Sejarah Bendera Bintang Kejora dan Kontroversinya di Papua

Berikut ini adalah sejarah bendera bintang kejora, yang ternyata sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Sejarah Bendera Bintang Kejora dan Kontroversinya di Papua

Intisari-online.com -  Bendera Bintang Kejora, dengan sembilan garis horizontal biru dan putih dan bintang putih berujung lima di kanton merahnya, telah menjadi simbol kontroversial di Papua.

Di balik kesederhanaannya, bendera ini menyimpan sejarah panjang dan kompleks yang terjalin erat dengan perjuangan rakyat Papua untuk kemerdekaan.

Berikut ini sejarah bendera bintang kejora, yang ternyata sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Awal Mula Bendera Bintang Kejora

Sejarah Bendera Bintang Kejora dapat ditelusuri kembali ke tahun 1961, ketika Papua masih berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda.

Pada tanggal 19 Oktober 1961, Kongres Nasional Papua yang diadakan di Hollandia (sekarang Jayapura) mengesahkan bendera ini sebagai simbol perjuangan rakyat Papua untuk merdeka.

Bendera ini dirancang oleh Nicolaas Jouwe, seorang politikus Papua yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden Dewan Nieuw Guinea.

Warna merah, putih, dan biru pada bendera melambangkan persatuan rakyat Papua, sedangkan bintang kejora melambangkan harapan dan pencerahan bagi masa depan Papua yang merdeka.

Bendera Bintang Kejora di Era Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA)

Pada tahun 1969, Indonesia mengadakan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) untuk menentukan status politik Papua.

Bendera Bintang Kejora dilarang berkibar selama PEPERA, dan banyak aktivis pro-kemerdekaan yang diintimidasi dan dibungkam.

Baca Juga: Beginilah Kondisi Daulah Umayyah Dengan Berdirinya Daulah Abbasiyah

Meskipun demikian, banyak orang Papua yang tetap menunjukkan dukungan mereka terhadap bendera Bintang Kejora.

Bendera ini sering dikibarkan secara diam-diam sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintahan Indonesia di Papua.

Bendera Bintang Kejora dan Organisasi Papua Merdeka (OPM)

Sejak tahun 1970-an, Bendera Bintang Kejora telah menjadi simbol utama Organisasi Papua Merdeka (OPM), sebuah kelompok gerakan separatis yang memperjuangkan kemerdekaan Papua dari Indonesia.

Penggunaan bendera Bintang Kejora oleh OPM telah memicu kontroversi dan stigma di Indonesia.

Pemerintah Indonesia menganggap OPM sebagai organisasi teroris dan melarang penggunaan bendera Bintang Kejora di wilayah Indonesia.

Kontroversi Bendera Bintang Kejora di Masa Kini

Pengibaran Bendera Bintang Kejora di Papua masih sering terjadi, terutama dalam aksi demonstrasi dan unjuk rasa yang dilakukan oleh aktivis pro-kemerdekaan.

Hal ini sering kali memicu bentrokan dengan aparat keamanan dan menimbulkan ketegangan di Papua.

Di sisi lain, banyak orang Papua yang melihat Bendera Bintang Kejora sebagai simbol identitas dan budaya mereka.

Bagi mereka, bendera ini bukan hanya simbol separatisme, tetapi juga simbol perjuangan rakyat Papua untuk mendapatkan hak-hak mereka dan hidup yang lebih sejahtera.

Baca Juga: Jelaskan Manfaat Mempelajari Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pada Masa Daulah Abbasiyah Untuk Kehidupan Sehari-hari

Kesimpulan

Sejarah Bendera Bintang Kejora erat kaitannya dengan sejarah perjuangan rakyat Papua untuk kemerdekaan.

Bendera ini telah menjadi simbol kontroversial di Papua, dengan stigma dan makna yang berbeda bagi berbagai pihak.

Di masa depan, diperlukan dialog dan solusi yang konstruktif untuk menyelesaikan masalah Papua dan menemukan jalan tengah yang dapat mengakomodasi aspirasi rakyat Papua tanpa memicu konflik dan kekerasan.

Catatan:

Artikel ini hanya memberikan gambaran umum tentang sejarah Bendera Bintang Kejora. Untuk informasi yang lebih mendalam, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Artikel ini tidak bermaksud untuk memihak pihak mana pun dalam konflik di Papua.

Demikian, sejarah bendera bintang kejora, yang ternyata sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow