Informasi Terpercaya Masa Kini

Andra Dwiky Ramadhan: Dari Hobi Hingga Sukses Membangun Bisnis di Usia Muda

0 5

Di usia 19 tahun, Andra Dwiky Ramadhan, seorang mahasiswa Universitas Brawijaya, telah berhasil membangun bisnis kuliner yang menjanjikan. Sebuah bisnis mie ayam yang berawal dari hobi dan passion memasaknya sejak kecil. Berasal dari Bengkulu, Andra, yang lahir pada 28 Oktober 2003, telah menempuh berbagai pengalaman dan tantangan dalam perjalanannya menjadi seorang pengusaha muda yang sukses. Melalui usahanya ini, Andra tidak hanya membuktikan bahwa hobi bisa menjadi sumber penghasilan, tetapi juga menunjukkan kemampuan manajemen waktu dan kerja keras yang luar biasa.

Sejak SD di SDN 71 Kota Bengkulu, Andra sudah mulai menunjukkan minat besar pada dunia kuliner. Di masa itu, kecintaannya pada memasak mulai tumbuh dan berkembang seiring dengan berbagai eksperimen di dapur yang ia lakukan di rumah. Saat melanjutkan pendidikan di SMPN 22 Kota Bandar Lampung, hobi ini semakin matang. Ia mulai mencoba memasak berbagai jenis masakan untuk keluarganya. Ketika memasuki SMA di MAN 1 Bandar Lampung, Andra semakin mantap dengan ketertarikannya di dunia kuliner.

Namun, yang benar-benar memicu lahirnya bisnis mie ayam ini adalah saat Andra menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya. Berbekal ilmu dari jurusan Agribisnis yang ia pelajari, Andra mulai berpikir untuk lebih serius dalam mengembangkan hobinya. “Awalnya hanya iseng,” katanya, “tapi lama-lama saya berpikir, kenapa tidak mencoba menjadikannya bisnis?” Dengan pemikiran tersebut, Andra bersama tiga temannya memulai usaha mie ayam di semester 2 kuliah. Namun, saat semester berikutnya, mereka harus beroperasi hanya bertiga karena satu anggota tim memutuskan untuk mundur akibat kesulitan dalam membagi waktu antara kuliah dan bisnis.

Membuka bisnis di usia 19 tahun, terlebih di tengah kesibukan kuliah, tentu bukanlah hal yang mudah. Andra harus mengatur waktu antara jadwal kuliah, tugas-tugas akademik yang menumpuk, dan kebutuhan bisnis seperti menyiapkan bahan-bahan, memasak, dan mengatur distribusi. “Waktunya itu loh, paling susah bagi-bagi waktunya,” ungkap Andra. Setiap hari, ia harus bangun lebih awal untuk mempersiapkan bahan-bahan segar seperti mie, kuah, dan berbagai topping yang diperlukan agar bisa dijual tepat waktu pada pagi hari. Target utamanya adalah para mahasiswa yang sering kali tidak sempat sarapan sebelum kelas pagi.

“Kadang jam 7 pagi sudah harus siap semuanya, karena banyak teman-teman mahasiswa yang pesan buat dibawa ke kampus,” kata Andra. Proses memasak dan persiapan memakan waktu berjam-jam, dan sering kali ia harus berhadapan dengan waktu tidur yang minim. Jarak antara rumah produksi dan kampus juga menambah tantangan tersendiri. Dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari rumah produksinya ke Universitas Brawijaya, Andra harus memastikan segala sesuatunya berjalan efisien agar pesanan tiba tepat waktu.

Momen yang Mengubah Segalanya

Seiring berjalannya waktu, bisnis mie ayam Andra mulai mendapat perhatian lebih besar. Salah satu titik balik dalam perjalanan bisnisnya terjadi saat mereka menerima 25 pesanan dalam sehari. “Saat itu kami benar-benar kewalahan,” kenang Andra. “Tapi di satu sisi, itu juga jadi momen yang membuat saya sadar bahwa bisnis ini bisa berkembang lebih besar. Ternyata bisa kok,” tambahnya sambil tertawa kecil.

Dari momen itulah Andra memutuskan untuk lebih serius mengembangkan bisnisnya. Ia memberanikan diri untuk mengikuti berbagai bazar kuliner di kampus, memperkenalkan mie ayam buatannya kepada lebih banyak orang. Pengalaman berjualan di bazar memberikan dorongan kepercayaan diri yang besar baginya. “Rasanya gak nyangka bisa sampai ke tahap ini,” ucapnya bangga. Melalui bazar, Andra tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga mendapatkan umpan balik positif yang semakin memperkuat posisinya sebagai pengusaha muda.

Motivasi yang Tak Pernah Pudar

Salah satu hal yang membuat Andra tetap bertahan menjalankan bisnis ini di tengah kesibukan kuliah adalah kecintaannya pada dunia memasak. “Passion itu kan sesuatu yang kita rela menghabiskan waktu buat itu, ya kan? Saya bakal mati-matian untuk tetap ngerjain passion ini,” ujarnya penuh semangat. Menurut Andra, selama bisnis ini masih selaras dengan passion-nya, ia akan terus berjuang untuk mengembangkannya.

Ketika ditanya tentang pesan yang ingin ia sampaikan kepada teman-temannya yang juga ingin memulai bisnis, Andra memberikan nasihat yang sangat inspiratif. “Peluang bisnis itu banyak banget. Apa pun yang kalian sukai, apa pun passion kalian, pasti ada peluang bisnisnya. Jadi jangan takut untuk mulai,” tuturnya. Meskipun ada risiko, ia yakin bahwa pengalaman yang didapat dari menjalankan bisnis sangat berharga dan memberikan banyak pelajaran yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Kisah Andra Dwiky Ramadhan adalah bukti bahwa dengan semangat, dedikasi, dan manajemen yang baik, seseorang bisa mengubah hobi menjadi bisnis yang sukses. Bisnis mie ayam yang ia rintis bukan hanya sarana untuk menyalurkan hobinya dalam memasak, tetapi juga menjadi sumber pembelajaran hidup yang berharga, mulai dari manajemen waktu, tim, hingga pengelolaan bisnis. Melalui kisahnya, Andra menunjukkan bahwa di usia muda, tidak ada yang tidak mungkin jika seseorang berani bermimpi dan berkomitmen untuk mewujudkannya.

Leave a comment