Orang Rusia yang Daftar untuk Perang di Ukraina Meningkat sejak Penembakan Konser Moskwa

Motif utama penandatanganan kontrak adalah keinginan membalas dendam kepada para korban tragedi yang terjadi pada 22 Maret.

Orang Rusia yang Daftar untuk Perang di Ukraina Meningkat sejak Penembakan Konser Moskwa

MOSKWA, KOMPAS.com - Militer Rusia pada Rabu (3/4/2024) mengatakan, jumlah orang yang mendaftar untuk berperang di Ukraina melonjak sejak penembakan di konser Moskwa terjadi.

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan lebih dari 140 orang itu, tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin terus menuding Ukraina sebagai dalangnya meski tak memaparkan bukti.

“Selama 1,5 minggu terakhir, titik perekrutan militer mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah orang yang ingin menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia untuk ikut andil dalam operasi militer khusus,” ujar Kemenhan Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Penyakit Misterius Sindrom Havana Dituding sebagai Operasi Intelijen Rusia

Operasi militer khusus adalah istilah yang digunakan Rusia dalam invasi ke Ukraina.

Kemenhan Rusia mengungkapkan, sejauh ini lebih dari 100.000 orang mendaftar secara sukarela untuk berperang pada 2024, termasuk 16.000 orang dalam sepuluh hari setelah penembakan konser Moskwa.

“Sebagian besar kandidat mengindikasikan bahwa motif utama penandatanganan kontrak adalah keinginan membalas dendam kepada para korban tragedi yang terjadi pada 22 Maret,” tambahnya di aplikasi perpesanan Telegram.

Kyiv membantah berada di balik penembakan itu dan para pejabat AS mengatakan kepada media, Washington sudah memperingatkan Rusia tentang kemungkinan serangan di pinggiran kota Moskwa.

Namun, Putin dan para pejabat Rusia terus mengaitkan serangan itu dengan Ukraina dan negara-negara pendukungnya di Barat.

Baca juga:

  • Drone Serang Wilayah Rusia 1.100 Km Jauhnya dari Perbatasan Ukraina
  • Rusia Sita 70 Kg Bahan Peledak Selundupan dari Ukraina via Uni Eropa
  • Rusia Tunjuk Kepala Armada Laut Hitam Baru Usai Berulang Kali Diserang Ukraina

Serangan di Balai Kota Crocus adalah yang paling mematikan diklaim ISIS di Eropa.

Orang-orang bersenjata menyerbu tempat tersebut, menembaki konser, kemudian membakar gedung.

Putin tahun lalu mengatakan, Rusia memiliki lebih dari 600.000 tentara yang bertempur di Ukraina.

Dia juga memerintahkan negaranya meningkatkan jumlah pasukan secara keseluruhan menjadi 1,32 juta dari sebelumnya 1,15 juta.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu tahun lalu berencana menambah jumlah tentara kontrak —pendaftar secara sukarela, bukan wajib militer—menjadi 745.000 pada 2024.

Pasukan Rusia saat ini unggul jumlah personel secara signifikan di medan perang sehingga Ukraina kesulitan menandinginya, apalagi Moskwa terus melakukan perekrutan yang intens.

Militer Rusia menawarkan gaji relatif tinggi dan diduga memfokuskan perekrutan di wilayah-wilayah miskin serta republik etnis di negara tersebut.

Baca juga: Rusia Klaim Rebut 403 Km Persegi Wilayah Ukraina Tahun Ini

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow