2 Alasan Bensin Pertalite Bisa Dihapus Tidak Dijual Lagi di SPBU Pertamina

Nasib bensin jenis Pertalite di ujung tanduk dan terancam tidak dijual lagi di SPBU Pertamina alasannya diungkap Menteri ESDM dan Dirut PT Pertamina.

2 Alasan Bensin Pertalite Bisa Dihapus Tidak Dijual Lagi di SPBU Pertamina

MOTOR Plus-online.com - Pemotor kebingungan dengan rencana akan dihapusnya bensin jenis Pertalite.

Wacana pembatasan sampai penghapusan Pertalite memang sudah terdengar sejak beberapa bulan lalu.

2 alasan bensin Pertalite akan dihapus tidak dijual lagi di SPBU Pertamina.

Pertalite merupakan bensin paling murah yang jadi incaran masyarakat karena dijual Rp 10 ribu per liternya.

Karena itu jika memang dibatasi atau bahkan sampai dihapus, pemilik kendaraan harus beralih ke bensin yang lebih mahal yakni Pertamax Turbo atau Pertamax Green 92dan 95.

Rencana pembatasan atau penghapusan Pertalite oleh pemerintah bukan tanpa alasan.

Pembatasan bahkan larangan isi Pertalite untuk motor dan mobil bertujuan agar BBM bersubsidi tepat sasaran.

Pemerintah akan menerbitkan aturan pembatasan bahkan larangan pembelian BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar terhadap beberapa jenis kendaraan.

Larangan ini sudah diatur di dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.

Baca Juga: Beli Pertalite di SPBU Pertamina Akan Dibatasi Pakai Kartu Canggih Segera Berlaku di Daerah Ini

Baca Juga: Beli Pertalite Akan Dilarang Untuk Motor Dilihat dari Kapasitas Mesin, Apa Motor Anda Termasuk  

Revisi Perpres ini diharapkan bisa segera diterbitkan karena bertujuan agar BBM bersubsidi bisa lebih tepat sasaran.

Dikutip dari Kompas.com, Pemerintah RI akan membatasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi eceran jenis Pertalite (RON 90) pada tahun 2024 ini.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, keputusan tersebut akan disahkan melalui revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014.

"Supaya alokasi BBM tepat sasaran, kan harus tepat sasaran. Kalau tidak, rugi pemerintah, yang menikmati orang yang enggak tepat," kata dia belum lama ini.

Rencana ini juga sebenarnya sejalan dengan sejumlah aturan turunannya, seperti Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P/20/menlhk/setjen/kum.1/3/2017.

Dalam kebijakan tersebut disebutkan bahwa sebenarnya BBM dengan tingkat oktan 90 tidak boleh digunakan karena punya dampak negatif terhadap kendaraan maupun lingkungan.

Direktur Utama PT Pertamina (Tbk) Nicke Widyawati mewacanakan untuk menggantikan Pertalite dengan jenis BBM lebih baik dengan minimum RON 92.

"Kami akan keluarkan Pertamax Green 92-Pertalite dicampur etanol jadi 92.

Jadi tahun depan 3 produk saja, Pertamax Green 92, 95 dan Turbo," kata dia pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, Rabu (30/8/2023) lalu.

Baca Juga: Mudik Naik Motor Tidak Dilarang Masyarakat Berbondong-bondong Pulang ke Kampung Halaman  

Hal itu sejalan upaya perusahaan mengimplementasikan Program Langit Biru Tahap 2 yang sesuai kebijakan KLHK.

"Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut," tutupnya.

Siap-siap jika Pertalite dihapus pemilik kendaraan beralih ke bensin lain yakni Pertamax Turbo dan Pertamax Green 92 dan 95.

Jadi alasan wacana penghapusan Pertalite karena tidak tepat sasaran penggunanya dan dampak negatif yang timbul dari bensin RON 90 terhadap kendaraan dan lingkungan.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow