Sudah Banyak Korban, Ini Tips Pekerjaan Anda Tidak Diambil Alih AI

Kunci utamanya adalah beradaptasi dengan kehadiran AI dan memahami cara memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas

Sudah Banyak Korban, Ini Tips Pekerjaan Anda Tidak Diambil Alih AI

Kekhawatiran terhadap kehilangan pekerjaan akibat kemajuan dan diambil alih oleh teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan (AI) tak terelakan lagi. Namun, COO LinkedIn, Daniel Saphero memberikan beberapa tips supaya manusia tetap relevan di era AI. Ia meyakini setiap profesi pekerjaan akan mengalami transformasi dengan adanya AI, dari engineer hingga pengacara. 

"Kunci utamanya adalah beradaptasi dengan kehadiran AI dan memahami cara memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari," katanya.

Daniel mengatakan setiap manusia harus mampu bekerja sama dengan teknologi AI di masa depan. Dia menekankan bahwa pemahaman dalam memanfaatkan kekuatan AI akan menjadi skill krusial di berbagai bidang pekerjaan.

"Profesi data scientist dan platform engineer akan menjadi "seksi" di masa depan karena percepatan perkembangan industri teknologi yang semakin menuntut keahlian tersebut," ujarnya seperti dikutip LA Times.

Meskipun ada pertanyaan apakah popularitas AI akan merosot seiring waktu, Saphero tetap optimis. Baginya, penerapan AI telah membuktikan manfaatnya dalam memudahkan kehidupan manusia, dari penulisan pesan hingga pembuatan desain visual.

Pentingnya menguasai alat AI menjadi saran Saphero, terutama bagi generasi muda yang memasuki dunia kerja. Dia menyoroti peningkatan permintaan untuk keterampilan teknikal, namun juga menekankan pentingnya keterampilan manusia, seperti kemampuan komunikasi dan kreativitas.

Dalam konteks perubahan jam kerja yang diusulkan oleh petinggi JPMorgan Chase, Saphero tidak memberikan kepastian, tetapi meyakinkan bahwa peran AI dalam menyelesaikan pekerjaan monoton dapat memungkinkan manusia untuk fokus pada tugas yang lebih bermakna di tempat kerja.

Profesi yang Terancam

Laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) berjudul Future of Work mengungkapkan revolusi teknologi bakal makin masif didorong oleh inovasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan otomasi. Laporan itu mengungkapkan ada 23 persen tenaga kerja seluruh bidang bakal berubah total dalam 4 tahun lagi. Ada lapangan pekerjaan yang bakal musnah maupun profesi baru yang muncul.

Industri yang bakal berubah dalam rentang waktu tersebut antara lain media, hiburan dan olahraga. Ada sekitar 32 persen pekerjaan dari industri tersebut akan lenyap atau menghadirkan profesi baru. Selain itu sejumlah bidang juga akan mengalami pergeseran drastis, mulai dari bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok.

WEF merilis 15 daftar pekerjaan yang akan hilang dalam rentang 2023-2027. Berikut daftarnya:

Teller bank

Petugas pos

Kasir dan loket

Data entry

Sekretaris dan administrasi

Staf pencatat stok (stock-keeping)

Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll

Legislator dan pejabat pemerintahan

Staf statistik, asuransi, dan keuangan

Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran

Satpam

Manajer kredit dan pinjaman

Penyelidik dan pemeriksa klaim

Penguji software

Relationship manager

Profesi AI

Artificial intelligence alias kecerdasan buatan menjadi teknologi yang terus populer dan berkembang pesat. Teknologi AI pun kini banyak diadopsi oleh banyak perusahaan/organisasi dari berbagai jenis industri.

Menurut survei McKinsey, secara global ada 50% perusahaan global yang telah mengimplementasikan teknologi AI dalam area bisnis mereka pada 2022. Angka ini meningkat hingga 2,5 kali lipat dibandingkan lima tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 20%.  

Teknologi AI memang memiliki potensi besar untuk masuk ke berbagai area bisnis dan mengubah cara kerja di perusahaan sehingga dapat memberikan keuntungan seperti efisiensi. Dengan semakin banyak perusahaan yang mengadopsi teknologi AI, permintaan untuk profesional terampil yang mampu merancang, mengembangkan, dan menerapkan teknologi tersebut pun semakin tinggi.

Tentunya, profesi di bidang AI semakin menarik untuk diincar karena kebutuhannya yang tinggi tersebut dan gajinya yang konon lumayan menggiurkan. Di artikel ini, InfoKomputer akan membeberkan lima profesi di bidang AI yang menawarkan gaji dengan nilai tinggi di tahun 2024, berdasarkan data terbaru dari berbagai sumber.

Dilansir dari Analytics Insight, berikut beberapa profesi di bidang AI tersebut:

1. Machine Learning Engineer

Machine learning engineer bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menerapkan model machine learning (pembelajaran mesin). Mereka bekerja dengan data scientist untuk mengidentifikasi dan menyiapkan data untuk pelatihan, dan kemudian mereka mengembangkan dan mengoptimalkan algoritme machine learning. Profesi machine learning engineer kini sangat diminati, dan mereka bisa mendapatkan gaji yang lumayan tinggi.

2. Data Scientist

Data scientist bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menyortir, dan menganalisis data. Mereka menggunakan keterampilan yang dimiliki untuk mengekstrak wawasan dari data yang nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan keputusan bisnis di perusahaan. Data scientist semakin banyak diminati, dan mereka yang berprofesi ini juga bisa mendapatkan gaji yang bagus.

3. AI Research Scientist

AI research scientist bertanggung jawab untuk mengembangkan teknologi dan algoritme AI terbaru. Mereka mengerjakan proyek penelitian mutakhir yang dapat memberikan dampak besar pada masa depan AI. Profesi AI research scientist saat ini sangat diminati, dan mereka bisa mendapatkan gaji yang sangat tinggi.

4. AI Product Manager

Seseorang yang memiliki profesi ini bertanggung jawab untuk mengembangkan dan meluncurkan produk baru berbasis teknologi AI. AI product manager bekerja dengan para insinyur, desainer, dan pemangku kepentingan lainnya di perusahaan untuk menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan pengguna.

5. AI Ethics Officer

Profesi AI ethics officer memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa teknologi AI digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan etis. AI ethics officer bekerja dengan perusahaan untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan prosedur etika AI. AI ethics officer sangat diminati dan mereka bisa mendapatkan gaji yang baik.

Baca Juga: Teknologi AI Bakal Ambil Alih Pekerjaan Manusia dan Dokter Bedah

Baca Juga: Ciptakan Smart City, Pemerintah Bakal Gunakan Teknologi AI di IKN

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow