Virus B Mematikan, Kemenkes Pantau Penumpang Bergejala Demam dari Negara Terjangkit

Belum lama ini virus B yang mematikan ditemukan di Hong Kong, Bunda. Lantas, seperti apa antisipasi Kemenkes RI? Simak selengkapnya pada artikel berikut, ya.

Virus B Mematikan, Kemenkes Pantau Penumpang Bergejala Demam dari Negara Terjangkit

Kabar terbaru datang dari dunia kesehatan dunia, Bunda. Belum lama ini, salah satu kasus virus B dilaporkan muncul di Hong Kong.

Virus B sendiri dikenal sebagai virus simiaer manusia. Virus ini umumnya menyebar dari monyet ke manusia.

Monyet mudah terinfeksi namun tidak menimbulkan gejala atau hanya mengalami gejala ringan. Virus ini juga dapat tidak aktif di dalam tubuh monyet.

Meski begitu, virus ini sangat mematikan ketika menyerang manusia, Bunda. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa angka kematian orang yang terinfeksi bisa mencapai 70 persen hingga 80 persen tanpa pengobatan yang tepat waktu.

Virus B yang ditemukan di Hong Kong dikabarkan menyerang seorang pria berusia 35 tahun setelah berkontak langsung dengan monyet. Pria yang terinfeksi ini tengah dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Baca Juga : Gempar Kasus Virus B Mematikan Pertama di Hong Kong, Korban Sempat Kontak dengan Monyet

Antisipasi virus B di Indonesia

Kasus virus B sendiri terbilang langka, Bunda. Menurut Catatan CDC Amerika Serikat, sejak pertama kali teridentifikasi di tahun 1932, hanya ada laporan 50 orang yang terpapar termasuk di Jepang hingga China. Sementara itu, 21 orang di antaranya meninggal dunia.

Menanggapi hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, menyebut bahwa pemerintah saat ini belum memperketat pintu masuk pendatang dari luar negeri. Namun, sejumlah pelancong yang berasal dari negara 'sumber' infeksi akan dipantau secara ketat.

"Belum ada pengetatan, hanya peningkatan kewaspadaan terhadap penumpang yang ada gejala demam," beber dr Nadia saat dikonfirmasi detikcom Senin (8/4/2024).

"Terutama berasal dari negara yang terjangkit," tambahnya.

Hingga kini, belum ada vaksin yang ditujukan untuk mencegah risiko keparahan saat terpapar virus B. Pengobatan yang digunakan sejauh ini menggunakan obat antivirus.

Kasus virus B pertama yang diketahui pada manusia berada di China, dilaporkan pada 2021, yakni seorang ahli bedah hewan Beijing yang membedah dua monyet mati dan meninggal karena infeksi tersebut sekitar sebulan kemudian.

Lantas, seperti apa kasus virus B selengkapnya? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow