3 Hari Anaknya Kritis hingga Meninggal di Depannya,Ibu Syok Dapat Chat dari Mendiang,Masih Hidup

- Seorang ibu menjaga anaknya yang sakit selama 3 hari hingga meninggal di hadapannya begitu terkejut mendapatkan pesan dari anaknya saat prosesi pemakaman. Ia seperti mimpi saat mendapatkan pesan dari anaknya. Lantas apa yang terjadi? Dikutip dari Sanook, Kamis (7/3/2024), peristiwa mengerjutkan ini menimpa seorang ibu bernama Insley. Ibu asal Kanada tersebut sempat terpuruk saat menjaga anaknya di rumah sakit. Ia melihat...

3 Hari Anaknya Kritis hingga Meninggal di Depannya,Ibu Syok Dapat Chat dari Mendiang,Masih Hidup

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang ibu menjaga anaknya yang sakit selama 3 hari hingga meninggal di hadapannya begitu terkejut mendapatkan pesan dari anaknya saat prosesi pemakaman.

Ia seperti mimpi saat mendapatkan pesan dari anaknya.

Lantas apa yang terjadi?

Dikutip dari Sanook, Kamis (7/3/2024), peristiwa mengerjutkan ini menimpa seorang ibu bernama Insley.

Ibu asal Kanada tersebut sempat terpuruk saat menjaga anaknya di rumah sakit.

Ia melihat anaknya kritis selama tiga hari dan meninggal di depan matanya.

Namun ketika ia mempersiapkan pemakaman putranya, tiba-tiba dia menerima pesan dari nomor tak dikenal.

Pesan tersebut mengaku sebagai putranya dan meminta uang darinya.

Baca juga: Saya Masih Hidup! Pelayat Syok, Remaja yang Hendak Dimakamkan Tiba-tiba Video Call, Polisi Bingung

Saat itu, ia berpikir itu pesan dari penipu.

Beberapa hari telah berlalu.

Dia menerima pesan dari nomor aneh itu lagi, membuatnya memutuskan untuk menelepon kembali.

"Namun ketika saya mendengar suara di ujung telepon, saya terkejut.

Karena itu adalah suara anakku yang sudah meninggal," ujarnya.

Apa yang terjadi membuatnya sangat bingung.

Karena putranya baru saja meninggal di depan matanya.

Seandainya anak kandungnya masih hidup dan siapa orang yang ada di ranjang rumah sakit?

Dengan bantuan dari Polisi Ottawa Ayah dan ibu tersebut akhirnya dapat melacak lokasi putra mereka saat ini.

Dan kaget saat mengetahui bahwa putranya sebenarnya masih hidup.

Anak laki-laki berusia 43 tahun itu membenarkan bahwa dia tidak mengetahui tentang kebingungan di rumah sakit tersebut.

"Saya baru mengetahui dari orang tua saya bahwa saya telah menjadi orang mati.

Itu membuat tulang punggungnya kesemutan.

Rasanya seperti saya mendapat kesempatan kedua dalam hidup," ujarnya.

Baca juga: DULU Dinyatakan Meninggal, Ibu Syok Anaknya Ternyata Masih Hidup, Kini Bertemu Usai 42 Tahun Pisah

Keluarga tersebut diketahui sudah empat tahun tidak bertemu dengan putranya karena ia pecandu narkoba dan sering berpindah-pindah, sering kali hanya menghubungi keluarga untuk ngobrol singkat.

Hingga tanggal 1 Januari, mimpi buruknya dimulai.

"Saya menerima telepon dari rumah sakit yang memberi tahu saya bahwa anak saya dalam kondisi kritis.

Saya diminta untuk segera ke rumah sakit," ujar ibu tersebut.

Sesampainya di rumah sakit, sang ibu menemukan anaknya terbaring di ranjang ICU.

Di sekelilingnya penuh dengan peralatan medis.

Sebuah tabung pernapasan dimasukkan, menyebabkan wajah bagian bawah sebagian tertutup

5 anggota keluarga lainnya tidak pernah menyangka bahwa ini bukanlah orang yang sebenarnya.

Sebab keduanya mempunyai karakteristik yang sangat mirip.

Keduanya memiliki gaya rambut yang sama, juga tebal.

Bulu mata panjang yang sama.

Keluarganya berdiri di saat-saat terakhir pria itu.

Sampai dia meninggal sang ibu melanjutkan keinginan putranya dengan menandatangani dokumen donasi organ.

Tubuh ini dapat membantu 3 nyawa lainnya yang menunggu transplantasi hati dan ginjal.

Atas kesalahan yang terjadi, bermula dari ditemukannya seorang pria tak sadarkan diri pada 30 Desember 2023.

Dokter di rumah sakit harus menggunakan alat penunjang kehidupan untuk menyelamatkan nyawanya.

Pasien tidak pernah sadar kembali, namun perawat mengira pasien tersebut adalah putra Insley yang baru datang untuk perawatan darurat 2 bulan lalu karena overdosis obat.

Sebab keduanya mempunyai karakteristik yang sangat mirip.

Petugas rumah sakit melakukan kesalahan dengan tidak meminta keluarga Insley untuk memastikan identitas dan penampilan putra mereka meskipun pasien di tempat tidur tersebut memiliki tato yang berbeda di lengannya dengan putra Insley.

Namun pihak keluarga sendiri tidak curiga.

Direktur komunikasi rumah sakit mengungkapkan, petugas baru diberitahu mengenai kesalahan identifikasi pasien pada 19 Januari.

Kini, sebenarnya keluarga pasien yang meninggal tersebut telah diberitahukan informasinya.

Pihak rumah sakit ingin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.

Termasuk meminta maaf kepada kedua keluarga yang terlibat dalam situasi menyakitkan ini.

Insley mengatakan kejadian itu merupakan mimpi buruk yang menjadi trauma baginya selama beberapa hari.

Sungguh menyedihkan membayangkan dia kehilangan putranya.

Tapi setidaknya mereka menunjukkan seluruh cinta mereka kepada pemuda lain, tanpa meninggalkannya sampai akhir hayatnya.

(TribunNewsmaker/ Listusista)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow