Rusia Setop Impor Pisang dari Ekuador Usai Quito Ekspor Senjata Bekas ke Ukraina

Ekuador memiliki kontrak tidak mengirim senjata era Soviet tanpa persetujuan Rusia, tetapi Quito berdalih itu tak berlaku untuk senjata bekas.

Rusia Setop Impor Pisang dari Ekuador Usai Quito Ekspor Senjata Bekas ke Ukraina

QUITO, KOMPAS.com - Rusia pada Selasa (6/2/2024) menyetop sementara impor pisang dan bunga dari Ekuador, beberapa minggu setelah Quito sepakat mengirimkan senjata era Soviet ke Ukraina.

Pengiriman senjata dari Ekuador itu dilakukan setelah mereka akan mendapat senjata dari Amerika Serikat.

Badan pertanian Rusia yaitu Rosselkhoznadzor mengatakan, izin untuk lima eksportir Ekuador ditangguhkan karena terdeteksinya hama.

Baca juga: Rusia-China Tuduh AS Picu Konflik di Timur Tengah

Menurut media-media Rusia, sembilan dari sepuluh jenis pisang yang diimpor Rusia berasal dari Ekuador.

Adapun pembatasan impor bunga jenis tertentu akan berlaku mulai Jumat (9/2/2024). Ekuador adalah salah satu eksportir bunga terbesar di dunia, terutama mawar.

Presiden Ekuador Daniel Noboa pada 10 Januari menerima tawaran AS untuk menukar peralatan era Soviet dengan senjata modern dalam kesepakatan senilai 200 juta dollar AS (Rp 3,15 triliun).

AS mengatakan, peralatan Ekuador akan dikirim ke Ukraina untuk membantu Kyiv dalam berperang melawan Rusia.

Baca juga:

  • Zelensky Tunjuk Pejabat yang Pernah Diculik Rusia Jadi Wali Kota Melitopol Ukraina
  • Ukraina Serang Kota Lysychansk yang Diduduki Rusia, 28 Orang Tewas
  • Drone Diduga Milik Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Utama Rusia

Namun, kesepakatan ini membuat marah Moskwa.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pekan lalu berujar, Ekuador membuat keputusan ceroboh di bawah tekanan serius dari pihak-pihak eksternal yang berkepentingan.

Zakharova menambahkan, Ekuador terikat kontrak untuk tidak mengirim peralatan tersebut ke pihak ketiga tanpa persetujuan Rusia.

Noboa berdalih bahwa Ekuador berhak melakukannya karena melibatkan barang bekas.

Pemimpin Ekuador itu sempat berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat pelantikan presiden baru Argentina Javier Milei di Buenos Aires.

Baca juga: Rusia Buka 520.000 Lowongan Pekerjaan di Sektor Pertahanan untuk Perang di Ukraina

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow