Yamaha Dicap Motor Vampir alias Haus Oli Pihak Pabrikan dan Mekanik Spesialis Buka Suara

Yamaha dicap motor vampir alias haus oli pihak pabrikan dan mekanik spesialis buka suara untuk menanggapi.

Yamaha Dicap Motor Vampir alias Haus Oli Pihak Pabrikan dan Mekanik Spesialis Buka Suara

MOTOR Plus-online.com - Di pembicaraan grup atau komunitas sering menjuluki motor pabrikan garputala dengan sebutan vampir.

Yamaha dicap motor vampir alias haus oli pihak pabrikan dan mekanik spesialis buka suara untuk menanggapi.

Termasuk Yamaha NMAX juga dapat julukan motor vampir oli, kenapa sebabnya dan bagaimana solusinya?

Dibilang vampir oli karena sering ditemui oli mesin menyusut alias ada pengurangan kapasitas.

Antonius Widiantoro, Manager Public Relation, YRA, dan Komunitas PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) buka suara.

Anton menekankan pemilihan viskositas oli sangat pengaruh terhadap penguapan oli mesin.

Di lapangan banyak dijumpai pemakai Yamaha menggunakan oli dengan viskositas lebih rendah agar tarikan enteng.

“Makin rendah viskositasnya maka oli tersebut tentunya akan cepat habis. Oleh karena itu konsumen perlu memperhatikan jenis oli yang dipakai, harus sesuai jenis oli yang disarankan," dilansir dari Otomotifnet.

“Termasuk interval penggantiannya harus sesuai standar waktunya. Tidak disarankan melebihi standar waktu yang disarankan di buku petunjuk,” jelasnya kepada OTOMOTIF.

Baca Juga: Apa Sih Istilah Vampir Oli yang Sering Disebut? Bengkel Spesialis Ungkap Penjelasannya

Baca Juga: Yamaha NMAX Selain dicap Sebagai Motor Arogan Juga Dapat Gelar Baru Sebagai Motor Vampir? Apa Maksudnya?

Selain kekentalan oli, cara pakai kendaraan juga pengaruh terhadap kualitas oli yang digunakan.

“Putaran mesin yang sering digunakan akan mempengaruhi, semakin sering motor digunakan pada putaran tinggi tentunya juga mempercepat berkurangnya oli,” lanjutnya. 

Selain karena penguapan, yang bikin kapasitas oli mesin berkurang bisa juga akibat adanya kebocoran.

Maka jangan lupa untuk mendeteksi kebocoran oli mesin. Caranya cukup mudah, bisa dengan perhatikan asap yang keluar dari knalpot.

“Indikator yang paling mudah adalah melihat knalpot. Apabila mengeluarkan asap berwarna putih, itu menjadi indikasi bahwa oli mesin ikut terbakar di dalam ruang bakar.”

“Untuk hal ini perlu dilakukan pengecekan di bengkel resmi. Apakah kondisi piston, ring piston, cylinder, valve, seal valve, atau part terkait dengan sirkulasi oli di dalam mesin ada yang mengalami keausan atau perlu diganti. Tentunya perlu dicek terlebih dahulu supaya sumber penyebabnya,” tambah Anton.

Versi bengkel spesialis

“Pernah alami juga di bengkel. NMAX mesin standar, penyebabnya bisa dari penggunaan oli yang gak sesuai," buka Yoga Ningrat, bos Yoga Motoshop (YMS), bengkel spesialis Maxi Yamaha. 

"Jadi, kadang ada yang coba-coba pakai oli yang SAE-nya gak sesuai spek, atau bahkan oli untuk mobil yang tidak sesuai dengan rekomendasi oli NMAX,” jelas Yoga dilansir dari Gridoto.com.

“Ada yang coba pakai 0W-20, emang tarikan lebih enak karena encer. Tapi, kurang ngelindungi mesin dan cepat menguap,” tambah pria yang bengkelnya di Jl. Bulak Ringin No.88a Cibubur, Ciracas, Jaktim.

Kemungkinan lain penyebab berkurangnya oli mesin adalah karena adanya kebocoran pada sil kruk as di CVT, tepatnya di balik pulley rumah roller.

“Bisa jadi sil kruk as yang tugasnya menahan oli mesin mulai sobek, jadi oli mesin keluar dari as pulley dan ke area CVT.”

“Ini penyebabnya karena tumpukan kotoran, gara-gara jarang servis CVT. Karena mestinya servis CVT ini dibarengin dengan servis berkala dan penggantian oli mesin,” sahut Syachrul Fajri dari Betawi Racer di Jl. Puncak Cikunir, Jakasampurna, Bekasi. 

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow