Top 3 Dunia: Gerakan Rompi Kuning hingga Navy SEAL AS Tewas di Kapal Iran

Top 3 dunia adalah mengenal istilah Gerakan Rompi Kuning di debat Pilpres hingga dua anggota Navy SEAL AS tewas saat menggerebek kapal Iran.

Top 3 Dunia: Gerakan Rompi Kuning hingga Navy SEAL AS Tewas di Kapal Iran

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin dimulai dari penjelasan istilah Gerakan Rompi Kuning yang disebut oleh calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka dalam debat Pilpres, Minggu, 21 Januari 2024. Pertanyaan itu diajukan oleh Gibran kepada cawapres Mahfud MD.

Berita kedua top 3 dunia masih seputar Gerakan Rompi Kuning dan fakta-faktanya. Terakhir yaitu hilangnya dua anggota NAVY Seal saat menggerebek kapal Iran. Keduanya dinyatakan tewas. Berikut selengkapnya:

1. Mengenal Gerakan Rompi Kuning Prancis yang Disebut Gibran di Debat Pilpres

Gerakan Rompi Kuning atau The Yellow Vest Movement di Prancis, disinggung dalam debat pilpres oleh calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka semalam, Minggu, 21 Januari 2024. Gibran bertanya kepada Mahfud MD, calon wakil presien nomor urut 3 tentang bagaimana cara mengatasi greenflation.

Mahfud meminta Gibran menjelaskan istilah yag digunakan. Namun Gibran menjawab tak perlu dijelaskan karena Mahfud MD adalah seorang profesor.

Gibran mengatakan bahwa greenflation adalah inflasi hijau. Dia mencontohkan demo rompi kuning di Prancis akibat penerapan inflasi hijau atau greenflation. "Demo rompi kuning di Prancis berbahaya sekali, sudah memakan korban, ini harus kita antisipasi jangan sampai terjadi di Indonesia," ujar Gibran.

Lalu apa yang dimaksud dengan Gerakan Rompi Kuning?

Awalnya, pengunjuk rasa rompi kuning adalah orang-orang dari pedesaan yang harus berkendara jarak jauh dalam kegiatannya sehari-hari. Mereka mengatakan mereka tidak mampu menanggung kenaikan harga bahan bakar.

Protes muncul di sejumlah wilayah di Perancis untuk mengecam pajak hijau yang diterapkan Presiden Emmanuel Macron. Gerakan Rompi Kuning ini kemudian dengan cepat berkembang menjadi gerakan yang lebih besar yang mencakup anggota kelas pekerja serta menengah yang mengungkapkan rasa frustrasi mereka terhadap menurunnya standar hidup.

Baca di sini berita selengkapnya.

2. Gibran Singgung Demo Rompi Kuning di Prancis Makan Korban, Ini Faktanya

Gerakan Rompi Kuning di Prancis disinggung-singgung oleh Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ketika "menyerang" pesaingnya, Mahfud Md, dalam debat cawapres di Jakarta, Minggu malam, 21 Januari 2024.

Pada segmen empat ihwal tanya-jawab, keduanya saling adu sanggah atas pertanyaan dan pernyataan masing-masing. Ketika moderator mempersilakan Gibran untuk menanggapi jawaban dari Mahfud Md perihal greenflation, ia tak langsung buka suara.

Putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu malah celingukan sembari tangan di atas pelipis seolah melihat benda di kejauhan. “Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? Kok enggak ketemu jawabannya,” kata Gibran.

Kemudian, Gibran mengatakan sambil berkelakar jika maksud pernyataannya adalah inflasi hijau, bukan ekonomi hijau. Akhirnya, Gibran mengulangi pertanyaan dengan memberi contoh soal aksi rompi kuning di Perancis. "Demo rompi kuning sudah memakan korban," katanya.

Lalu apa yang dimaksud Demo Rompi Kuning? Tampaknya Gibran merujuk pada The Yellow Vests Protests, yakni protes yang terjadi di Prancis pada 2018 menentang kenaikan harga dan pajak seperti dikutip dari BBC,

Setelah petisi online yang diunggah pada Mei 2018 berhasil menarik hampir 1 juta tanda tangan, demonstrasi massal dimulai pada 17 November 2018.

Gerakan ini awalnya dilatarbelakangi oleh kenaikan harga minyak mentah dan bahan bakar, tingginya biaya hidup, dan kesenjangan ekonomi. Gerakan ini berpendapat bahwa beban perpajakan yang tidak proporsional di Perancis dibebankan pada kelas pekerja dan kelas menengah, terutama di daerah pedesaan dan pinggiran kota.

Simak di sini berita selengkapnya.

3. Anggota Navy SEAL AS yang Hilang Saat Gerebek Kapal Senjata Iran, Dinyatakan Tewas

Dua anggota pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat atau Navy SEAL, yang hilang di Teluk Aden awal bulan ini dalam penggerebekan terhadap sebuah kapal yang membawa senjata Iran, dinyatakan meninggal setelah pencarian menyeluruh, kata para pejabat militer, Minggu, 21 Januari 2024.

Anggota SEAL dilaporkan hilang setelah menaiki kapal tersebut dalam operasi 11 Januari di dekat pantai Somalia, kata Komando Pusat AS pada X.

“Kami berduka atas kehilangan dua prajurit Perang Khusus Angkatan Laut kami, dan kami akan selamanya menghormati pengorbanan dan teladan mereka. Doa kami menyertai keluarga, teman, Angkatan Laut AS, dan seluruh komunitas Operasi Khusus SEAL selama masa ini,” kata Komandan CENTCOM Jenderal Michael Erik Kurilla dalam sebuah pernyataan.

Operasi gabungan yang dilakukan Amerika Serikat, Spanyol dan Jepang mencari anggota SEAL yang hilang di lebih dari 21.000 mil persegi lautan, kata CENTCOM dalam pernyataannya.

Misi tersebut kini menjadi operasi pemulihan, kata CENTCOM.

AS telah melakukan serangkaian tindakan terhadap sasaran Houthi sebagai tanggapan atas serangan terhadap kapal dagang di Laut Merah yang telah mengganggu perdagangan global dan menimbulkan kekhawatiran akan kemacetan pasokan.

Pasukan Komando Pusat AS pada hari Sabtu menyerang rudal anti-kapal Houthi yang ditujukan ke Teluk Aden dan bersiap untuk diluncurkan, kata militer AS.

Baca di sini untuk berita selengkapnya.

REUTERS | HARVARD | BBC

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow