inklusif. Golkar itu terbuka bagi semua anak bangsa yang ingin mengabdikan dirinya lewat politik melalui partai. Jadi Golkar sangat inklusif,” ujar Bahlil di Istana, Jakarta, Senin (16/12/2024).

Surat pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby itu dibacakan Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun melalui video yang diterima Tribunnews, pada Senin.

Dalam video itu, Komarudin turut didampingi oleh jajaran DPP PDIP lainnya seperti Said Abdullah, Olly Dondokambey, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul serta jajaran pengurus PDIP lainnya.

“Merdeka! Saya Komarudin Watubun, Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan. Bersama ini, tanggal 16 Desember 2024, saya mendapat perintah langsung dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mengumumkan secara resmi sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, di depan seluruh jajaran Ketua DPD Partai se-Indonesia,” kata Komarudin.

“DPP Partai akan mengumumkan surat keputusan pemecatan terhadap Saudara Joko Widodo, Saudara Gibran Rakabuming Raka, dan Saudara Bobby Nasution, serta 27 anggota lain yang kena pemecatan. Adapun surat SK, saya baca sebagai berikut,” sambung dia.

Komarudin mengatakan bahwa pemecatan tersebut merupakan sanksi organisasi.

 Kini, ketiga orang tersebut dilarang untuk berkegiatan dan menjabat mengatasnamakan PDIP.

“Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan ditinjau kembali dan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya,” katanya.

“Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Desember 2024, Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ditandatangani, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto ditandatangani,” jelasnya.

Alasan PDIP Baru Umumkan Pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Hanteru Sitorus merespons munculnya pertanyaan publik terkait sikap PDIP yang baru memecat Jokowi, Gibran, dan Bobby.

Termasuk, soal pertanyaan kenapa tidak memecat Jokowi ketika masa Pilpres 2024 lalu dan PDIP seperti menjaga marwah Jokowi yang kala itu masih menjabat presiden?

Dalam hal ini, Deddy menjelaskan bahwa PDIP memiliki nilai etik dan moralitas politik untuk menjaga martabat Jokowi sebagai Presiden yang harus dihormati semasa menjabat.

“Setelah Pilpres dan Pileg kami ingin fokus dan konsentrasi untuk menghadapi Pilkada sebagai agenda politik nasional,” kata Deddy kepada wartawan, Selasa.

Kemudian, setelah Pilkada Serentak 2024 selesai, PDIP baru punya waktu untuk mengumpulkan pimpinan Partai dari seluruh provinsi untuk mengevaluasi kader-kader yang melakukan pelanggaran aturan partai. 

“Jadi proses ini bukan khusus hanya soal Jokowi dan keluarga tetapi kader-kader di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Deddy menambahkan, pihaknya tidak ingin ada narasi jahat melakukan pemecatan karena Gibran dan Bobby bertarung di pilpres dan pilkada atau tidak siap berkontestasi.  

“Jadi tentu yang terbaik adalah melakukan pemecatan setelah semua kontestasi politik selesai. Sehingga jelas dan tegas bahwa proses ini semata-mata untuk menegakkan aturan dan disiplin partai,” jelas Deddy.

Daftar 27 Nama yang Dipecat PDIP

H. Lalu Budi Suryata

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Putu Agus Suradnyana

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Putu Alit Yandinata

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Muhammad Alfian Maward

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Hugua

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Elisa Kambu

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

John Wempi Wetipo

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Willem Wandik

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Suprapto

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Gunawan HS

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Heriyus

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Ery Suandi

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Fajarius Laia

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Mada Marlince Rumaikewi

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Feri Leasiwal

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Lusiany Inggilina Damar

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Dorthea Gohea

Melanggar etik Partai maju Pilkada 2024 dari Partai lain

Weski Omega Simanungkalit

Melanggar etik Partai tidak mendukung Calon Pilkada 2024 dari PDI Perjuangan

Arimitara Halawa

Melanggar etik Partai tidak mendukung Calon Pilkada 2024 dari PDI Perjuangan

Camelia Neneng Susanty Sinurat

Melanggar etik Partai tidak mendukung Calon Pilkada 2024 dari PDI Perjuangan

Sihol Marudut Siregar

Melanggar etik Partai tidak mendukung Calon Pilkada 2024 dari PDI Perjuangan

Hilarius Duha

Melanggar etik Partai tidak mendukung Calon Pilkada 2024 dari PDI Perjuangan

Yustina Repi

Melanggar etik Partai tidak mendukung Calon Pilkada 2024

dari PDI Perjuangan

Effendi Muara Sakti Simbolon

Melanggar etik Partai tidak mendukung Calon Pilkada 2024 dari PDI Perjuangan

Joko Widodo

Menyalahgunakan kekuasaan untuk mengintervensi Mahkamah Konstitusi yang menjadi awal rusaknya sistem demokrasi, sistem hukum, dan sistem moral-etika kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan pelanggaran etik dan disiplin Partai, dikategorikan sebagai pelanggaran berat.

Gibran Rakabuming Raka

Melanggar etik Partai maju Calon Wakil Presiden 2024 dari Partai Lain

Muhammad Bobby Afif Nasution

Melanggar etik Partai maju Calon Gubernur Pilkada 2024 dari Partai Lain

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:

“Respons Gibran soal Gabung Parpol Lain Setelah Dipecat PDI-P”

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wapres Gibran Hormati Putusan Dipecat PDIP, Pindah Partai Mana?

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wakil Komandan Paspampres Sebut Jemaah yang Kena Usir saat Gibran Salat Jumat Adalah Anggotanya.

Leave a comment