Terdeteksi di Indonesia, Apa Itu Siklon Tropis?

Siklon tropis didefinisikan sebagai suatu sistem tekanan rendah yang memiliki angin berputar siklonik dan terbentuk di lautan wilayah tropis.

Terdeteksi di Indonesia, Apa Itu Siklon Tropis?

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta pada Selasa, 16 Januari 2024, mendeteksi pembentukan siklon tropis di sekitar Samudra Hindia bagian barat daya Bengkulu dan bibit siklon di sekitar wilayah utara Australia.

Apa itu siklon tropis?

Merujuk Peraturan Kepala BMKG Nomor 9 Tahun 2010, siklon tropis didefinisikan sebagai suatu sistem tekanan rendah yang memiliki angin berputar siklonik dan terbentuk di lautan wilayah tropis dengan kecepatan angin minimal sebesar 34,8 knots atau setara dengan 64,4 kilometer per jam di sekitar pusat pusaran.

Siklus hidup siklon tropis memiliki durasi rata-rata antara 3-18 hari. Keberlanjutan siklon tropis tergantung pada sumber energinya yang berasal dari lautan hangat, sehingga siklon ini akan melemah atau bahkan menghilang saat berpindah dan memasuki perairan yang lebih dingin atau mencapai daratan.

Pertumbuhan siklon tropis terjadi dalam 7 wilayah berbeda yang melibatkan lautan di seluruh dunia. Wilayah-wilayah itu mencakup Atlantik Barat, Pasifik Timur, Pasifik Utara bagian barat, Samudera Hindia bagian utara dan selatan, Australia, dan Pasifik Selatan.

Penyebab Siklon Tropis

Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab terbentuknya siklon tropis:

1. Suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26.5 C hingga ke kedalaman 60 meter.

2. Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus. Awan-awan ini, yang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis.

3. Atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5 kilometer. Ketinggian ini merupakan atmosfer paras menengah, yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon.

4. Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 km dari khatulistiwa. Meskipun memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator.

5. Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan angin.

6. Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan badai guntur.

Pilihan Editor: Alasan Indonesia Menjadi Langganan Siklon Tropis

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow