VIDEO Agum Gumelar Sebut Prabowo Terbukti Culik dan Bunuh Aktivis Viral,Pantas Disindir Ganjar

- Video Agum Gumelar yang menyatakan bahwa Prabowo Subianto melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap aktivis 1998 kembali viral di media sosial. Agum Gumelar yang juga purnawirawan TNI ini mengungkapkan hasil penyelidikan yang dilakukan anggota Dewan Kehormatan Perwira yang terdiri dari Letjen Ari Kumat, Letjen Yusuf Karta, Letjen Djamari Chaniago, Letjen Fachrul Razi, Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, dan Letjen Agum...

VIDEO Agum Gumelar Sebut Prabowo Terbukti Culik dan Bunuh Aktivis Viral,Pantas Disindir Ganjar

TRIBUN-MEDAN.com - Video Agum Gumelar yang menyatakan bahwa Prabowo Subianto melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap aktivis 1998 kembali viral di media sosial. 

Agum Gumelar yang juga purnawirawan TNI ini mengungkapkan hasil penyelidikan yang dilakukan anggota Dewan Kehormatan Perwira yang terdiri dari Letjen Ari Kumat, Letjen Yusuf Karta, Letjen Djamari Chaniago, Letjen Fachrul Razi, Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, dan Letjen Agum Gumelar. 

Video yang kembali viral ini merupakan video sekitar 2014 yang ketika itu Agum Gumelar mendukung Jokowi bertarung dengan Prabowo Subianto. 

Agum Gumelar menyampaikan dalam diskusi itu, bahwa sangat aneh jika Prabowo jadi presiden sebab telah melakukan pelanggaran HAM berat. 

Namun keanehan itu terjadi di Agum Gumelar. Sekarang, Agum Gumelar mendukung Prabowo Subianto sebagai presiden. 

Bahkan, Prabowo unggul dalam perolehan suara dalam real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Jika menonton video tersebut, Agum Gumelar menjelaskan bahwa sebulan anggota DKP melakukan penyelidikan dan ditemukan bahwa Prabowo Subianto bersalah dan terbukti melakukan penculikan dan pembunuhan. 

"Bekerjalah DKP selama sebulan memeriksa yang namanya Letjen Prabowo Subianto.

Dari hasil pemeriksaan mendalam ternyata didapat fakta dan bukti yang nyata bahwa dia telah melakukan pelanggaran HAM berat,"kata Agum Gumelar sebagai pembicara dalam diskusi tersebut dikutip dari video yang beredar di Twitter (X) diunggah @RikiLambesis. 

Agum Gumelar mengaku sangat mengetahui kejadian itu. Apalagi dia merupakan mantan Danjen Kopassus sebelum Prabowo Subianto. 

Sehingga dia mengetahui semua yang terjadi di anggota Kopassus yang merupakan Tim Mawar dalam operasi penculikan aktivis 1998. 

"Saya disamping anggota DKP, saya juga mantan Danjen Kopassus.

Tim mawar yang melakukan penculikan itu bekas anak buah saya.

maka saya lakukan dengan pendekatan hati ke hati,"katanya. 

Agum Gumelar mengaku mengetahui bagaimana tewasnya para demonstran. 

Bahkan dia mengetahui dimana lokasi kuburan para jasad demonstran tersebut. 

"Di sinilah saya tahu bagaimana matinya orang-orang itu.

Dan dimana dibuangnya saya tahu betul,"ujarnya. 

Baca juga: KEJAMNYA Yudha Arfandi, Dante Ditendang Sebelum Ditenggelamkan, Angger Dimas Berang, Tamara Nangis

Baca juga: Warteg Ingin Dilibatkan Program Makan Siang Gratis, Anggaran Rp15 Ribu Bisa Dapat Menu Apa Saja?

Berdasarkan hasil penyelidikan itu, kata Agum Gumelar, maka Prabowo Subianto direkomendasikan agar dipecat dari institusi TNI. 

"Jadi DKP dengan hasil temuan seperti itu merekomendasikan ke Panglima TNI agar yang bersangkutan (Prabowo) diberhentikan dari dinas militer.

Tanda tangan semua, Subagyo HS tanda tangan, Agum Gumelar tanda tangan, SBY tanda tangan semua tanda tangan,"ujarnya. 

Agum Gumelar juga menyindir SBY yang pada Pilpres 2014 mendukung Prabowo Subianto. 

"Ya walaupun saya sekarang heran yang tandatangan rekomendasi kok malah sekarang mendukung.

Gak punya prinsip itu orang. Itu fakta yang tak bisa dihapus,"katanya. 

Ganjar Juluki Agum Gumelar Jenderal Mencla-Mencle

Capres Ganjar Pranowo menyebut tiga purnawirawan TNI yakni Agum Gumelar, Wiranto, dan Luhut Panjaitan tidak bisa dijadikan panutan. 

Kata Ganjar, tiga mantan pimpinan TNI itu bersikap mencla-mencle alias tidak sesuai perkataan dengan perbuatan. 

Kepada awak media, Ganjar mengungkapkan masih ingat perkataan jenderal purnawirawan untuk tidak mendukung orang yang pernah mereka pecat yakni Prabowo Subianto. 

Diketahui, mantan Panglima ABRI, Jenderal TNI (Purn) Wiranto; mantan Menteri Pertahanan, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar; dan Menko Marves Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.

Ganjar juga mengtakan tiga sosok itu telah memberi dukungan ke Prabowo Subianto. 

"Kalau saya lihat, ada Pak Wiranto, ada Pak Agum, terakhir Pak Luhut kalau tidak salah menyampaikan dukungannya," kata Ganjar saat ditemui selepas acara deklarasi keluarga purnawirawan di Karanganyar, Rabu (7/2/2024).

Ganjar tak membeberkan arah dukungan tiga purnawirawan TNI itu pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ganjar hanya menyampaikan, ketiganya kini berada di kubu yang berbeda dari dirinya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan, ucapan tiga jenderal purnawirawan itu pada masa pemilu sebelumnya yang mengajak tidak memilih calon pemimpin yang pernah dipecat masih bisa dilihat di media sosial.

Meski demikian, Ganjar tidak mempersoalkan arah dukungan ketiga jenderal itu.

"Meskipun hak politiknya saya hormati, tapi apakah ketiga beliau itu akan mengoreksi omongan yang pernah dilakukan dulu. Beliau itu akan mengoreksi omongan yang pernah dilakukan dulu? Kalau jawabannya iya, silakan dikoreksi dengan alasannya. Tapi kalau tidak, orang pasti akan melihat yang lain," ujar politikus PDI-P ini.

Ganjar juga mengaku terus menjalankan ajaran orangtuanya untuk tidak mencla-mencle.

Oleh sebab itu, dia mengaku tidak akan menjadikan tiga jenderal tersebut sebagai panutan karena dinilainya mencla-mencle.

"Dengan disiplin yang diajarkan oleh keluarga saya. 'Ah, Anda ternyata mencla-mencle. Anda bukan panutan saya'. Begitu," ucap Ganjar. Ia menilai, ketiga jenderal ini tidak sejalan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Menko Luhut Skakmat Ahok

Menko Luhut Binsar Panjaitan membalas pernyataan Ahok yang menyebutkan bahwa Jokowi tidak bisa bekerja. 

Menko Luhut langsung menjabarkan satu proyek yang dikerjakan pemerintah pusat. Luhut mencontohkan event perhelatan F1 Powerboat (F1H20). 

Kata Luhut, Sumut, khususnya Danau Toba berkembang sangat pesat. Luhut menegaskan, banyak kegiatan berskala internasional yang dihelat di Sumut.

"Orang Batak gak pernah membayangkan bahwa akan terjadi event ini di tanah Batak. Itu terjadi karena di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kalau ada orang bilang Jokowi gak bisa kerja, nih lihat ini dengan kepalanya nih," ucap Luhut dalam konferensi pers perhelatan F1 Powerboat (F1H20) di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).

Menurut Luhut, Sumut merupakan tanah warisan leluhur Batak yang perlu dijaga kelestariannya.

Dia mengaku bangga sebagai orang Batak, yang setidaknya banyak dan mampu mencetak prestasi.

"Kita lima tahun bisa kembangkan Toba jadi begini bagus. Orang Batak bangga," ucap Luhut.

Sebelumnya, mantan gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dalam perayaan Imlek ketika berdialog dengan perempuan berusia 82 tahun, menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa kerja.

Ahok juga menyentil, capres Prabowo Subianto tidak sehat.

Dalam video yang viral, ibu tersebut mengaku, mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Namun, Ahok yang mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak setuju dengan pilihan ibu tersebut. Dia mengatakan, sebaiknya masyarakat memilih presiden yang sehat dan tidak emosional.

Baca juga: Sadis Suami Cekik Istri Sampai Tewas, Jasad Membusuk di Kontrakan, Motifnya Cuma Karena Cemburu

Baca juga: Inara Rusli Menangis, Nafkah 75 Juta dari Virgoun Cuma Dibayar 20 Juta: Ikhlas? Gak Semudah Itu

(*/tribun-medan.com)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow