Survei Litbang Kompas Capres 2024 Terbaru,Begini Elektabilitas para Capres Setelah Debat Ketiga

- Inilah hasil survei elektabilitas capres 2024 terbaru kompas setelah debat yang digelar pada Minggu, 7 Januari 2024. Ulasan soal hasil survei elektabilitas capres 2024 terbaru kompas sedang ramai diulas. Litbang Kompas menggelar survei saat debat capres ketiga digelar. Hasilnya capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan justru mendapat penilaian buruk. Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas, Performa...

Survei Litbang Kompas Capres 2024 Terbaru,Begini Elektabilitas para Capres Setelah Debat Ketiga

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah hasil survei elektabilitas capres 2024 terbaru kompas setelah debat yang digelar pada Minggu, 7 Januari 2024.

Ulasan soal hasil survei elektabilitas capres 2024 terbaru kompas sedang ramai diulas.

Litbang Kompas menggelar survei saat debat capres ketiga digelar.

Hasilnya capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan justru mendapat penilaian buruk.

Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas, Performa Prabowo saat Debat Capres Buruk, Anies dan Ganjar Lebih Unggul

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Januari, Suara Ganjar-Mahfud Pindah ke Prabowo-Gibran, Anies?

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Terkini Usai Debat Capres ke III, 10 Persen Ubah Pilihan di Pilpres 2024

Padahal sebelum debat dimulai, Prabowo digadang-gadang akan menguasai panggung dan masalah debat karena itu memang bidang yang dijabatnya saat ini.

Masyarakat yang menyaksikan acara debat capres bidang pertahanan dan geopolitik, Minggu (7/1/2024), mungkin kecewa melihat Prabowo Subianto.

Pasalnya, capres nomor urut 2 ini kurang maksimal dan banyak pertanyaan yang tak bisa dijawab secara lugas.

Pada saat acara debat dilakukan, Litbang Kompas pun menggelar survei terkait performa.

Hasilnya cukup mengejutkan, Prabowo yang juga Menteri Pertahanan RI, justru dianggap yang paling buruk.

Litbang Kompas melakukan jajak pendapat untuk merekam penilaian publik atas performa tiga calon presiden (capres) pada debat kedua.

Salah satu aspek yang dilihat pada survei yang melibatkan 210 responden itu yakni menjawab pertanyaan dengan lancar, menguasai permasalahan, dan penampilan di atas panggung.

“Memang yang dinilai perlu banyak koreksi memang di Pak Prabowo. Memang di satu sisi terkait dengan penampilan itu nilainya cukup ya, tetapi soal penguasaan permasalahan dan bagaimana cara Beliau menjawab pertanyaan itu dinilai relatif lebih rendah dibandingkan dengan calon-calon yang lain,” ujar peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti dikutip dari Kompas.id, Senin (8/1/2024).

Adapun dalam aspek pertama, yaitu soal menjawab pertanyaan dengan lancar dan jelas, capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo sama-sama mendapatkan skor 7,4.

Sementara itu, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mendapatkan angka 6,9.

Kedua, pada aspek menguasai permasalahan, Anies memperoleh angka 7,2 dan Ganjar 7,4.

Adapun Prabowo dinilai publik dengan angka 6,9.

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Terkini Usai Debat Capres ke III, 10 Persen Ubah Pilihan di Pilpres 2024

Lalu, pada aspek ketiga yaitu penampilan kandidat di atas panggung, Anies memperoleh skor 7,9 dan Ganjar meraih skor 7,8.

Kemudian Prabowo hanya mendapatkan angka 7,1.

“Nah ini juga menjadi tren yang menarik ini karena dalam debat pertama justru Pak Prabowo itu mendapatkan penilaian yang relatif lebih positif,” tutur Rangga.

Adapun survei berlangsung pada 7 Januari 2024 pukul 19.30-22.00 WIB.

Responden yang diwawancarai dipilih secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk setiap provinsi.

Dengan metode itu, jajak pendapat memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error kurang lebih 6,76 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Baca juga: Momen Prabowo Joget Ketika Ditanya Lahan 340.000 Ha, Jokowi Sebut Debat Ketiga tak Mengedukasi

Reaksi PDIP dan Jokowi

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyinggung kesimpulan media massa dan medsos yang mengungkapkan debat kandidat pilpres 2024 pada Minggu (7/1) kemarin, mengalami peningkatan kualitas dibandingkan sebelumnya.

Dia berkata demikian demi menjawab pertanyaan awak media menyikapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menganggap debat kandidat pada Minggu tidak mengedukasi.

Baca juga: Survei Elektabilitas Capres 2024 dan Prediksi Hasil Survei Terbaru Hari Ini setelah Debat Ketiga

"Dari media, baik sosial media dan media mainstream, debat menunjukkan suatu peningkatan kualitas. Misalnya, kita lihat, apakah puas, kemudian bagaimana penilaian kandidat, saya kira Presiden Jokowi akan mengikuti," kata Hasto menjawab awak media di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).

Namun, Hasto merasa sependapat dengan keinginan Jokowi agar pelaksanaan debat kandidat pilpres 2024 ke depan bisa lebih baik dari sawala sebelumnya.

"Tetapi, kami juga sependapat bahwa ke depan debat harus ditingkatkan kualitasnya sebagaimana Bapak Presiden sampaikan," kata orang dekat Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu.

"Bagaimana cara agar debat berkualitas dan ada edukasi? Maka kita harus membuka satu sesi untuk memberikan suatu peluang di dalam pengertian penyampaian gagasan yang sebenar-benarnya," lanjut Hasto.

Hasto di sisi lain berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pemilu bisa memperhatikan pernyataan Jokowi agar pelaksanaan debat kandidat pilpres 2024 diperbaiki ke depan.

"Jadi, apa yang disampaikan Pak Presiden Jokowi, oleh KPU selaku penyelenggara pemilu harus ditangkap dengan sebaik-baiknya, agar ke depan fungsi edukasi ini dan penajaman gagasan juga bisa ditingkatkan sebaik-baiknya," kata pria kelahiran Yogyakarta itu.

Hasto lantas berbicara pelaksanaan debat keempat kandidat pilpres 2024 yang akan diikuti para cawapres. Dia berharap perbaikan debat antara kandidat sudah terjadi tanpa muncul pertanyaan bernuansa singkatan.

"Pada 21 Januari akan dilakukan debat antara cawapres. Nah, harapan Pak Jokowi kami harapkan bisa betul-betul diwujudkan nanti, fungsi edukasi itu bisa dilakukan, sehingga tidak ada lagi pertanyaan singkatan-singkatan, karena rakyat yang jadi orientasi dalam debat itu," kata Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud itu.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud MD Sepakat dengan Jokowi, Kecewa Sama Debat Capres yang Serang Personal

Sebelumnya, Jokowi menganggap debat ketiga kandidat pilpres 2024 tidak edukatif, karena banyak serangan bersifat personal.

Menurut dia, serang menyerang wajar dalam debat asalkan seputar kebijakan atau visi. Bukan personal.

"Saling menyerang enggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," kata Jokowi kepada awak media di Serang, Banten, Senin ini.

Jokowi juga menyarankan ada perbaikan format debat agar pelaksanaan sawala kandidat pilpres selanjutnya bisa memuat sisi edukatif.

"Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup," ujarnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Survei Litbang Kompas Performa Prabowo Buruk saat Debat Capres, Ini Reaksi PDIP dan Jokowi

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow