Respon Polytron Milk Djarum terkait Motor Listrik Fox-R Bermasalah

Sempat beredar di media massa bahwa motor listrik Polytron Fox-R tiba-tiba mengalami masalah tekanan ban, hingga terjadi kendala untuk pengisian daya.

Respon Polytron Milk Djarum terkait Motor Listrik Fox-R Bermasalah

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen motor listrik Polytron, PT Hartono Istana Teknologi menyebut kendala terkait unit motor listrik Fox-R yang dialami konsumen sudah selesai ditangani.

Sempat beredar di media massa bahwa motor listrik Polytron Fox-R tiba-tiba mengalami masalah tekanan ban, hingga terjadi kendala untuk pengisian daya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Komersial PT Hartono Istana Teknologi, Tekno Wibowo menyebut tekanan ban tersebut tidak hilang, tetapi terjadi bocor halus setelah pemakaian sembilan bulan.

Baca Juga : 30.000 Unit Motor Listrik Polytron Ditargetkan Laku Terjual pada 2024

Konsumen tersebut disebut harus menunggu kedatangan spare part yang sebelumnya sempat tertunda. Namun, hal ini sudah diselesaikan pada Selasa (5/3/2024) malam. Kemudian terkait masalah pengisian daya juga sudah diselesaikan.

“Awalnya sudah dilakukan penggantian ban, dan sebulan kemudian masih kembali komplain dan diputuskan ganti ban dan velg-nya,” tuturnya kepada Bisnis, Rabu (6/3/2024).

Baca Juga : : Soal Standardisasi Baterai Motor Listrik, Polytron: Belum Mendesak

Sebagai informasi, Polytron Fox-R yang dibanderol seharga Rp20,5 juta untuk on-the-road (OTR) Jabodetabek. Setelah mendapat potongan subsidi harganya menjadi Rp13,5 juta.

Motor listrik yang dipasarkan oleh Polytron menggunakan sistem sewa baterai sehingga pembelian unit tidak termasuk dengan baterai. Harga sewa tetap selamanya Rp250.000 per bulan dengan pilihan masa kontrak dari per bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan seterusnya.

Baca Juga : : Hingga Kini, Polytron Lego 4.466 Unit Motor Listrik Subsidi

Selain itu, Polytron turut memberikan garansi baterai seumur hidup. Di mana pengguna yang memiliki masalah dengan baterai bisa menyewa baterai seharga Rp200 ribu per bulannya.

Sementara itu, perusahaan milik bos Djarum ini  menargetkan dapat menjual hingga 30.000 unit motor listrik sampai dengan akhir 2024. Target tersebut dinilai realistis seiring adanya perluasan subsidi motor listrik Rp7 juta dari empat golongan menjadi 1 NIK untuk 1 unit.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow