Sering Dikira Sama, Ternyata Ini Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah

Masih banyak yang berpikir sama, padahal berikut ini perbedaan darah rendah dan kurang rendah, mulai dari gejala hingga penanganannya.

Sering Dikira Sama, Ternyata Ini Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah

GridHEALTH.id – Kesehatan darah memainkan peran kunci dalam menjaga keseimbangan tubuh.

Namun, ada dua kondisi umum yang seringkali disalahartikan adalah darah rendah (hipotensi) dan kurang darah (anemia).

Meskipun keduanya terkait dengan sistem peredaran darah, perbedaan mendasar antara keduanya perlu dipahami.

Lantas, apa perbedaan darah rendah dan kurang darah? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Perbedaan darah rendah dan kurang darah

Inilah gejala, penyebab, dan penanganan dari darah rendah dan kurang darah yang perlu dipahami.

1. Darah rendah (hipotensi)

Darah rendah atau hipotensi terjadi ketika tekanan darah turun di bawah ambang normal. Gejala darah rendah melibatkan pusing, kelelahan, pingsan, dan kadang-kadang nyeri dada.

Darah rendah dapat bersifat sementara, misalnya saat seseorang berdiri terlalu cepat, atau dapat menjadi kondisi kronis yang memerlukan perhatian medis.

Penyebab darah rendah:

- Dehidrasi

Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan penurunan volume darah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan hipotensi.

- Efek samping obat

Beberapa obat, seperti diuretik atau obat tekanan darah, dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.

- Masalah jantung

Gangguan jantung tertentu, seperti bradikardia (denyut jantung yang lambat), dapat menyebabkan hipotensi.

- Anemia

Kekurangan sel darah merah dapat mengakibatkan hipotensi.

Baca Juga: Hati-hati dengan Bahaya Gula Darah Rendah, Bisa Sebabkan Tubuh Seperti Ini    

Penanganan darah rendah:

- Meningkatkan asupan cairan untuk mencegah dehidrasi.

- Memodifikasi posisi tubuh secara perlahan untuk menghindari perubahan tekanan darah yang tiba-tiba.

- Mengonsumsi makanan kaya garam untuk membantu meningkatkan tekanan darah.

2. Kurang darah (anemia)

Kurang darah atau anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang cukup untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.

Gejala anemia melibatkan kelelahan, kulit pucat, sesak napas, dan denyut jantung yang cepat.

Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan perlu diidentifikasi penyebab spesifiknya untuk penanganan yang tepat.

Penyebab kurang darah:

- Defisiensi zat besi

Kekurangan zat besi adalah penyebab umum anemia.

- Defisiensi vitamin B12 dan asam folat

Keduanya diperlukan untuk produksi sel darah merah yang sehat.

- Gangguan genetik

Beberapa kondisi genetik dapat menyebabkan produksi sel darah merah yang abnormal.

- Kehilangan darah

Cedera atau kondisi medis yang menyebabkan kehilangan darah dapat menyebabkan anemia.

Penanganan kurang darah:

- Suplemen zat besi, vitamin B12, atau asam folat sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: 9 Makanan yang Bisa Menaikkan Tensi, Konsumsi Secukupnya Saja Supaya Tekanan Darah Kembali Normal    

- Perubahan pola makan untuk memasukkan makanan yang kaya nutrisi.

- Penanganan penyebab spesifik anemia, seperti pengobatan gangguan genetik atau penanganan kondisi medis yang menyebabkan kehilangan darah.

Perbandingan darah rendah dan kurang darah

1. Gejala

Darah rendah

Pusing, kelelahan, pingsan, dan nyeri dada.

Kurang darah

Kelelahan, kulit pucat, sesak napas, dan denyut jantung cepat.

2. Penyebab umum

Darah rendah

Dehidrasi, efek samping obat, masalah jantung, dan anemia.

Kurang darah

Defisiensi zat besi, vitamin B12, atau asam folat; gangguan genetik; kehilangan darah.

3. Penanganan

Darah rendah

Meningkatkan asupan cairan, modifikasi posisi tubuh, dan konsumsi garam.

Kurang darah

Suplemen nutrisi, perubahan pola makan, dan penanganan penyebab spesifik.

Meskipun darah rendah dan kurang darah memiliki gejala yang tumpang tindih seperti kelelahan, penting untuk memahami perbedaan penyebab dan penanganannya.

Keduanya membutuhkan perhatian medis, dan konsultasi dengan profesional kesehatan diperlukan untuk menentukan diagnosis yang tepat dan merancang rencana pengobatan yang sesuai.

Mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang seimbang, dapat membantu mencegah terjadinya kondisi ini. (*)

Baca Juga: Berbagai Buah Untuk Penderita Darah Rendah, Tak Lagi Pusing dan Lemas

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow