Taktik Pecah-Belah Israel Gagal,Warga Rafah: Kami Tak Akan Pergi,Kami Dukung Milisi Pembebasan

Taktik Pecah-Belah Israel Gagal, Warga Rafah: Kami Tak Akan Pergi, Kami akan Dukung Milisi Pembebasan- Sejumlah warga dan pengungsi di kota Rafah, selatan Jalur Gaza, mengumumkan pada Jumat (16/2/2023) kalau mereka tahu strategi pecah belah yang dijalankan oleh tentara Israel (IDF). Strategi IDF itu disiratkan bertujuan agar terbentuk faksi-faksi lain Palestina yang menyalahkan dan menyerang Hamas karena menjadi penyebab...

Taktik Pecah-Belah Israel Gagal,Warga Rafah: Kami Tak Akan Pergi,Kami Dukung Milisi Pembebasan

Taktik Pecah-Belah Israel Gagal, Warga Rafah: Kami Tak Akan Pergi, Kami akan Dukung Milisi Pembebasan

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah warga dan pengungsi di kota Rafah, selatan Jalur Gaza, mengumumkan pada Jumat (16/2/2023) kalau mereka tahu strategi pecah belah yang dijalankan oleh tentara Israel (IDF).

Strategi IDF itu disiratkan bertujuan agar terbentuk faksi-faksi lain Palestina yang menyalahkan dan menyerang Hamas karena menjadi penyebab kehancuran Gaza oleh serangan balasan Israel atas operasi Banjir Al Aqsa pada 7 Oktober 2023 silam.

Faktanya, taktik Israel ini cenderung gagal, justru membuat dukungan rakyat Palestina ke Hamas dan gerakan pembebasan lain, makin mengalir.

Baca juga: Dokumen Intelijen Militer Israel: Kehancuran Gaza Tak Bikin Rakyat Palestina Berhenti Dukung Hamas

“(Kami) Mewaspadai beberapa seruan yang dipromosikan oleh pendudukan Israel terhadap (milisi) perlawanan dengan tujuan untuk melemahkan dukungan rakyat dan menyebarkan perpecahan dan konflik,” tulis perwakilan warga Rafah, Gaza, Palestina, yang dilansir oleh Quds Press.

“Warga (penduduk asli Rafah) dan mereka (warga Gaza dari wilayah lain) yang mengungsi di Rafah secara tegas mendukung perlawanan Palestina (Hamas Cs).”

Baca juga: Tragedi Nakba 2 di Depan Mata: Mesir Bangun Tembok 7 Meter Penyangga Gaza, Israel Ngotot Serbu Rafah

Tak Akan Pergi dari Tanah Mereka

Mereka menyerukan: “Faksi-faksi Palestina, kelompok rakyat, klan, cendekiawan dan komponen nasional memainkan peran mereka dalam inisiatif untuk melindungi dukungan rakyat dan mendukung komite darurat dan perlindungan dengan membentuk komite perlindungan rakyat.”

Pernyataan tersebut juga menyerukan: “Badan keamanan akan menyerang dengan tangan besi siapa pun yang berani menyerang rakyat kami dan kemampuan mereka dari segala arah dan mengaktifkan hukum revolusioner.”

Masyarakat Rafah dan para pengungsi menyerukan: “Pembentukan komite perlindungan rakyat untuk memperkuat masyarakat dan melindungi mereka dari infiltrasi pedagang perang, monopoli, penjahat dan mata-mata yang melarikan diri, dan segera membentuk pencegahan terhadap mereka.”

Mereka meminta masing-masing elemen rakyat Palestina untuk: “ (Membentuk) Pusat perlindungan dan perlindungan untuk membentuk komite perlindungannya sendiri berkoordinasi dengan komite darurat pemerintah dan faksi-faksi Palestina untuk menghentikan serangan oleh penjahat (Israel)."

Baca juga: Menteri Israel: Perang Lawan Hamas Jalan Terus Saat Ramadan, Mesir Bantu Siapkan Serbuan Rafah

"Kami, masyarakat Rafah, warga dan pengungsi, menegaskan kalau kami tidak akan meninggalkan tanah kami, dan kami akan melindungi perlawanan. Kami tidak akan bermigrasi, baik secara paksa maupun sukarela. Kami, bersama dengan semua pihak yang berkepentingan, akan melindungi tanah kami, (milisi) perlawanan kami, rumah kami, dan kehormatan kami, dan kami akan menjadi tembok yang tidak dapat ditembus dalam menghadapi pendudukan dan pendukungnya,” tulis pernyataan tersebut.

"Sejak tanggal 7 Oktober, tentara  Israel melancarkan agresinya terhadap Jalur Gaza, dengan dukungan Amerika Serikat (AS) dan Eropa, lewat pesawat-pesawat tempur mereka mengebom sekitar rumah sakit, gedung, menara, dan rumah-rumah warga sipil Palestina, menghancurkannya hingga menimpa kepala penduduknya," tulis laporan Memo.

Israel dilaporkan juga menghalangi masuknya bantuan air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar bagi warga dan pengungsi Gaza.

Agresi berkelanjutan pendudukan terhadap Gaza menyebabkan kematian 28.775 jiwa dan melukai 68.552 orang, selain itu lebih dari 85 persen (sekitar 1,9 juta orang) penduduk Gaza harus mengungsi, menurut otoritas Jalur Gaza dan badan-badan serta organisasi internasional.

(oln/memo/alqds/*)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow