Susul Yudha Arfandi,Polisi Dalami Tersangka Baru Kematian Dante,Penyidikan Berlanjut Jerat Pelaku

– Berikut jawaban pihak kepolisian saat ditanya soal apakah ada tersangka baru terkait kematian Dante putra Tamara Tyasmara. Seperti diketahui kasus kematian Dante putra semata wayang Tamara Tyasmara dan Angger Dimas hingga kini masih jadi sorotan publik. Misteri penyebab kematian Dante perlahan akhirnya mulai menemukan titik terang. Terlebih polisi sudah melakukan penahanan terhadap tersangka Yudha Arfandi yang merupakan pacar...

Susul Yudha Arfandi,Polisi Dalami Tersangka Baru Kematian Dante,Penyidikan Berlanjut Jerat Pelaku

SRIPOKU.COM – Berikut jawaban pihak kepolisian saat ditanya soal apakah ada tersangka baru terkait kematian Dante putra Tamara Tyasmara.

Seperti diketahui kasus kematian Dante putra semata wayang Tamara Tyasmara dan Angger Dimas hingga kini masih jadi sorotan publik.

Misteri penyebab kematian Dante perlahan akhirnya mulai menemukan titik terang.

Terlebih polisi sudah melakukan penahanan terhadap tersangka Yudha Arfandi yang merupakan pacar Tamara Tyasmara sebagai pelakunya.

Apakah ada tersangka baru yang akan menyusul Yudha Arfandi pacar Tamara Tyasmara sebagai tersangka kematian Dante? Ini penjelasan anggota kepolisian.

Polisi tengah mendalami kasus tersebut dan menyebutkan kemungkinan adanya penambahan tersangka.

"Terkait kemungkinan bertambahnya tersangka, nanti akan kami dalami lebih lanjut," kata Kombes Pol Wira Satya Triputra di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024), dikutip dari Tribunseleb.

Polisi terus melakukan penyelidikan.

"Kami akan melakukan penyidikan lebih lanjut, kami harus ada dasar yang kuat untuk menjerat tersangka nantinya. Masih dilakukan pendalaman," ujarnya.

Yudha Arfandi berdalih mengajarkan teknik pernapasan kepada Dante.

Terekam dalam CCTV di TKP, Yudha Arfandi menenggelamkan Dante sebanyak 12 kali.

"Saat diperiksa, alasannya tersangka melakukan latihan pernapasan, dengan menyelam-nyelaman, nanti itu akan kita cocokan dengan CCTV," sambungnya.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka tidak memiliki sertifikasi atau kualifikasi untuk melakukan atau melatih berenang, demikian juga untuk menyelam,” kata Wira Satya.

Luka Memar Tubuh Dante Akhirnya Terjawab

Isu yang beredar terdapat luka lebam dan memar di beberapa bagian tubuh Dante pun akhirnya terjawab.

Hal ini diungkapkan oleh Farah Primadani, seorang dokter forensik yang melakukan autopsi pada mayat Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante.

Farah menjawab soal luka memar di tubuh anak Tamara Tyasmara tersebut.

Dari keterangannya, tidak ditemukan luka memar yang tak wajar di tubuh Dante.

Padahal, sebelumnya Tamara Tyasmara sempat mengaku menggigit putranya itu sesaat setelah meninggal dunia.

Farah menilai, hanya ada lebam mayat di mana itu adalah hal yang wajar.

"Jangan bilang luka lebam, kalo luka itu memar, kalo lebam itu normal. Lebam mayat itu normal untuk setiap jenazah. Semua mayat yang meninggal pasti akan timbul lebam," jelasnya, dikutip dari Cumi-cumi, Selasa (13/2/2024).

Ia kemudian menguraikan kondisi jenazah Dante.

"Kalo pada jenazah ini tidak kami temukan ya, jadi sesuai yang saya sampaikan tadi di pers rilis kondisi jenazah kan memang sebagian sudah mulai membusuk, sebagian kulit ari di beberapa tempat sudah mulai menghilang ya."

"Tapi di tempat lain yang masih utuh tidak kami temukan tanda-tanda kekerasan," tandasnya.

Adapun sebelumnya, Tamara Tyasmara mengaku sempat menggigit Dante setelah mengetahui putranya itu tewas.

Tamara berdalih melakukan hal itu karena ingin putranya merespons.

“Aku gigitin semuanya. Waktu Dante udah di IGD aku gigitin semuanya, sebadan aku cubit semua buat ada respons. Itu niat aku, aku pukulin semuanya pokoknya mau bangunin Dante niatnya,” kata Tamara Tyasmara, Selasa (6/2/2024).

Tamara memastikan dirinya diselimuti rasa panik dan khawatir melihat kondisi sang anak, sehingga terpaksa melakukan cara tersebut untuk menyadarkan Dante.

"Aku pukulin semuanya pokoknya mau bangunin Dante niatnya," ungkapnya.

Namun sayang usahanya itu tidak membuahkan hasil hingga Dante dinyatakan meninggal dunia.

Polisi akan Lakukan Tes Kejiwaan Orangtua Dante

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) hari ini menjadwalkan pemeriksaan psikologi Angger selaku ayah kandung Dante.

"Kemudian hari ini hari selasa tanggal 13 Februari dijadwalkan akan dilakukan pemeriksaan oleh psikologi forensik terhadap bapak dari korban yaitu saudara Angger Dimas hari ini akan dijadwalkan," kata Ade Ary kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).

Selain Angger Dimas, pihak kepolisian juga akan memeriksa psikologi Tamara Tyasmara selaku ibu kandung Dante.

Namun, Ade Ary belum membeberkan jadwal Apsifor akan memeriksa psikologi Tamara

"Kemudian terhadap ibu korban sdri Tamara Juga akan dijadwalkan pemeriksaan oleh psikologi forensik," ujarnya.

Sebelumnya, YA ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan gelar perkara dan bukti-bukti yang kuat yang disita polisi salah satunya rekaman CCTV.

Setelah jadi tersangka, YA ditangkap di rumah kontrakannya di kawasan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Jumat (9/2/2024).

YA tidak melawan saat dilakukan penangkapan karena tengah tidur saat penyidik didampingi pejabat lingkungan menyatroni rumahnya.

Dari hasil analisa rekaman CCTV di lokasi kejadian, YA diketahui menenggelamkan kepala Dante hingga 12 kali ke dalam air hingga akhirnya meninggal dunia.

Adapun YA dijerat pasal berlapis Pasal 76C Jo Pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 359 KUHP tentang pembunuhan.

"Pasal 76 C ancaman pidana maksimal 3 tahun 6 bulan. Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan itu andaman pidana maksimal 15 tahun kemudian pasal pembunuhan berencana ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

Adapun dari pemeriksaan, YA berenang bersama Dante selama 2,5 jam lamanya.

YA menenggelamkan Dante dengan alasan untuk latihan pernapasan. Di sisi lain, hal itu dilakukan agar Dante tidak mudah panik dan tidak takut air.

Adapun hasil pemeriksaan sementara penyebab kematian Dante yang tewas di kolam renang Duren Sawit, Jakarta Timur karena tenggelam.

Sebagian artikel ini tayang di Grid.id

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow