Spesies Baru Anakonda Terbesar di Dunia Ditemukan di Amazon

Ular anakonda yang diklaim menjadi yang terbesar di dunia ditemukan di Amazon. Seberapa besar ukurannya?

Spesies Baru Anakonda Terbesar di Dunia Ditemukan di Amazon

KOMPAS.com - Sejumlah peneliti dari University of Queensland, Australia berhasil menangkap spesies anakonda raksasa yang diyakini sebagai spesies ular terbesar di dunia.

Ular anakonda terbesar di dunia tersebut ditemukan di pedalaman hutan Amazon, Ekuador. Hewan itu berusia hampir 10 juta tahun.

Penemuan spesies ular anakonda terbesar itu terjadi saat syuting serial National Geographic berjudul Pole to Pole with Will Smith yang disiarkan Disney+ pada Februari 2024.

Tim peneliti yang dipimpin profesor Bryan Fry menemukan anakonda tersebut dengan bantuan penduduk asli Waorani.

Baca juga: Bukan Anaconda, Ini Ular Terbesar yang Pernah Ada di Dunia

Penemuan anakonda terbesar di dunia

Bryan Fry dan tim dari University of Queensland melakukan penjelajahan di hutan terpencil Amazon untuk syuting serial Pole to Pole with Will Smith berama para kru film.

Dikutip dari rilis resminya, Bryan Fry memimpin tim tersebut untuk menangkap dan mempelajari beberapa spesimen anaconda hijau utara (Eunectes akayima) . Spesies ular tersebut baru diberi nama.

Mereka lalu melakukan pejelajahan di wilayah Bameno, Baihuaeri Waorani dalam hutan Amazon, Ekuador.

Mereka ke sana berkat undangan masyarakat setempat Waorani untuk mengumpulkan sampel dari populasi anaconda yang katanya terbesar di dunia.

Selama sepuluh hari ekspedisi, mereka ditemani pemburu setempat masuk ke hutan Amazon untuk mencari spesies ular yang dianggap keramat. 

“Kami mendayung kano menyusuri sistem sungai dan cukup beruntung menemukan beberapa anakonda bersembunyi di perairan dangkal, menunggu mangsa," kata Bryan.

Tak lama kemudian, mereka menemukan seekor anakonda betina dengan ukuran panjang 6,3 meter. 

"Ukuran makhluk menakjubkan ini sungguh luar biasa," ungkap Bryan.

Sementara itu, masyarakat Waorani melaporkan pernah melihat anakonda lain di daerah tersebut yang berukuran panjang lebih dari 7,5 meter dan berat sekitar 500 kilogram.

Tim peneliti lalu mengambil sampel darah dan jaringan dari ular besar tersebut. Mereka juga mengamati ciri-ciri fisik, menghitung sisik, serta mengamati corak dan warnanya.

Baca juga: BRIN Temukan Jenis Ular Air Baru di Sulawesi, Berekor Pipih

Spesies anakonda raksasa terbaru

Dilansir dari CNN World (23/2/2024), anakonda hijau memang ular terberat di dunia

Museum Sejarah Alam Inggris mencatat, ular anakonda hijau yang pernah tercatat memiliki berat 227 kilogra, panjang 8,43 meter, dan lebar 1,11 meter.

Bila dibandingkan ular lain, sanca batik hanya mempunyai panjang 6,25 meter.

Dilihat dari temuan Bryan Fry dan tim University of Queensland, ular anakonda hijau yang pernah tercatat itu memiliki ukuran lebih panjang. Namun, hewan tersebut berspesies anakonda hijau selatan.

Spesies anakonda hijau utara yang baru ditemukan sebagai ular terbesar punya genetik yang berbeda dengan anakonda hijau selatan.

Diberitakan The Independent (23/2/2024), spesies baru ini memiliki gen yang sangat berbeda dari anakonda hijau selatan yang diemukan sejak 10 juta tahun lalu. Secara genetik, perbedaannya sebesar 5,5 persen.

Sebagai gambaran, manusia hanya berbeda gen sekitar 2 persen dari simpanse.

Para peneliti juga membandingkan genetika anakonda hijau dengan spesimen ular yang dikumpulkan di tempat lain.

Menurut mereka, temuan ini sangat penting untuk konservasi anakonda selaku hewan predator puncak rantai makanan yang memengaruhi keseimbangan ekosistem.

Baca juga: Waspadai 4 Jenis Ular yang Sering Masuk Rumah di Musim Hujan, Lakukan Ini untuk Mengusirnya

Habitat anakonda raksasa terancam

Sebagai spesies ular raksasa yang baru ditemukan, para peneliti menyoroti kondisi sekitar hutan Amazon habitat reptil tersebut mengkhawatirkan.

“Deforestasi di lembah Amazon akibat ekspansi pertanian diperkirakan mengakibatkan hilangnya habitat sebesar 20-31 persen, yang mungkin berdampak pada 40 persen hutan Amazon pada tahun 2050,” katanya.

Selain itu, wilayah tersebut terancam polusi logam berat akibat pertambangan, kebakaran hutan, kekeringan, dan perubahan iklim. Kondisi ini mengancam kehidupan anakonda raksasa dan makhluk hidup di sana.

Karena itu, Bryan mengungkapkan, pihaknya akan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap spesies dan ekosistem di hutan Amazon.

“Yang paling mendesak adalah penelitian tentang bagaimana petrokimia dari tumpahan minyak mempengaruhi kesuburan dan biologi reproduksi ular langka ini dan spesies penting lainnya di Amazon," imbuh dia.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow