Nonton Film Mufasa: The Lion King, Rayi RAN: Gue Puas Banget
JAKARTA, KOMPAS.com – Vokalis grup RAN, Rayi Putra, turut menyaksikan pemutaran perdana film Mufasa: The Lion King, karya Disney.
Rayi mengaku selalu mengikuti cerita The Lion King.
Ketika film yang disutradarai oleh Barry Jenkins ini rilis, ia merasa tidak ingin melewatkan kesempatan.
Baca juga: Sinopsis Film Mufasa: The Lion King
“Gue suka banget karena gue tumbuh besar nonton Lion King. Jadi, ketika ada film mengenai Mufasa, gue ngerasa kayak, ‘Oh, ini harus banget ditonton.’ Dan ternyata, bagus banget,” kata Rayi saat ditemui di XXI Gandaria City, di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2024).
“Gue sih sebagai fans Lion King, suka banget,” tambah Rayi.
Rayi juga menyebut banyak pesan positif yang bisa diambil dari film ini.
Baca juga: Review Film Mufasa: The Lion King, Pelajaran Berharga dalam Persahabatan
Ia bahkan merasa bisa merefleksikan dirinya lewat karakter Mufasa.
“Banyak banget (pesannya). Harus nonton sendiri juga. Terutama karena gue sudah berkeluarga sekarang, sudah jadi seorang bapak. Pesan-pesan tentang bagaimana menjadi pemimpin dan membangun rumah tangga itu terasa banget di sini,” tutur Rayi.
Saat diminta memberikan penilaian, Rayi tak ragu memberikan skor tinggi untuk film ini.
Baca juga: Arti Hakuna Matata Bahasa Swahili yang Jadi Soundtrack The Lion King
“Menurut gue, objektif ini 9. Bagus banget. Harus nonton sih,” jawab Rayi.
Film Mufasa: The Lion King dimulai ketika Mufasa kecil bermain di sebuah sungai yang tiba-tiba menjadi deras.
Ia terlambat ditolong oleh orang tuanya dan akhirnya hanyut.
Dalam perjalanannya, Mufasa bertemu Taka, yang kemudian menjadi sahabatnya.
Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Circle of Life – Elton John, OST The Lion King
Taka memiliki orang tua bernama Obashi dan Eshe.
Awalnya, Mufasa tidak diterima dalam golongan mereka dan diasingkan.
Namun, Eshe, seekor harimau betina, mengajarinya berburu dan mengembangkan kemampuannya.
Di sisi lain, bahaya muncul dari Kiros, raja singa lain, yang menyimpan dendam karena anaknya terbunuh secara tidak sengaja oleh Mufasa.
Kiros terus mencari Mufasa untuk membalas dendam, sementara Mufasa, dengan bantuan Sarabi, Rafiki, dan Zazu, berusaha menghindar dari kejaran Kiros.