6 Kebiasaan Ini Ternyata Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes,Pastikan untuk Menghindarinya

- Menjaga gula darah tetap stabil merupakan upaya yang wajib dilakukan oleh penderita diabetes. Pasalnya, jika gula darah sering melonjak, dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya. Kebiasaan konsumsi makanan manis dapat meningkatkan lonjakan kadar gula darah dan berisiko meningkatkan terjadinya diabetes. Namun ternyata, tidak hanya makanan manis saja yang meningkatkan risiko diabetes, namun kebiasaan buruk berikut ini juga...

6 Kebiasaan Ini Ternyata Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes,Pastikan untuk Menghindarinya

TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga gula darah tetap stabil merupakan upaya yang wajib dilakukan oleh penderita diabetes.

Pasalnya, jika gula darah sering melonjak, dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya.

Kebiasaan konsumsi makanan manis dapat meningkatkan lonjakan kadar gula darah dan berisiko meningkatkan terjadinya diabetes.

Namun ternyata, tidak hanya makanan manis saja yang meningkatkan risiko diabetes, namun kebiasaan buruk berikut ini juga dapat tingkatkan risiko diabetes.

Baca juga: 4 Macam Makanan Fermentasi yang Bagus Dikonsumsi Penderita Diabetes

Kebiasaan yang Tingkatkan Risiko Diabetes

Melansir dari beberapa sumber, berikut ini kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko diabetes.

1. Duduk terlalu lama

Duduk terlalu dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes pada seseorang.

Dalam sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan oleh Diabetes Care, studi dilakukan pada 475.000 orang ditemukan bahwa kebiasaan duduk terlalu lama dan kebiasaan tersebut digantikan dengan aktivitas fisik selama 30 menit sehari dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 yaitu 6 hingga 31 persen.

American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan semua orang, bahkan yang tidak menderita diabetes untuk melakukan aktivitas fisik ringan setidaknya 30 menit setiap harinya.

2. Tidak makan tetap waktu

Makan teratur dan tepat waktu adalah salah satu cara untuk mengontrol gula darah supaya tetap stabil.

Sebuah penelitian menunjukkan, makan tetap waktu dan teratur sepanjang hari dapat menjadi cara efektif untuk mengontrol kadar gula darah.

Tetap konsisten dengan waktu makan merupakan kunci untuk mempertahankan kadar gula darah tetap stabil.

Saat Anda tidak makan secara teratur, tubuh Anda akan kesulitan untuk memproses nutrisi yang dikonsumsi karena siklus/ritme alaminnya terganggu.

Baca juga: Jam Sarapan dan Makan Malam Terbaik, Dapat Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2

3. Sering melewatkan sarapan

Dikutip dari Aarp, penelitian yang diterbitkan tahun 2019 di The Journal of Nutrition menemukan bahwa mereka yang sering melewatkan waktu sarapan berisiko lebih besar terkena diabetes daripada mereka yang rutin sarapan dengan teratur.

Sarapan dapat mempertahankan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah, sedangkan melewatkan sarapan dapat membuat Anda makan berlebihan sepanjang hari.

4. Kurang tidur

Kurang tidur dikaitkan dengan perubahan nafsu makan dan dapat memengaruhi hormon pengatur rasa lapar, leptin, dan ghrelin.

Kondisi ini dapat menyebabkan Anda merasa lebih lapar dan kurang sadar kapan Anda kenyang.

Dilansir dari Eatingwell, ahli endokrin dari Riley Children's Health dan Indiana University Health Todd Nebesio menuturkan mengenai penelitian yang menunjukkan bahwa kurang tidur sebabkan gula darah lebih tinggi.

Kondisi ini menyebabkan tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.

Baca juga: 7 Camilan yang Bisa Dikonsumsi Saat Diet Penurunan Berat Badan, Mulai Oatmeal hingga Sup

5. Tidak bisa mengelola stres

Stres adalah masalah emosional seperti kekhawatiran, kecemasan, dan depresi.

Saat stres akan menghasilkan hormon kortisol dan adrenalin, di mana hormon ini yang diproduksi berlebihan dapat meningkatan gula darah.

Tak hanya itu saja, hormon stres juga berkontribusi pada hilangnya kontrol glukosa karena kemampuan tubuh untuk mengelola glukosa terkait erat dengan kadar hormon.

Untuk mengelola stres, Anda dapat berjalan-jalan atau melakukan aktivitas yang Anda sukai.

6. Tidak olahraga

Olahraga dapat tingkatkan sensitivitas insulin dengan memindahkan gula ke dalam sel otot untuk disimpan.

Saat otot berkontraksi selama olahraga, sel Anda dapat mengambil glukosa dan menggunakannya sebagai energi.

Hal ini tentunya dapat membantu menurunkan gula darah dalam jangka pendek.

Pasalnya, peningkatan sensitivitas insulin yang dialami tubuh sangat bergantung pada lama dan kerasnya aktivitas yang Anda lakukan.

Salah satu olahraga yang direkomendasikan untuk penderita diabetes adalah latihan menahan beban dan aerobik yang dapat meningkatkan kontrol gula darah.

Baca juga: Manfaat Buah Ceri untuk Kesehatan, Memerangi Asam Urat hingga Mengelola Diabetes

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow