Trik Pramugari Meredakan Sakit Telinga di Pesawat
TEMPO.CO, Jakarta – Seorang perempuan dari Kentucky, Amerika Serikat, membagikan pengalamannya mengalami sakit telinga saat berada di pesawat. Untungnya, seorang pramugari dalam penerbangan itu membantunya mengatasi masalah tersebut dengan trik yang sederhana.
Shelby Heiskell yang menggunakan akun @babygriffin di TikTok, mengatakan bahwa ia dan keluarganya sedang dalam perjalanan pulang ke Kentucky setelah menghabiskan Thanksgiving di California. Saat itu dia tengah mengalami hidung tersumbat karena virus sejak seminggu sebelumnya.
“Saya bukan penerbang yang sangat berpengalaman, saya tidak menyadari bahwa terbang dalam kondisi [kesehatan] seperti itu bisa berbahaya,” kata Heiskell kepada Fox News Digital, 23 Desember 2024.
Ia mengatakan rasa sakitnya luar biasa sampai-sampai ia mengira gendang telinganya akan meledak. “Saat turun, saya merasakan telinga saya berdenging, dan rasanya seperti telinga saya akan meledak. Rasa sakit yang luar biasa itu belum pernah saya rasakan sebelumnya dan sama sekali tidak dapat saya kendalikan,” kata dia, dalam video yang sudah ditonton 6,1 juta kali.
Sakit Telinga di Pesawat
Rasa sakit yang dirasakan Heiskell dikenal sebagai barotrauma telinga atau telinga pesawat, ini terjadi ketika ada tekanan pada gendang telinga. Menurut Mayo Clinic, ini terjadi ketika tekanan udara di telinga tengah dan tekanan udara di lingkungan tidak seimbang.
“Anda mungkin mengalami telinga pesawat saat berada di pesawat yang sedang menanjak setelah lepas landas atau turun untuk mendarat,” kata situs web Mayo Clinic.
Heiskell mengatakan ia tahu beberapa cara untuk meredakan perasaan tidak menyenangkan itu, mulai dari mengunyah permen karet hingga menguap atau bahkan menahan hidung dan meniup hidung, tetapi itu ternyata tidak berhasil padanya.
“Rasa sakitnya terus meningkat, sampai saya harus membenamkan wajah saya ke bantal pesawat, agar tidak menimbulkan keributan atau menakuti anak saya,” ia melanjutkan.
Trik Pramugari Atasi Sakit Telinga
Saat ia sakit telinga, seorang pramugari melihat dan mendekatinya untuk menanyakan apa masalahnya. Setelah dijelaskan, pramugari mengatakan bahwa hal itu biasany terjadi. Pramugari itu kembali lagi dengan cangkir kopi sekali pakai yang berisi kain lap basah yang panas mengepul di bagian bawah cangkir, kata Heiskell.
Pramugari itu kemudian memerintahkan Heiskell untuk meletakkan cangkir itu di telinganya. “Saya langsung merasa lega,” kata Heiskell. “Meskipun itu tidak menyelesaikan kehilangan pendengaran sementara atau masalah sebenarnya yang sedang dihadapi, itu meredakan rasa sakit & menghilangkan perasaan tekanan yang akan datang.”
Trik tersebut seperti tidak banyak diketahui orang. Sebab, dalam penerbangan berikutnya, ketika Heiskell meminta gelas dengan handuk panas seperti sebelumnya, pramugari tidak mengerti.
Heiskell sekali lagi mencoba trik tersebut pada penerbangan berikutnya, dan harus menjelaskan metode cangkir panas itu kepada pramugari. Kali ini, pramugari menggunakan serbet alih-alih handuk panas, tetapi Heiskell masih bisa merasa lega.
Trik Lain
Video Heiskell sempat viral. Bagian komentar dipenuhi dengan warganet yang berbagi kiat untuk menghindari sensasi berdetak di telinga saat terbang.
“Banyak penumpang yang menyarankan untuk mengonsumsi dekongestan atau Sudafed 24 jam sebelum terbang dan kemudian 45 menit sebelum naik pesawat,” kata Heiskell.
“[Pengguna media sosial] menyarankan untuk menggunakan afirm atau Flonase saat naik pesawat dan terbang dengan produk penyumbat telinga yang disebut ‘ear planes.’ Mereka juga menyarankan untuk menindaklanjutinya dengan mengonsumsi dekongestan/Sudafed lagi setelah penerbangan untuk mencegah masalah telinga setelahnya,” Heiskell menambahkan.
Bagaimana Cara Kerja Cangkir Panas?
Mengapa metode cangkir panas ini bisa meredakan nyeri tekanan telinga? Pertama, penting untuk memahami mengapa telinga berdengung saat naik dan turun selama penerbangan. Menurut Dr. Purvi Parikh, seorang ahli alergi yang berbasis di New York dengan Allergy & Asthma Network, hal itu disebabkan perubahan pada tekanan telinga saat pesawat lepas landas dan mendarat yang menyebabkan tekanan di luar telinga berkurang sementara tekanan di dalam bagian tengah [telinga] meningkat.
“Untuk meredakan tekanan, saluran Eustachius yang menghubungkan telinga, hidung, dan tenggorokan terbuka untuk memperbaiki ketidakseimbangan ini dan menyebabkan suara berdenting,” kata Parikh.
Rasa sakit di balik tekanan telinga adalah akibat dari saluran Eustachius yang tersumbat oleh faktor-faktor eksternal lainnya termasuk alergi dan berbagai infeksi. Anak-anak lebih rentan karena memiliki saluran Eustachius yang lebih kecil.
Parikh mengungkapkan mengapa metode cangkir panas akan membantu meredakan rasa sakit yang berasal dari tekanan di kabin.
“Uap dari handuk panas di cangkir kemungkinan membuka tuba Eustachius, menghilangkan tekanan dan rasa sakit. Menghirup uap melalui hidung juga akan berhasil, untuk alasan yang sama,” katanya.
Meskipun Parikh belum pernah mendengar tentang metode ini, ia secara teratur menyarankan pasiennya menggunakan uap sebagai bentuk dekongestan.
Jika Anda mengalami nyeri tekanan telinga saat di pesawat, Parikh menyarankan untuk menelan, mengunyah permen karet atau bahkan membuka dan menutup rahang sebagai cara untuk meredakan dan menyamakan tekanan itu.
FOX NEWS | NEW YORK POST
Pilihan Editor: Jangan Ditiru, Penumpang Pura-pura Baru Operasi Lutut supaya Bisa Serobot Antrean Bandara