7 Cara Mengatasi Burnout Belajar, Utamakan Manajemen Waktu

Klik artikel ini kalau kamu sedang burnout belajar

7 Cara Mengatasi Burnout Belajar, Utamakan Manajemen Waktu

Burnout merupakan keadaan fisik dan mental yang kelelahan akibat stres, jenuh, dan beban kerja yang berat. Kondisi burnout sangat memengaruhi aktivitas sehari-hari, baik dalam bekerja, belajar, bahkan hobi atau kebiasaan. Apabila kamu merasa cemas, demotivasi, susah fokus, ini menandakan bahwa kamu mengalami burnout.

Untuk kamu yang sedang menimba ilmu, burnout tentunya menjadi hambatan tersendiri dalam mempelajari hal baru. Maka dari itu, cara mengatasi burnout belajar di bawah ini bisa membantu kamu untuk lebih fokus untuk menerima pelajaran dengan baik.

Simak selengkapnya di bawah ini, ya!

1. Menentukan prioritas

Setiap harinya, kita dihadapkan dengan banyak kegiatan dan rutinitas. Supaya tidak kewalahan dalam mengerjakannya, kamu perlu menentukan skala prioritas. Mulailah mengerjakan pekerjaan yang menjadi prioritas utama terlebih dahulu.

Begitu halnya dengan belajar. Untuk mengatasi burnout belajar, jika sempat, kamu bisa belajar di pagi hari setelah mandi. Nggak perlu lama-lama kok, kamu bisa memulainya selama 15-20 menit untuk me-refresh ilmu yang dipelajari. Hasilnya, kamu tidak akan menganggap belajar sebagai suatu kewajiban, melainkan sebagai rutinitas.

2. Manajemen waktu yang baik

Kunci utama dalam menentukan skala prioritas adalah dengan manajemen waktu yang baik. Hindari mengerjakan banyak tugas sekaligus dalam satu waktu atau multitasking. Karena cara ini justru membuatmu cepat lelah dan menjerumuskanmu pada keadaan burnout.

Untuk mengatur time management, kamu bisa mulai dengan membuat to-do list. Misalnya saja, mulai belajar setelah kamu menyelesaikan pekerjaan atau tugas dahulu. Hal ini bisa membuat kamu lebih fokus dalam menyerap ilmu yang dipelajari. Soal prioritas pekerjaan atau tugas, kamu bisa membuat jadwal atau memasang alarm untuk mengerjakan tugas setiap harinya.

3. Buatlah goals yang realistis

Burnout belajar juga bisa datang dari ambisi yang tidak terkendali. Sebagian orang berpendapat, bahwa terlalu ambisius dan jor-joran menjadi cara tercepat untuk menguasai skill tertentu. Padahal, cara tersebut tidak sepenuhnya tepat. Setiap orang punya fase belajar dan daya tangkap yang berbeda. Alih-alih menikmatinya, langkah ini malah bisa membuatmu stres dan justru melihat proses belajar sebagai suatu tuntutan yang harus dipenuhi.

Imbasnya, pikiranmu menjadi kusut dan sulit untuk menyerap ilmu yang masuk. Oleh karena itu, kamu perlu membentuk goals menjadi lebih realitis. Di mana terkadang goals yang tidak realistis dan tergesa-gesa, membimbing kamu menjadi sosok yang cepat burnout.

Misalnya saja, kamu ingin mengganti karier dari pekerja kantoran menjadi ilustrator profesional. Untuk permulaan, kamu perlu menguasai fundamental ilustrasi secara perlahan. Pada satu tahun belajar ilustrasi, kamu bisa menargetkan untuk menguasai perspektif dan anatomi tubuh. Barulah seterusnya, kamu bisa belajar fundamental lainnya seperti coloring, background, lighting, serta menentukan style gambarmu sendiri.

4. Istirahat yang cukup

Tahukah kamu, bahwa tidur minimal 6-8 jam sehari bisa meningkatkan ketajaman kognitif otak dalam belajar dan mengingat? Tanpa tidur yang cukup, otak sulit untuk fokus dan mengambil informasi baru. Kurang tidut bisa menjadi penyebab utama burnout saat belajar. Oleh karena itu, tidurlah dengan cukup selama 6-8 jam sehari. Supaya tidurmu nyenyak dan berkualitas, hindari bermain gadget 1 jam sebelumnya.

5. Rutin berolahraga

Cara mengatasi burnout belajar berikutnya adalah dengan olahraga. Manfaat olahraga bukan hanya menjaga tubuh agar tetap ideal dan energik, tapi juga dapat meningkatkan mood serta mencegah burnout. Untuk menjaga mood tetap prima serta mengatasi burnout, usahakan untuk tidur cukup di awal waktu, lalu bangun awal di pagi hari untuk berolahraga.

Bagi kamu yang tak terbiasa, kamu bisa memulainya dengan olahraga intensitas ringan selama 15-20 menit per hari. Rekomendasi olahraga yang bisa kamu lakukan adalah kardio, zumba, HIIT, yoga, atau jalan santai.

6. Have fun and take a break!

Seringkali kita menghadapi tuntutan hidup dan kesibukan yang tak ada habisnya di usia dewasa. Karena itu, sempatkanlah waktu selama satu atau dua jam untuk bersenang-senang dan melalukan hal yang kamu sukai. Dengan seperti ini, kamu bisa mencegah dan mengatasi burnout.

Apabila burnout kamu sudah parah dan mempengaruhi mental health, kamu bisa mengambil jeda istirahat yang cukup panjang. Untuk pekerja kantoran, kamu bisa mengambil cuti perusahaan untuk liburan atau sekadar me-time. Sedangkan bagi pelajar atau mahasiswa, kamu bisa izin atau meluangkan waktu untuk berkonsultasi kepada psikolog profesional.

7. Menjalin hubungan baik dengan guru, dosen atau mentor

Cara mengatasi burnout belajar yang terakhir adalah memulai kebiasaan baik. Salah satunya, membangun relasi. Membangun relasi baik dengan guru, dosen, atau mentor bisa menghadirkan suasana pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Dan tentunya, ilmu yang diserap pun akan lebih maksimal.

Langkah terbaik untuk membangun hubungan baik terhadap guru atau mentor adalah dengan memulai kebiasaan baik. Seperti datang ke kelas atau ke kantor tepat waktu, berperan aktif selama proses belajar, mengerjakan tugas dengan disiplin.

Itu tadi deretan tips untuk mengatasi burnout saat belajar. Semoga tips ini bisa membantumu dalam meningkatkan semangat untuk terus belajar tanpa henti ya, Bela.

Baca Juga: Lelah Bersosialisasi? Ini 5 Cara Menghindari Social Burnout

Baca Juga: 5 Tanda Fisik akibat Burnout yang Harus Kamu Waspadai

Baca Juga: Pernahkah Kamu Terserang “Burnout Syndrome” Akibat Pekerjaan?

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow