Swedia Resmi Jadi Anggota NATO, Perbatasan Rusia 'Terkepung" Sekutu AS

Swedia secara resmi menjadi anggota NATO yang ke-32 pada Kamis (7/3/2024), sebuah langkah besar bagi negara berhati-hati untuk tidak memancing kemarahan Rusia.

Swedia Resmi Jadi Anggota NATO, Perbatasan Rusia 'Terkepung" Sekutu AS

Bisnis.com, JAKARTA -- Swedia secara resmi menjadi anggota NATO yang ke-32 pada Kamis (7/3/2024), sebuah langkah besar bagi negara yang sampai saat itu berhati-hati untuk tidak memancing kemarahan Rusia.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson saat berkunjung ke Washington bertemu dengan kepala diplomasi AS Antony Blinken untuk secara resmi menyerahkan dokumen ratifikasi. Perjanjian tersebut diperoleh setelah negosiasi panjang dengan beberapa anggota aliansi.

Pada hari Senin pekan depan (11/3/2024), bendera Swedia akan dikibarkan di depan markas besar NATO di Brussels.

Baca Juga : Putin Ultimatum NATO Cs, Ancam Perang Nuklir Jika Rusia Diserang

Pekan lalu, Rusia berjanji akan mengambil “tindakan penanggulangan” sebagai respons terhadap bergabungnya Stockholm, yang akan bergantung pada “kondisi dan sejauh mana integrasi Swedia ke dalam NATO.”

Masuknya Swedia, setelah Finlandia tahun lalu, memastikan bahwa semua negara yang berbatasan dengan Laut Baltik kini menjadi anggota aliansi Atlantik terkecuali Rusia.

Baca Juga : : Rusia Sebut NATO Biang Kerok Perang di Ukraina Semakin Awet

Swedia dan Finlandia, meskipun secara militer dekat dengan Amerika Serikat melalui keanggotaan mereka di Uni Eropa, secara historis lebih memilih untuk tetap berada di luar aliansi tersebut, yang dibentuk selama Perang Dingin melawan Uni Soviet.

Meskipun Swedia berkontribusi pada pasukan penjaga perdamaian internasional, Swedia belum pernah mengalami perang sejak konflik dengan Norwegia pada 1814.

Baca Juga : : NATO Kerahkan 90.000 Tentara Hanya untuk "Lawan" Vladimir Putin, Terbesar sejak Perang Dingin

Helsinki dan Stockholm mengumumkan tawaran mereka untuk bergabung dengan NATO pada 2022 sebagai reaksi terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Finlandia mendapatkan aksesinya ke dalam aliansi tersebut pada April lalu, namun proses keanggotaan Swedia terganggu oleh negosiasi dengan Turki, yang menuduh negara Nordik tersebut memberikan keringanan hukuman terhadap militan Kurdi yang berlindung di wilayahnya, yang beberapa di antaranya dianggap oleh Ankara sebagai teroris.

Swedia juga harus menghadapi keengganan Perdana Menteri Hungaria. Viktor Orban pada prinsipnya telah menyetujuinya sejak lama, namun sebelum menyelesaikan prosesnya, dia menuntut “rasa hormat” dari Stockholm, setelah bertahun-tahun “merendahkan” kebijakannya.

Pada akhir Februari, parlemen Hongaria akhirnya meratifikasi aksesi Swedia ke NATO.

Menurut jajak pendapat yang disiarkan radio SR pada Jumat, mayoritas warga Swedia percaya bahwa negara mereka telah melakukan “terlalu banyak pengorbanan” untuk menjadi anggota NATO, namun mengakui bahwa keamanan Swedia telah diperkuat oleh keanggotaannya.

Masuknya Swedia ke NATO disertai dengan semakin kerasnya retorika di antara para pemimpinnya, dimana Panglima Angkatan Bersenjata Swedia, Micael Byden, menyatakan pada Januari bahwa rekan senegaranya “harus mempersiapkan mental untuk perang.”

Selain permohonannya untuk bergabung dengan NATO, pada awal Desember Swedia menandatangani perjanjian yang memberikan Amerika Serikat akses ke 17 pangkalan militer di wilayahnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow