Semua Akan Bayern Pada Waktunya

Dominasi sebelas Meisterschale (juara Bundesliga) beruntun milik Bayern Munchen bukan sekadar buah konsistensi. Melainkan juga kecerdikan memanfaatkan situasi ketika rival tersendat.

Musim lalu, misalnya. Bayern juara setelah Borussia Dortmund yang memuncaki klasemen dan bermain kandang pada spieltag pemungkas tidak mampu meraih kemenangan Cerita yang bisa terulang musim ini.

Keunggulan 7 poin (48-41) Bayer Leverkusen atas Bayern akhir pekan lalu (21/1) sudah berubah menjadi hanya 2 poin (49-47) kemarin (28/1) atau setelah 19 spieltag.

Padahal, Leverkusen masih mempertahankan catatan tidak terkalahkan dan seri tanpa gol lawan Borussia Monchengladbach di BayArena kemarin.

Masalahnya, setelah kalah 0-1 oleh Werder Bremen pekan lalu, Bayern menyapu bersih dua laga. Masing-masing 1-0 atas Union Berlin (25/1) dan 3-2 atas FC Augsburg kemarin.

“Satu-satunya permasalahan kami musim ini adalah kurang klinis menuntaskan peluang dan itu tentu berimbas pada hasil pertandingan,” tutur der trainer Leverkusen Xabi Alonso seperti dilansir The Athletic.

Cedera panjang top scorer Victor Boniface (16 gol) tidak bisa lagi dijadikan alasan mengingat Xabi sudah mendatangkan Borja Iglesias yang dipinjam dari Real Betis. Leverkusen juga masih memiliki duo Republik Ceko, Patrik Schick dan Adam Hlozek.

“Sayang sekali Borja belum memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri sehingga dia tidak bisa membantu kami dalam pertandingan ini (belum main lawan Gladbach, red),” kata Xabi.

Bagi Leverkusen, keunggulan dua poin atas Bayern sangat tidak aman karena kedua tim bakal bertemu pada spieltag ke-21 di BayArena (11/4).

Hanya, sebelum itu, Bayern harus melakoni laga lawan Gladbach (3/2). Dalam 7 pertemuan terakhir, Die Roten –sebutan Bayern– hanya menang sekali dan kalah empat kali.

Meski begitu, der trainer Bayern Thomas Tuchel sedang bersemangat dengan performa timnya saat ini. “Aku selalu super yakin dengan tim ini dan apa yang akan kami lakukan,” tutur Tuchel kepada Bild. (io/c17/dns/jpg)