5 Alasan Mengapa Anda Harus Pelihara Kucing, Based on True Story

5 Alasan pelihara kucing, Kucing hewan pintar, Kucing sebagai alarm berbahaya, Kucing Sebagai teman Kesepian

5 Alasan Mengapa Anda Harus Pelihara Kucing, Based on True Story

Sebagai Alarm Bahaya 

Sudah dua kali ini kucing-kucing pintar saya berhasil menyelamatkan saya dan keluarga dari ular sendok ukuran kecil yang sering ke rumah sepanjang musim penghujan. Maklum rumah berada di desa dan masih banyak area persawahan dan perkebunan yang ditumbuhi rumput-rumput lebat.

Memang kucing saya tidak bisa mengusir ataupun membunuh ular, namun berkat indra penciuman dan pendengarannya yang tajam akan hadirnya hewan berbahaya ke rumah, kucing mampu memberikan respon seperti diam mengamati ular dari kejauhan dan seolah sedang bersiap siaga akan kemungkinan penyerangan ular tersebut.  

Kucing saya adalah yang pertama menyadari akan kehadiran ular tersebut, awalnya saya berpikir itu hanyalah cicak atau belalang yang sering mereka dapatkan saat perburuan, namun setelah saya mendekat, mereka nampak serius dan ketika saya pegang salah satu tubuh kucing, dia terasa kaku dengan bulu berdiri. Setelah saya amati dengan seksama, barulah saya menyadari bahwa mereka menemukan ular.

Karena kucing saya lebih dari satu, mereka seakan-akan mengepung ular dari berbagai sisi, sehingga ular hanya bisa diam di tempat, sembunyi, mereka tetap fokus terus melihat tingkah ular. Tidak mau kalah dengan kucing-kucing yang pintar mengepung, saya juga memberanikan diri untuk mencari tongkat kayu panjang untuk membunuh ular dalam sekali sodokan, karena posisi di rumah juga sepi tidak ada orang.

Dengan tangan gemetar, saya izin dan minta maaf kepada ular dan Tuhan sebelumnya untuk membunuh dan meyakinkan ular bahwa dunia akhirat akan lebih baik, lalu dengan mata yang sedikit tertutup saya mulai memberanikan diri untuk membuatnya pergi dengan tenang.

Mungkin bagi pecinta hewan, ada yang menyalahkan perbuatan saya, karena tidak melepas liarkan ular kembali ke habitatnya. Namun dalam ajaran saya, ular adalah hewan yang boleh untuk dibunuh jika memang membahayakan keselamatan sendiri, serta banyak penduduk di desa saya yang mengalami ayamnya mati secara mendadak karena dugaan diserang ular, dan membuatnya mengalami kerugian.

Setelah perurusan ular selesai, saya cukup menyadari bahwa ternyata kucing yang selama ini saya pelihara tidak hanya memberikan hiburan haha hihi saja bagi saya, tetapi mereka adalah yang pertama menyadarkan saya bahwa ada keadaan berbahaya di rumah dan berhasil menyelamatkan saya serta keluarga.

Teman Kesepian 

Saya mulai memelihara kucing adalah saat pandemi Covid-19 sekitar tahun 2020 awal, karena pada saat itu, terjadi lockdown besar-besaran, semua mobilisasi dibatasi bahkan dihentikan, banyak pekerja yang diharuskan work from home, begitupula dengan saya, memutuskan pulang dari rantauan, cukup berkuliah tanpa tatap muka di depan layar handphone atau laptop selama ber jam-jam.

Mungkin di tahap awal saya cukup merasakan excited akan suasana belajar baru, tidak perlu repot-repot dandan, memanaskan mesin motor, dan kepanasan di jalan, cukup menyalakan zoom di laptop semua tehubung dan bisa berdiskusi sepuasnya.

Namun setelah telewati satu bulan, saya cukup merasa bosan, ingin sesuatu yang menarik dan bisa menemani saya meski masih berada di dalam rumah, akhirnya ibu, mendapatkan informasi melalui temannya ada yang sedang open adoption kucing, tanpa berpikir lama mendengar tawaran ibu, saya pun langsung pergi ke rumah teman ibu dengan membawa sak kosong dengan tetap bermasker dan APD lengkap saat itu.  

Setelah datang, kucing itu sedikit kumal, saya beri nama dia Yeyen, kucing betina oren yang berumur 7 bulan. Yeyen sedikit malu dan bersembunyi, meski akhirnya ia keluar dan berkeliling serta mengendus tiap sudut rumah.

Hari-hari bersama Yeyen terlewati dengan baik, saya cukup cepat dekat dengannya begitupula sebaliknya. Kami sering tidur bersama, misal ketika saya ketiduran, Yeyen suka menemaniku tidur disampingku, ia selalu menunggu atau bahkan mengganggu ketikan jemariku saat mengerjakan tumpukan tugas dari dosen hingga malam.

Meski rasanya, ia lebih sering tertidur, tapi saya cukup mengapresiasi bahwa kehadirannya saja, tanpa adanya komunikasi, dapat membuat hati saya hangat dan tidak merasakan kesepian lagi. Hingga akhirnya yeyen pergi meninggalkanku akibat tak sengaja memakan tikus obatan milik tetangga dan meninggalkan enam orang bayinya yang belum bisa berjalan sempurna.

Saat itulah saya merasakan sakit hati yang cukup dalam, harus kehilangan sosok yeyen yang telah menemaniku selama satu tahun. Namun, saya harus bangkit dan kuat untuk dapat merawat 6 bayi kucing yang telah piatu.

Kucing Hewan Pintar 

Kucing dikenal sebagai hewan pintar, meski memang tidak sepintar anjing, tapi kucing bisa dilatih untuk pup dan pipis di litter box yang sudah disediakan dan mengubur kotorannya sendiri agar tidak berbau, selain itu, kucing juga bisa dilatih untuk makan pada saat jam makan saja, tidak minta jatah makan saat pemilik sedang makan, mandi seminggu secara teratur dan sebagainya, asal kita sebagai pemiliki memiliki kesabaran dalam melatihnya.

Kucing juga terkenal hewan yang suka kebersihan, setelah berlarian di luar rumah dan menginjakkan kaki di lumpur misalnya, ia akan langsung pulang dan menjilat-jilat kakinya sampai bersih, jika dirasa ia tidak mampu membersihkan kucing akan mendekat kepada sang pemiliki untuk dibantu membersihkan kakinya.

Hal ini pernah terjadi pada kucing saya, saat hujan lebat turun, posisi kucing saya masih belum pulang, setelah beberapa menit kemudian ia berhasil pulang dengan tubuh basah, tidak lama dari itu, ternyata kucing saya menghampiriku yang sedang asyik memainkan keyboard laptop, dan secara tidak sadar ia menyodorkan tubuh basahnya didekatku sambil mengeong, ternyata ia meminta bantuan, sungguh menggemaskan, karena tidak tega, saya pun langsung membawanya ke ruang belakang dan mengeringan tubuhnya dengan handuk.

Pernah juga ketika kucing saya sedang mencret, tiap kali selesai pup, ia tidak bisa membersihkan kotoran yang jatuh menempel pada bulu lebatnya di sekitar area tempat keluar. Sehingga ia pasti mencari saya terlebih dahulu sambil menyodorkan pantatnya yang berbau tidak sedap.

Karena saya juga terganggu akan baunya, akhirnya saya segera memakai masker dan menggunakan sarung tangan untuk segera membersihkan pantat kucing dengan air mengalir dan sabun serta memberikan obat mencretnya.

Kepintarannya dalam menangkap mangsa ternyata juga tidak perlu diragukan, dulu sebelum ada kucing rumah saya cukup banyak tikus-tikus liar yang masuk pada jam malam dan mencuri apapun yang mereka temui termasuk alat-alat makan yang berasal dari plastik yang beberapa tidak terpakai lagi karena habis digigiti. Maklum, rumah belum beratap plavon sampai dapur, sehingga masih memiliki ruang terbuka kecil di atap yang bisa sebagai pintu keluar-masuk tikus.

Namun saat ini, dengan adanya kucing di rumah, alat makan yang digigiti tikus sudah tidak ada lagi, beberapa kali juga kucing sempat menangkapnya, ada yang berukuran kecil sampai sedang, namun saya tidak membolehkan mereka menyantapnya karena khawatir tikus sudah memakan obat mematikan sebelumnya. Sehingga setelah mereka menangkapnya, langsung saya ambil alih dan saya buang.

Selain itu, di rumah saya juga seringkali ditemukan kecoa, karena saya cukup geli untuk membuangnya, biasanya akan saya sodorkan kucing saya terlebih dahulu untuk menanganinya dan mereka akan bergerak cepat dalam menumpasnya, cara yang mereka lakukan cukup unik, yakni mempermainkan kecoa, menjadikannya bola yang siap ditangkap, dan akhirnya membuatnya mati lemas. Dan setelah itu, barulah saya berani untuk membuangnya dengan sapu.

Hewan yang Mudah Dipelihara

Kucing merupakan hewan yang mudah dipelihara, asalkan ia dicukupi makan minumnya denga tepat, dirawat kebersihan tubuhnya dengan mandi, dan disediakan tempat pup yang layak, ia sudah merasa bersyukur bisa hidup bahagia bersama dengan Anda. Karena mungkin banyak di luaran sana kucing yang luntang-luntung tidak memiliki tempat tinggal apalagi makanan.

Sebelumnya saya juga merawat kelinci dan mencapai 20 ekor, sampai membuatkannya kandang besar, namun karena sedikitnya ilmu yang saya miliki, saat wabah mencret tiba, seluruh kelinci saya tiba-tiba mendadak mati, tanpa adanya aba-aba.

Sudah berikhtiar dengan membawa salah satu sampel kelinci ke dokter hewan terdekat rumah saya, namun juga nihil, beliau memberikan suntikan kepada kelinci, dan berpesan untuk mengisolasi kelinci yang mencret serta jangan diberikan kangkung mentah.   

Memang perkembangbiakan kelinci lebih pesat dari pada kucing, saya masih ingat dulu, awalnya saya hanya memiliki satu jantan dan satu betina tiba tiba terus menerus bertambah, dan sekali melahirkan kelinci mampu menghasilkan 4-6 bayi kelinci dan jarak melahirkan pertama dan seterusnya tidak berselang lama, saya lupa lebih tepatnya.

Namun daya tahan dan daya hidup kelinci sangat rentan, seperti yang sudah saya paparkan tadi, sekali kelinci terkena wabah, ia akan menulari teman-temannya dan membuatnya musnah seketika. Berbeda dengan kucing, kucing jika sedang terkena mencret cukup diberikan obat mencret dan ditelusuri penyebab mencretnya untuk dilakukan upaya preventif, selesa, kucing dapat sehat kembali.

Namun tentu daya tahan kucing yang kuat juga berasal dari perawatan yang tepat dilakukan oleh pemilik, selain makan dan minum serta vitamin yang diberikan, pemilik juga harus merawat tubuh kucing dari luar yakni dengan rutin memandikannya, membersihkan telinganya, memotong kukunya, dan menghapus belek matanya.  

Membuat Pemilik Terhindar Dari Stress

Ujian dan cobaan akan terus menimpa hamba-hamba pilihan Tuhan, dan tiap kita selesai melewatinya akan datang ujian yang lebih berat lagi, begitulah hidup. Untuk itu, kita butuh kucing disamping sebagai penghibur, selain dengan manusia lain untuk membantu dan berdiskusi.

Kucing mampu membawa suasana lebih tentram dan tenang, karena saya seorang introvert, saya lebih memilih untuk menghibur diri dengan bermain bersama kucing atau menonton film, daripada harus hang out seru-seruan bersama teman. Memang tidak bisa dipukul rata, kalau stress itu obatnya kucing, tapi untuk saya berdasarkan pengalaman pribadi, biasanya saya cukup terobati meski hanya dengan pelukan kucing sebentar.

Bagi saya kucing lebih dari sekedar hewan peliharaan, terkadang jika saya memiliki masalah yang tidak bisa saya ceritakan kepada keluarga maupun teman terdekat, kucing adalah pilihannya, meski dia terlihat plonga-plongo, tidak mengerti sama sekali yang saya ucapkan, namun kucing mampu membuat saya terus tersenyum dan seketika masalah hilang sesaat saat bersamanya.

Kucing memiliki tingkah dan pesona yang lucu dan saya akui saya sudah jatuh ke dalam perangkapnya. Bagaimana tidak sebahagia itu, karena keberadaannya membuatku selalu tersenyum dan tertawa terbahak. Sampai detik ini, saya tidak berani membayangkan bagaimana hidupku tanpa kucing, pasti akan sangat hampa.

Suatu ketika, sekeluarga ada urusan di luar kota, awalnya mereka mengajakku, tapi saya menolak dan memilih untuk tinggal di rumah bersama para kucing. Memang saya cukup penakut jika sendirian di rumah apalagi jika di malam hari, namun lagi-lagi kucing sebagai sahabat setiaku selalu ada disampingku dan mengusir rasa takutku.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow