Respons Israel,AS,Lebanon,Iran,Turki,Presiden Palestina setelah Hamas Setujui Gencatan Senjata

– Hamas telah menyetujui rencana gencatan senjata di Jalur Gaza yang diusulkan oleh Mesir dan Qatar sebagai juru penengah. Dalam pernyataannya pada hari Senin, (6/5/2024), Hamas mengatakan Ismail Haniyeh yang menjadi kepala biro politik Hamas sudah menelepon Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Menteri Intelijen Mesir Abbas Kamel untuk menyampaikan hal itu. Seorang delegasi Qatar akan bertolak ke...

Respons Israel,AS,Lebanon,Iran,Turki,Presiden Palestina setelah Hamas Setujui Gencatan Senjata

TRIBUNNEWS.COM – Hamas telah menyetujui rencana gencatan senjata di Jalur Gaza yang diusulkan oleh Mesir dan Qatar sebagai juru penengah.

Dalam pernyataannya pada hari Senin, (6/5/2024), Hamas mengatakan Ismail Haniyeh yang menjadi kepala biro politik Hamas sudah menelepon Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Menteri Intelijen Mesir Abbas Kamel untuk menyampaikan hal itu.

Seorang delegasi Qatar akan bertolak ke Kairo, Mesir, sehari berselang guna meneruskan perundingan antara Israel dan Hamas yang digelar lewat pihak penengah.

Kalil Al-Hayya, salah satu anggota biro politik Hamas, berujar bahwa usulan gencatan itu termasuk penarikan pasukan Israel dari Gaza dan pengembalian pengungsi Palestina ke rumah mereka serta pertukaran sandera.

Dalam usulan itu terdapat tiga tahap gencatan senjata yang masing-masing berlangsung selama 42 hari.

Berikut respons sejumlah pihak setelah Hamas menyetujui gencatan senjata dengan Israel.

Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum menyambut baik pernyataan Hamas.

Dia mengatakan usulan yang disetujui Hamas itu masih “jauh dari persyaratan dasar dari Israel”.

Netanyahu berujar bahwa Israel akan meneruskan perundingan dengan Hamas.

Meski demikian, pemimpin sayap kanan itu menegaskan Israel akan tetap menjalankan rencana operasi militer di Rafah.

Baca juga: Israel Serang Rafah usai Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Pejuang Gaza Tembakkan Roket ke Israel

“Kabinet perang secara bulat memutuskan bahwa Israel akan meneruskan operasi di Rafah untuk melakukan desakan militer terhadap Hamas guna mempercepat pembebasan sandera kami dan tujuan lain dalam perang,” kata Netanyahu dikutip dari Reuters.

Amerika Serikat (AS)

AS mengaku sedang meninjau pernyataan Hamas itu.

“Saya bisa mengonfirmasi bahwa Hamas sudah mengeluarkan respons. Kami sedang meninjau respnsi itu dan membahasnya dengan rekan-rekan kami di kawasan itu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller dikutip dari Reuters.

Miller menyebut kesepakatakan pasti tercapai.

Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby turut buka suara.

“Kami ingin sandera dibebaskan, kami ingin gencatan senjata selama 6 minggu, kami ingin meningkatkan bantuan kemanusian.

Iran

Iran menyambut baik pernyataan Hamas.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran Nasser Kan’ani mengatakan gencatan itu bisa menghentikan genosida yang dilakukan Israel di Gaza.

“Republik Islam Iran mendukung rencana yang disampaikan demi mewujudkan hak-hak rakyat Palestina, termasuk penghentian, dengan segera dan permanen, serangan kejahatan rezim Zionis, pencabutan blokade di Gaza, pembebasan warga Palestina yang disandera, dan penarikan pasukan pendudukan Israel secara penuh dan tanpa syarat dari Jalur Gaza serta pembangunan kembali,” kata Kan’ani dikutip dari Nour News.

Baca juga: Hamas Terima Gencatan Senjata Tapi Israel Masih Terus Bombardir Rafah 12 Orang Tewas

Lebanon

Lebanon turut menyambut positif langkah Hamas.

Najib Mikati yang menjadi perdana menteri sementara Lebanon menyebut keputusan Hamas itu sebagai “satu langkah ke depan untuk menghentikan konflik”.

Kata Mikati, dunia harus mendesak Israel agar menerima usulan gencatan senjata supaya rakyat Palestina bisa mendapatkan hak mereka.

“Sudah tiba waktunya desakan internasional diarahkan kepada Israel agar menerima usulan ini,” katanya.

Di samping itu, Mikati berharap solusi itu bisa memunculkan ketenangan di kawasan itu.

Hubungan Lebanon dengan Israel memanas setelah perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

Kelompok Hizbullah di Lebanon hampir setiap hari menyerang Israel di perbatasan, begitu juga sebaliknya.

Presiden Palestina

Presiden Otoritas Nasional Palestina Mahmoud Abbas berharap Israel juga menyetujui usulan gencatan senjata setelah Hamas menyetujuinya.

“Kami berharap Israel akan berhenti melakukan agresi dan menarik diri sepenuhnya dari Jalur Gaza,” kata Abbas.

Dia juga mendesak masyarakt dunia untuk mendesak Israel agar menyetujui usulan tersebut.

Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan senang dengan keputusan Hamas menyetujui gencatan senjata.

Erdogan mengatakan hal itu sejakan dengan saran Turki. Dia juga berharap Israel akan menyetujuinya.

Dia meminta negara-negara Barat untuk makin menekan Israel agar menyetujui usulan gencatan senjata.

“Kami menyambut baik pernyataan Hamas bahwa mereka menyetujui gencatan senjata dengan saran kami. Sekarang Israel harus mengambil langkah yang sama,” ujar Erdogan.

(Tribunnews/Febri)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow