ROCKY Gerung Ajak Megawati Turun Tangan Pimpin Pemakzulan Jokowi Sebelum 14 Februari: Singkirkan

- Rocky Gerung mendukung gerakan pemakzulan Jokowi dari kursi presiden. Rocky Gerung menyampaikan hal tersebut dalam diskusi DIALOG PUBLIK RELAWAN AM1N BUGAR di Tangerang Selatan pada Minggu (14/1/2024). Rocky Gerung mengatakan bahwa Pemilu yang berlangsung pada 14 Februari 2024 nanti akan menjadi sia-sia dan dituding bakal ada kecurangan. Rocky menyarankan agar gerakan pemakzulan Jokowi segera dilakukan lebih cepat dan...

ROCKY Gerung Ajak Megawati Turun Tangan Pimpin Pemakzulan Jokowi Sebelum 14 Februari: Singkirkan

TRIBUN-MEDAN.com - Rocky Gerung mendukung gerakan pemakzulan Jokowi dari kursi presiden. Rocky Gerung menyampaikan hal tersebut dalam diskusi DIALOG PUBLIK RELAWAN AM1N BUGAR di Tangerang Selatan pada Minggu (14/1/2024).

Rocky Gerung mengatakan bahwa Pemilu yang berlangsung pada 14 Februari 2024 nanti akan menjadi sia-sia dan dituding bakal ada kecurangan. 

Rocky menyarankan agar gerakan pemakzulan Jokowi segera dilakukan lebih cepat dan terstruktur. 

Ia pun menyarankan agar Megawati Soekarnoputri ikut turun dalam gerakan pemakzulan Jokowi. 

Menurutnya langkah politik itu bisa dilakukan oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri lantaran memiliki kuasa di partai yang mendominasi DPR RI.

“Diperlukan langkah politik yang memungkinkan langkah pemakzulan itu dimulai oleh siapa harusnya oleh megawati karena dia yang punya standing di parlemen,” katanya.

Pengamat politik ini menyebut hanya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang bisa memulai langkah pemakzulan Presiden.

Rocky menilai bahwa Jokowi harus dimakzulkan secara konstitusional.

Mantan dosen Filsafat di Universitas Indonesia itu pun mengajak pendukung Anies Baswedan dan Cak Imin (AMIN) untuk memakzulkan Jokowi dari kursi kepresidenan.

“Karena itu proses politik berikutnya adalah mendorong agar ada gerakan politik yang lebih terarah untuk mewujudkan pemakzulan dengan cara konstitusional,” ujarnya.

Rocky Gerung berdalih bahwa Pemilu 2024 tidak akan ada dampaknya apabila Jokowi masih duduk di kursi Kepresidenan.

Sebab Rocky menuduh Jokowi akan berpihak untuk memenangkan salah satu Paslon Pilpres 2024.

“Karena kalau penghalangnya tidak disingkirkan maka politik 14 februari itu omong kosong,” jelasnya.

Maka kata Rocky Gerung diperlukan langkah politik yang memungkinkan untuk memakzulkan Jokowi.

Diketahui isu pemakzulan Jokowi kembali mencuat jelang Pilpres 2024.

Isu ini pertama kali dikeluarkan oleh gerakan petisi 100 yang mengirimkan surat kepada Menkopolhukam Mahfud MD.

Namun demikian Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra menilai, petisi yang meminta pemakzulan Presiden Jokowi merupakan hal yang inkonstitusional.

Pasalnya, hal ini tidak sejalan dengan ketentuan Pasal 7B Undang-undang Dasar (UUD) 1945.

"(Pemakzulan) itu inkonstitusional. Mustahil prosesnya dilakukan dalam waktu kurang dari satu bulan. Sebab, pemakzulan itu prosesnya panjang dan memakan waktu," ujar Yusril melalui keterangan persnya, Minggu (14/1/2024).

Ia menjelaskan, pemakzulan harus dimulai dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengeluarkan pendapat bahwa presiden telah melanggar Pasal 7B UUD 1945, yakni melakukan pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, melakukan perbuatan tercela, atau tidak memenuhi syarat lagi sebagai presiden.

Tanpa uraian jelas mengenai aspek mana dari Pasal 7B UUD 1945 yang dilanggar presiden, sebut dia, maka pemakzulan adalah langkah inkonstitusional.

"Perlu waktu berbulan-bulan untuk mempersiapkan DPR mengambil kesimpulan presiden telah melakukan pelanggaran di atas. Andai DPR setuju, pendapat DPR itu harus diperiksa dan diputus benar tidaknya oleh Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Yusril.

Rocky Gerung: Anies Pasti Kalah

Rocky Gerung mengklaim bahwa Anies Baswedan kalah dalam Pilpres 2024. Pengamat Politik ini bahkan menyebut bahwa Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar cuma mampu meraih 17 persen suara. 

Alasan Rocky Gerung sebut Anies Baswedan kalah yakni sosok Presiden Jokowi. 

Kata Rocky, langkah Anies bakal dihalangi oleh Presiden Jokowi. 

Bahkan Rocky Gerung mengaku pernah membicarakan hal itu dengan Jubir Timnas AMIN Muhammad Said Didu pada akhir tahun 2023 lalu.

Kepada Said Didu, Rocky Gerung menyebut bahwa penguasa hanya menghendaki Anies Baswedan mendapatkan suara 17 persen saja.

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung dalam sebuah diskusi Minggu (14/1/2024).

“Saya dengan Pak Said Didu akhir tahun kemarin saya ucapkan bahwa Anies tidak mungkin menang dia cuma boleh dapat 17 persen,” ungkap Rocky Gerung.

Baca juga: AS Roma Mulai Pertimbangkan Pecat Jose Mourinho, Sang Legenda Siap Turun Gunung Jadi Penggantinya

Baca juga: Kesal Ditegur Saat Cari Cacing di Comberan, Pria di Lampung Aniaya dan Tikam Warga Dengan Sajam

Rocky Gerung menyebut bahwa seharusnya Anies Baswedan mendapatkan 50 hingga 60 persen suara apabila tidak dihalangi oleh Jokowi.

Oleh karenanya, Rocky Gerung mengajak pemilih yang pro Anies Baswedan untuk menyingkirkan Jokowi dari kursi Kepresidenan.

“Joko Widodo akan menghalangi, maka untuk menang ya singkirkan penghalangnya kan itu jalan pikirannya,” ucapnya.

Rocky Gerung mengklaim, mahasiswa dari ratusan kampus yang sudah dikunjunginya sepakat untuk menggaungkan kembali gerakan Ganti Presiden.

“Kemarin ada pembuktian anak-anak dari emak-emak di ratusan kampus mengucapkan antidinasti itu terang-terangan ganti presiden,” tuturnya.

Reaksi Anies Baswedan Usai Pelaku yang Ancam Dirinya Ditangkap

Anies Baswedan merespons langkah kepolisian menangkap Arjun Wijaya Kusumo (24) yang mengancam akan menembak capres urut nomor 1 tersebut di media sosial TikTok.

Selain memberi apresiasi atas penangkapan Arjun Wijaya Kusumo, Anies Baswedan juga menyinggung kebebasan berbicara.

Kata Anies Baswedan, kebebasan berbicara tidak boleh dibayang-bayangi ancaman.

"Saya apresiasi sekali Pak Kapolri dan Mabes Polri yang bertindak cepat dan tuntas untuk seluruh aparat bawahnya," kata Anies saat tiba di Bandara Radin Intan II, Lampung, Minggu (14/1/2024) pagi.

Anies mengatakan, semua orang diperbolehkan berbicara dan mengungkapkan pandangannya.

Menurutnya, hal itu dilindungi oleh Undang-Undang. Namun, dalam praktiknya masih ada intimidasi serta ancaman untuk bisa bebas berpendapat.

"Dan kita semua, menginginkan adanya kebebasan berbicara. Kebebasan berbicara itu dilindungi dengan cara tidak boleh ada ancaman keselamatan. Mereka dibebaskan berbicara salah satunya tidak ada ancaman kekerasan," kata Anies.

Dia juga berharap kasus serupa tidak kembali terulang di kemudian hari.

"Kita berharap situasi ini juga tidak berkelanjutan. Ini juga pesan bagi semua. Silakan mengeluarkan pandangan tapi jaga sikap," kata Anies.

Diberitakan sebelumnya, polisi telah menangkap pelaku yang mengancam akan menembak calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan di Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024).

Tim gabungan dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri bekerja sama dengan Polda Jawa Timur menangkap pelaku yang diketahui berinisial Arjun Wijaya Kusumo di Jember.

Arjun Wijaya Kusumo telah mengakui melakukan ancaman penembakan melalui akun TikTok @calonistri71600.

Dikutip tribun-medan.com dari kompas.com, keluarga tak menyangka Arjun Wijaya Kusumo ditangkap dan melakukan pengancaman pada Anies Baswedan.

Menurut keluarga, Arjun Wijaya Kusumo lebih banyak menghabiskan waktu di rumah ketimbang bepergian.

"Adik saya ini jarang pergi main, kebanyakan dia di rumah. Karena capai, waktunya digunakan untuk bekerja kirim bawang," kata kakak Arjun Wijaya, Wulandari, Sabtu (13/1/2024).

Wulandari mengungkapkan, adiknya yang berasal dari Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu, Probolinggo tersebut ditangkap Sabtu (13/1/2024) sekitar pukul 09.30 WIB.

Penangkapan terjadi di Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur saat sang adik bekerja mengantarkan bawang.

Ketika itu, Arjun mengantar bawang bersama Wulandari dan sang ayah, Sueb (65) dengan mengendarai mobil.

"Ayah yang mengemudikan mobil. Saya bertugas sebagai pengatur pesanan bawang dan adik yang bongkar muat bawang," katanya.

Sejumlah orang yang mengaku berasal dari Polda Jatim menyatakan tujuan membawa Arjun Wijaya Kusumo ke Mapolda Jatim untuk dimintai keterangan terkait pernyataan pengancamannya pada capres.

"Hendak berangkat ke toko lain, masih di tepi jalan, kami mendadak dihentikan orang tak dikenal. Mereka bilang dari Polda Jatim, kemudian adik saya dibawa," kata dia.

Sang kakak menjelaskan, awalnya keluarga tak tahu kasus apa yang membuat Arjun Wijaya Kusumo berurusan dengan kepolisian.

Baru setelah penangkapan diketahui Arjun Wijaya Kusumo adalah orang yang diduga mengancam Anies Baswedan.

"Setelah penangkapan itu, kami dihubungi oleh polisi dan dijelaskan adik saya tersandung kasus ancaman penembakan pada Capres nomor urut 1," katanya.

Terancam UU ITE

Kapolda Jawa Timur Irjen Imam Sugianto mengungkapkan, Arjun Wijaya Kusumo ditangkap di Jember, Jawa Timur oleh tim gabungan dari Mabes Polri dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim.

"Sudah ditangkap dan saat ini kasusnya sedang dikembangkan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim," kata Kapolda di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024).

Polisi menyebut, Arjun Wijaya Kusumo telah mengakui perbuatannya telah melakukan pengancaman terhadap capres Anies Baswedan melalui akun Tiktok @calonistri71600.

Imam mengatakan, Arjun Wijaya Kusumo akan dijerat pasal UU ITE.

"Yang pasti pasal Undang-Undang ITE, pasal-pasal lain akan didalami," kata dia. Sementara, Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho menyebutkan, berdasarkan keterangan awal yang disampaikan, tindakan ancaman pelaku tidak berkaitan dengan capres atau parpol tertentu.

(*/tribun-medan.com)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow