Temuan Fosil Kanguru Raksasa di Australia, Beratnya Sampai 170 Kg

Ada tiga spesies baru yang dideskripsikan oleh peneliti

Temuan Fosil Kanguru Raksasa di Australia, Beratnya Sampai 170 Kg

KOMPAS.com - Ilmuwan Australia telah menemukan tiga spesies baru kanguru raksasa yang pernah hidup berkeliaran di pedalaman Australia serta hutan pegununganan di Tasmania dan New Guinea.

Ketiga spesies baru tersebut merupakan anggota genus Protemnodon yang telah punah, yang hidup sekitar 5 juta hingga 40.000 tahun lalu.

Baca juga: Fosil Kulit Paling Awal Ditemukan, Berusia 290 Juta Tahun

Menariknya, kanguru dari tiga spesies yang ditemukan itu berukuran raksasa.

Kanguru yang diberi nama Protemnodon viator itu memiliki berat hingga 170 kilogram atau dua kali lipat dari kanguru merah jantan, yang merupakan kanguru terbesar saat ini.

Nama spesiesnya “viator” adalah bahasa Latin yang berarti “penjelajah”, karena anggota tubuh spesies ini yang panjang sehingga memungkinkannya melompat secara efisien melintasi jarak yang sangat jauh.

Raksasa prasejarah ini juga hidup di habitat yang mirip dengan spesies modern.

Mengutip IFL Science, Kamis (25/4/2024) peneliti juga mendeskripsikan dua kanguru purba lainnya.

Kanguru kedua yang diidentifikasi diberi nama Protemnodon mamkurra.

Itu merupakan kanguru bertulang tebal yang sangat besar dan kuat sehingga hanya melompat sebentar.

“Kanguru yang besar namun bertulang tebal dan kuat, kemungkinan bergerak cukup lambat dan tidak efisien. Ia mungkin jarang melompat atau melakukannya hanya ketika terkejut," kata Isaac Kerr, penulis studi dan ahli paleontologi kanguru di Flinders University, dalam sebuah pernyataan.

Yang terakhir, ada Protemnodon dawsonae, spesies lain yang menurut para peneliti merupakan penghuni hutan di bagian timur Australia.

Baca juga: Fosil Ungkap Dulu Nyamuk Jantan Juga Pengisap Darah

Kanguru mungkin terlihat seperti rusa tegak atau hewan pengerat yang tumbuh terlalu besar.

Namun, kanguru adalah bagian dari cabang terpisah mamalia berkantung yang dikenal sebagai marsupial.

Artinya mereka lebih berkerabat dengan koala, opossum, setan Tasmania, dan wombat.

Lebih khusus lagi, kanguru adalah bagian dari keluarga marsupial yang disebut Macropodidae, yang mencakup cabang Protemnodon yang telah punah.

Protemnodon sendiri dideskripsikan pada tahun 1874 oleh Sir Richard Owen, seorang ahli paleontologi Inggris yang paling terkenal karena menciptakan kata “dinosaurus”.

Owen mendeskripsikan genus Protemnodon berdasarkan fosil gigi dan membaginya menjadi enam spesies.

Sementara penelitian terbaru meninjau meninjau seluruh genus Protemnodon menggunakan bukti fosil yang luas dan menyimpulkan ada tujuh spesies yang diketahui, yang masing-masing beradaptasi untuk hidup di lingkungan prasejarah berbeda di Australia dan New Guinea.

“Sangat menyenangkan mendapatkan kejelasan tentang identitas spesies Protemnodon,” jelas Profesor Gavin Prideaux, salah satu penulis studi dan profesor di Flinders University.

“Fosil dari genus ini tersebar luas dan ditemukan secara teratur, tetapi sering kali Anda tidak dapat memastikan spesies mana yang Anda lihat. Studi ini dapat membantu peneliti merasa lebih percaya diri saat bekerja dengan Protemnodon,” tambahnya.

Studi baru ini dipublikasikan di jurnal Megataxa.

Baca juga: Seperti Apa Fosil Laba-laba Terbesar yang Ditemukan di Australia?

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow