3 Survei Terbaru Pilpres 2024: Charta Politika Beda Sendiri Soal Elektabilitas Ganjar-Mahfud

- Sepekan terakhir, tiga lembaga survei merilis temuannya terkait elektabilitas pasangan calon di Pilpres 2024 pada periode Januari 2024. Indikator Politik Indonesia, Poltracking Indonesia dan Charta Politika rilis survei pada Kamis (18/1/2024), Jumat (19/1/2024) dan Minggu (21/1/2024). Namun ada perbedaan mencolok pada hasil survei Charta Politika, terutama tentang elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Di Charta Politika,...

TRIBUNJAKARTA.COM - Sepekan terakhir, tiga lembaga survei merilis temuannya terkait elektabilitas pasangan calon di Pilpres 2024 pada periode Januari 2024.

Indikator Politik Indonesia, Poltracking Indonesia dan Charta Politika rilis survei pada Kamis (18/1/2024), Jumat (19/1/2024) dan Minggu (21/1/2024).

Namun ada perbedaan mencolok pada hasil survei Charta Politika, terutama tentang elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Di Charta Politika, elektabilitas Ganjar-Mahfud masih berada di posisi kedua, di bawah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan di atas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Sementara, pada survei Indikator dan Poltracking, elektabilitas Ganjar-Mahfud berada di posisi bontot.

Indikator

Sementara itu, Indikator Politik Indonesia merilis survei yang dilakukan pada 30 Desember 2023-6 Januari 2024 pada Kamis (18/1/2024).

Hasil survei menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran memimpin signifikan.

Pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu memiliki elektabilitas sebesar 45,79 persen.

Sementara elektabilitas Anies-Muhaimin berda di posisi kedua dengan 25,47 persen dan Ganjar-Mahfud di posisi ketiga dengan 22,96 persen.

Sedangkan yang tidak memilih dan tidak menjawab sebesar 5,78 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, potensi Prabowo-Gibran menang dalam satu putaran terbuka, namun hal itu belum bisa dipastikan.

"Sampai hari ini kami belum bisa menyimpulkan Pemilu 14 Februari akan berlangsung dalam satu putaran atau tidak. Karena angkanya belum mencapai 50 persen plus."

"Tetapi potensi satu putaran terbuka, khususnya bagi paslon nomor dua," kata Burhanuddin saat rilis survei tersebut yang ditayangkan di Youtube Indikator Politik Indonesia.

Burhanuddin menjelaskan, populasi surveinya adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1200 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 13 Provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Sehingga total sample sebanyak 4.560 responden.

Dengan asumsi metode stratified random sampling, ukuran sampel basis 4560 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Poltracking

Berdasarkan survei Poltracking Indonesia yang diadakan pada 1-7 Januari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran juga berada di puncak, sebesar 46,7 persen.

Elektabilitas Anies-Muhaimin berda di posisi dua dengan 26,9 persen, dan terakhir Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada posisi ketiga dengan 20,6 persen.

Sebanyak 5,8 persen tidak tahu atau tidak jawab.

Elektabilitas Prabowo-Gibran cenderung mulai stagnan sejak Desember, setelah meroket pada dua bulan sebelumnya.

Pada survei September 2023, elektabilitas Prabowo setelah resmi berdampingan dengan Gibran adalah 30,7 persen.

Dua bulan setelahnya langsung meroket. Elektabilitas Prabowo-Gibran menjadi 40,2 persen pada November dan 45,2 persen pada Desember, kini menjadi 46,7 persen.

Sementara itu, pasangan Anies-Muhaimin juga mengalami tren kenaikan.

Survei September 2023 menunjukkan elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 18, 4 persen, lalu menanjak menjadi 24,4 persen pada November, sempat melandai menjadi 23,1 persen dan meroket hari ini menjadi 26,9 persen.

Tren keduanya berbanding terbalik dengan pasangan Ganjar-Mahfud yang justru menurun.

Pada survei September 2023, Ganjar-Mahfud masih memiliki elektabilitas 31,6 persen, November turun menjadi 30,1 persen, semakin merosot pada Desember menjadi 27,3 persen dan terparah adalah kali ini, menjadi 20,6 persen.

Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling. Sampel pada survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024.

Charta Politica

Pada Minggu (21/1/2024), Charta Politika yanng digawangi Direktur Eksekutif Yunarto Wijaya itu, merilis survei yang dilakukan pada 4-11 Januari 2024.

Hasilnya, pasangan Prabowo-Gibran tetap memperoleh elektabilitas tertinggi, yakni 42,2 persen.

Yang membedakan, ada pada posisi kedua dan ketiga. Charta Politika menemukan elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 28,0 persen, lebih tinggi di bandingkan pasangan Anies-Muhaimin, 26,7 persen.

Sementara responden yang tidak tahu atau tidak jawab sebesar 3,1 persen.

"Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menjadi pilihan tertinggi publik sebagai calon presiden pada survei periode ini."

"Mengikuti berikutnya, ditempati Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mendapatkan elektabilitas relatif berimbang dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar," tertulis pada kesimpulan rilis survei tersebut.

Survei ini dilakukan menggunakan metode wawancara langsung dengan 1.220 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling.

Marjin of error survei ini adalah sebesar 2,82 persen.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow