Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

Jika curah hujan untuk sepekan ke depan meningkat, maka potensi bencana susulan serupa bisa saja terjadi.

Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebutkan pertumbuhan awan hujan di Sumatra Barat (Sumbar) sangat tinggi untuk beberapa waktu ke depan menyusul aktivitas gelombang Rossby Equatorial dan Kelvin yang diperkirakan berlangsung hingga Senin, 22 April 2024, dan adanya daerah pertemuan arus (convergence area) dan belokan angin (shearline) pada ketinggian 3.000 kaki di permukaan laut Sumbar.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, BMKG, Desindra Deddy Kurniawan mengatakan, aktivitas gelombang Rossby Equatorial dan sejenisnya sangat berpotensi mempengaruhi kondisi cuaca di Sumbar untuk beberapa waktu ke depan.

Potensi ini patut diwaspadai, sebab pekan lalu daerah di sekitar lereng Gunung Marapi diterjang oleh bencana banjir lahar dingin yang berdampak pada warga dan bangunan. Jika curah hujan untuk sepekan ke depan meningkat, maka potensi bencana susulan serupa bisa saja terjadi.

Ditambah lagi pada lingkup skala lokal, kata Desindra, labilitas atmosfer masih terpantau cukup kuat dan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan konvektif. Kondisi ini menurut dia, bisa menyebabkan bencana longsor, banjir bandang, angin kencang dan jalanan licin di beberapa wilayah Sumbar.

Desindra menyampaikan, beberapa wilayah yang berisiko untuk terjadinya bencana hidrometeorologi hingga 22 April mendatang, di antaranya Kabupaten Agam, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Padang, Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Tanah Datar, Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Pasaman, Sijunjung, Mentawai, Kota Solok, Bukittinggi, Padang Pariaman dan Pariaman.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, terutama di daerah yang rawan bencana. Perbarui informasi cuaca dan mencari lokasi aman saat hujan terjadi dalam intensitas tinggi," kata Desindra dikutip dari keterangan yang dibagikannya.

Pilihan Editor: 6 Alasan Kepala BRIN Hendak Tutup Jalan Provinsi di KST BJ Habibie di Serpong

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow