Riset Roy Morgan Ungkap Pergeseran Suara Anies, Prabowo dan Ganjar Jelang Hari-H

Roy Morgan melaporkan bahwa terjadi pergeseran suara cukup signifikan pada survei Januari 2024 dibandingkan dengan Desember 2023.

Bisnis.com, JAKARTA - Roy Morgan Research, lembaga survei independen asal Australia, mengungkapkan terjadi pergeseran suara cukup signifikan pada Januari 2024 dibandingkan dengan Desember 2023, yang membuat salah satu paslon berpeluang menang satu putaran. 

Berdasarkan jajak pendapat Roy Morgan terbaru tentang niat memilih Presiden Indonesia 2024, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di ambang kemenangan pada putaran pertama minggu depan dengan perolehan 46% - naik 300 basis points (bps) sejak Desember 2023 menurut survei yang dilakukan pada Januari 2024 terhadap 1.267 pemilih Indonesia berusia 17+.

Prabowo telah meningkatkan keunggulannya atas kandidat peringkat kedua menjadi 1500 bps – naik dari 1300 bps pada Desember 2023. 

Baca Juga : 5 Survei Terbaru Capres saat Kampanye Akbar, Pilpres 2024 Satu Putaran?

Sementara itu capres Anies Baswedan menempati urutan kedua dengan 31% (naik 700 poin) dan kini diunggulkan untuk lolos ke posisi kedua. Anies berpeluang untuk masuk ke putaran kedua jika Prabowo gagal mencapai mayoritas.

Adapun peluang kemenangan calon PDI-P Ganjar Pranowo makin kecil karena dukungan terhadapnya merosot tajam tahun ini menjadi hanya 23% (turun 700 bps). 

Baca Juga : : Survei Indikator: Prabowo vs Anies di Sumatra dan Banten, Ganjar Keok di Jateng

Direktur Roy Morgan Indonesia Ira Soekirman mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo hampir mengamankan kursi kepresidenan pada putaran pertama pemilu minggu depan 

Untuk memenangkan pemilu putaran pertama seorang calon Presiden harus memperoleh lebih dari 50% suara pada putaran pertama dengan minimal 20% di separuh seluruh provinsi.

Baca Juga : : Survei LKSP: Suara Anies-Cak Imin 32,41%, Prabowo Gibran 32,02%, Ganjar-Mahfud 19,05%

“Lonjakan suara yang diraih Prabowo selama beberapa bulan terakhir berarti dia sudah makin dekat untuk meraih kemenangan pada putaran pertama,” kata Ira dikutip Sabtu (10/2/2024). 

Ira juga mengatakan pemilihan Prabowo terhadap putra Presiden Jokowi, Gibran, sebagai pasangan wakil presidennya pada akhir bulan Oktober telah mendukung lonjakan dukungan terhadap pria yang dua kali kalah dalam pemilihan Presiden dari Jokowi pada 2014 dan 2019.

Sementara itu, lanjut Ira, dukungan terhadap ‘Aliansi Partai Politik’ Anies yang berada di posisi kedua telah melonjak 850 bps poin menjadi 27% pada bulan Januari. Partai-partai yang memimpin aliansi ini adalah PKS (14%) dan NasDem (8%) – keduanya telah meningkatkan dukungan mereka secara signifikan pada bulan Januari – dan diikuti oleh PKB dan Ummat serta beberapa partai pendukung dari provinsi Aceh di ujung utara. Pulau Sumatera mendukung Anies.

“Dukungan terhadap ‘Aliansi Partai Politik Pendukung Ganjar Pranowo’ Ganjar terus merosot di bulan Januari – turun 500 bps menjadi 24% seiring dengan pergeseran nasib. Koalisi ini didominasi oleh PDI-P yang berkuasa saat ini (22%) dan diikuti oleh PPP, Hanura dan Perindo,” kata Ira. 

Diketahui jajak pendapat Roy Morgan mengenai niat memilih Presiden dan Parlemen Indonesia ini dilakukan pada bulan Januari 2024 dengan melibatkan 1.267 pemilih berusia 17+ tahun di seluruh Indonesia. 

Wawancara tatap muka dilakukan di 17 provinsi, dengan upaya yang telah dilakukan untuk memastikan sampel yang seimbang mewakili para pemilih baik secara geografis maupun demografis. Terdapat 4% pemilih pada pemilu Presiden dan 4% pemilih pada pemilu legislatif tidak dapat menyatakan siapa yang mereka dukung.

Analisis Gender dan Suara Pemilu

Analisis berdasarkan gender: perempuan lebih memilih Prabowo dibandingkan laki-laki

Dari sisi gender dalam niat memilih, riset Roy Morgan menunjukkan bahwa secara gender perempuan dan laki-laki, Prabowo unggul atas Anies. Untuk gender perempuan Prabowo unggul 1700 bps di atas Anies di posisi kedua, pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan keunggulan 1500 bps dari gender laki-laki Prabowo atas Anies.

Dukungan terhadap Partai Gerindra Meningkat Jelang Pemilu Legislatif

Dukungan terhadap Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo tidak berubah secara keseluruhan, yakni sebesar 48% (turun 1% poin dari bulan Desember), namun dukungan tersebut telah berkonsolidasi di sekitar partai Gerindra – kini mencapai 28% (naik 650 bps). 

Gerindra kini telah melampaui PDI-P menjadi partai yang paling banyak didukung di Indonesia.

Partai-partai lain dalam Koalisi Indonesia Maju sebagian besar telah kehilangan dukungan dalam 1 terakhir, dimana Demokrat kini mendapat 7% (turun 4,50 bps), Golkar 6% (turun 4,5 bps), PAN 4% (naik 1,50 bps) dan PSI sebesar 3% (tidak berubah). Dukungan terhadap partai-partai kecil lainnya dalam koalisi, termasuk PBB, Garuda, Gelora, dan PA, sangat kecil.

Anies di posisi kedua memimpin Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang beranggotakan PKS dengan 14% (naik 500 bps), NasDem 8% (naik 500 bps), PKB 5% (turun 150 bps) dan partai kecil Ummat. PDA, SIRA dan PAS Aceh semuanya dengan dukungan yang dapat diabaikan – total dukungan 27% (naik 8,5 bps).

Ganjar yang berada di posisi ketiga memimpin Aliansi Partai Politik yang beranggotakan PDI-P dengan 22% (turun 450 bps), PPP 1% (turun 100bp), Perindo 1% (naik 50 bps) dan Hanura (di bawah 50 bps) – total 24% dukungan (turun 500 bps) tersebar di antara keempat partai.

Suara di Legislatif: Gerindra salip PDI-P 

Dalam jajak pendapat terbaru Roy Morgan menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDI-P pada Januari sebagai partai dengan dukungan terbesar. Dukungan terhadap Gerindra meningkat 6500 bps menjadi 28% - lebih dari dua kali lipat dukungan yang diterima partai tersebut pada Pemilu Legislatif 2019.

Dukungan terhadap partai politik pengusung Presiden Jokowi, dan partai calon Presiden Ganjar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), turun 450 bps menjadi 22% dan menempati posisi kedua.

Di peringkat ketiga ada PKS dengan 14% (naik 500 bps), disusul NasDem dengan 8% (naik 500 bps), Partai Demokrat dengan 7% (turun 450 bps) dan Golkar dengan 6% (turun 450 bps). .

Partai lain yang menarik 5% atau kurang antara lain PKB sebesar 5% (turun 150 bps), Partai Amanat Nasional (PAN) sebesar 4% (turun 100 bps), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebesar 3% (tidak berubah), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 1% (turun 100 bps), Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dengan 1% (naik 50 bps) dan sejumlah partai kecil lainnya dengan dukungan kurang dari 0,5%.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow