Saat Banyak Pilot di Swiss Enggan Terbangkan Pesawat ke Israel...

Banyak pilot dan awak pesawat di Swiss kini disebut enggan menerbangkan pesawat ke Israel. Apa alasannya?

Saat Banyak Pilot di Swiss Enggan Terbangkan Pesawat ke Israel...

KOMPAS.com - Banyak pilot dan awak pesawat di Swiss kini disebut enggan menerbangkan pesawat ke Israel.

Kondisi ini membuat pihak maskapai terpaksa menyesuaikan perubahan jadwal penerbangan tersebut.

Diberitakan Swissinfo.ch, banyak awak pesawat maskapai Swiss International Air Lines (SWISS) membatalkan penerbangan ke Israel karena takut masalah keamanan di wilayah tersebut.

Sepert diketahui, Israel sedang terlibat peperangan dengan Hamas di wilayah sekitar Palestna.

Baca juga: Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu Israel: Kami Akan Terus Berperang

Hingga saat ini, belum ada angka pasti berapa banyak awak pesawat yang membatalkan penerbangan mereka ke Israel.

“Pada beberapa penerbangan tidak ada yang membatalkan, pada penerbangan lainnya ada satu atau lebih awak yang membatalkan,” kata juru bicara SWISS.

Berdasarkan temuan ini, pihak maskapai akan mengubah prosedurnya untuk memastikan semua penerbangan dapat beroperasi sesuai rencana.

Pihaknya juga akan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi hal ini, termasuk berjaga-jaga jika terjadi pembatalan penerbangan oleh awak pesawat.

Baca juga: DK PBB Sahkan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Apa Sanksinya jika Israel atau Hamas Melanggar?

Alasan awal pesawat di Swiss enggan terbang ke Israel

Dilansir dari The Swiss Times, maskapai ini akan memiliki penerbangan dari Tel Aviv, Israel ke Zurich, Swiss sebanyak dua kali sehari mulai Mei mendatang.

Penerbangan ini sama banyak dengan jadwalnya sebelum konflik Hamas-Israel memanas.

Namun, rencana penerbangan ini membuat maskapai mengeluarkan peraturan perpanjangan waktu istirahat di malam hari bagi kru yang bertugas. Mereka juga harus bermalam di Tel Aviv.

Dengan aturan ini, banyak kru ragu akan keselamatan mereka jika harus bermalam. Akibatnya, mereka memilih mundur dari penerbangan.

Baca juga: Malaysia Tangkap Warga Israel yang Masuk Secara Ilegal, Bawa 6 Pistol dan 200 Peluru

Banyak kru yang mundur ini memaksa anggota kru lainnya menggantikan pekerjaan tersebut.

Namun, hal ini berpotensi membuat jam terbang mereka lebih sering daripada jumlah rata-rata.

Banyaknya pembatalan penerbangan juga membuat maskapai harus mengeluarkan rencana penerbangan baru.

Untuk mencegah pembatalan terbang ini terjadi lagi, maskapai SWISS menerapkan aturan pembatalan penerbangan hanya boleh dilakukan setidaknya tujuh hari sebelum penerbangan ke Israe dan berlaku mulai Sabtu (6/4/2024).

Pihak SWISS memahami kekhawatiran beberapa anggota krunya. Kendati demikian, mereka meyakini para ahli telah memeriksa kondisi dan menyimpulkan situasi di Israel aman untuk penerbangan.

Baca juga: Kesaksian Jurnalis Al Jazeera yang Ditangkap Pasukan Israel Saat Meliput di RS Al-Shifa

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow