Terjawab Kebenaran Isu Asuransi Jadi Motif Yudha Arfandi Habisi Nyawa Dante,Sindir Pemegang Polis

- Terjawab kebenaran soal isu asuransi menjadi dalang yang bikin Yudha Arfandi sampai hati menenggelamkan anak Tamara Tyasmara. Sebelumnya muncul spekulasi bahwa Yudha Arfandi menenggelamkan Dante hingga tewas demi mencairkan asuransi. Pakar asuransi Maryadi Santana ikut mengomentari kasus meninggalnya putra aktris Tamara Tyasmara yang diduga ditenggelamkan. Dikutip dari Tribunseleb Maryadi Santana memberikan komentarnya terkait isu...

Terjawab Kebenaran Isu Asuransi Jadi Motif Yudha Arfandi Habisi Nyawa Dante,Sindir Pemegang Polis

SRIPOKU.COM - Terjawab kebenaran soal isu asuransi menjadi dalang yang bikin Yudha Arfandi sampai hati menenggelamkan anak Tamara Tyasmara.

Sebelumnya muncul spekulasi bahwa Yudha Arfandi menenggelamkan Dante hingga tewas demi mencairkan asuransi.

Pakar asuransi Maryadi Santana ikut mengomentari kasus meninggalnya putra aktris Tamara Tyasmara yang diduga ditenggelamkan.

Dikutip dari Tribunseleb Maryadi Santana memberikan komentarnya terkait isu asuransi menjadi dalang yang bikin Yudha Arfandi tega habisi nyawa Dante.

Oleh sebab itu, Maryadi Santana pun mencoba menjelaskan soal jenis-jenis asuransi terlebih dahulu.

Dia pun berusaha menjelaskan bahwa asuransi terbagi menjadi tiga jenis, mulai dari asuransi penyakit kritis, jiwa hingga kesehatan.

"Dasar asuransi itu terbagi jadi tiga sebenarnya."

"Yang pertama asuransi kesehatan, yang kedua asuransi penyakit kritis, yang ketiga asuransi jiwa," kata Maryadi Santana.

Penurut penjelasan yang dipaparkan Maryadi Santana, asuransi jiwa tidak bisa digunakan untuk diri sendiri.

"Asuransi jiwa ini untuk orang lain, orang terkasih lah, untuk keluarga. Itu kalau kita sudah meninggal dunia untuk keluarga sebagai pengganti biaya yang sebelumnya kita cover, mungkin cocoknya untuk orang tua ke anak, atau untuk anak ke orang tua," paparnya.

Menurut Maryadi Santana, Dante tidak mungkin berstatus sebagai pemegang polis karena masih berusia di bawah umur.

"Kalau sebagai pemegang polis tertanggungnya siapa. Pemegang polis itu biasanya yang membayar, yang mampu membayar."

"Kalau anak di bawah umur tidak mampu membayar kan dia tidak bisa sebagai pemegang polis. Tapi tertanggungnya boleh siapa pun,"imbuhnya.

Baca juga: Bukan Lalai, Sosok Ini Geram Tamara Tyasmara Disalahkan Atas Kematian Dante, Yudha Arfandi Tersudut

Pengakuan Pihak Sekolah

Sebelum meninggal dunia, pihak guru menceritakan gelagat aneh yang tunjukkan Dante.

Ema, guru TK yang sehari-hari mendampingi Dante di kelas yang bercerita terkait momen pertemuan terakhirnya dengan almarhum.

Pada hari itu, Dante mendadak tak mau pulang ke rumah.

Padahal biasanya Dante adalah siswa yang sangat penurut.

Dia bahkan sempat mengeluh dengan sikap tak biasa yang ditunjukkan Dante kala itu.

"Dante tuh lagi happy banget. Di hari Jumat (sebelum Sabtunya meninggal), udah waktunya clean up berarti waktu main udah selesai. Dia (Dante) tuh belum mau selesai. (Kata guru) 'Dante udah dong Dante, ini kan udah clean up'. Katanya 'hmmm'. Makanya aku syok waktu aku dengar sabtunya Dante udah enggak ada," ungkap Ema.

Selain itu, Ema pun masih ingat dengan momen pelajaran terakhirnya saat mendampingi Dante.

Saat itu Dante terlihat ceria dan sempat membuat para guru terkejut.

Sebab saat baru pertama kali diminta memainkan biola, Dante adalah murid yang paling mahir.

"Aku ketemu Dante sehari sebelumnya, kita pertama kali eksplore (belajar musik) violin biola. Dante itu paling pertama yang begitu pegang biola dia langsung bisa mainin 'wah Dante hebat' kataku," pungkas Ema.

Di momen itulah Ema mengaku sempat membercandai Dante.

Namun entah kenapa diakui Ema di hari Jumat itu Dante tampak beda dari biasanya.

"Aku godain 'Dante mau enggak les ini biola'. Katanya 'no miss, Dante mau main aja'. Emang udah berapa kali disuruh udahan (main biola) dia bilang 'no miss'. Aku syok banget kan aku yang terakhir ketemu pas Jumat, dia memang biasa aja, sehat banget," akui Ema.

Baca juga: Izin Minta Jadi Ayah Sambung Dante, Tangis Pilu Ibunda Tamara Tyasmara Tak Terima Cucu Jadi Korban

Bahkan kala diminta menyelesaikan kelas, Dante menolaknya mentah-mentah.

Dante mengaku masih ingin bermain dengan temannya sehingga tak mau pulang.

"Di hari Jumat itu Dante lagi nice banget. Cuma pas play time kan kita langsung pulang, dia engak mau pulang masih mau main sama temannya. Sedih sih," pungkas Ema.

Sebelumnya Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar mengatakan, bahwa Dante selalu absen atau tidak hadir saat pelajaran renang.

Hal ini berbandig terbalik dengan pengakuan Tamara Tyasmara.

Bahkan di tiga bulan terakhir ini, Dante hampir selalu absen di kelas berenang.

"Dante tiga bulan terakhir hampir selalu absen bertepatan dengan jadwal sesi renang kelasnya di sekolah," kata Wani kepada awak media, dikutip Jumat (16/2/2024).

Wani menjelaskan, bahwa Dante memang memiliki trauma pada kolam renang karena pernah ada insiden sebelumnya.

Anak berusia 6 tahun itu seperti takut dan tidak percaya diri ketika berada di kolam renang.

"Di kolam sekolah Dante tidak pernah mengalami hal buruk. Namun untuk rasa takut dan tidak nyamannya Dante terhadap kolam," ujar Wani.

"Menurut penjelasan dari Ibunya, karena Dante pernah mengalami insiden tenggelam saat berenang di hotel," lanjutnya.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow