Real Count KPU DPR RI Dapil Jabar V: Perolehan Suara Adian Napitupulu, Anang, Fadli Zon, Tommy

jpnn.com - JAKARTA - Berikut ini data sementara penghitungan suara calon anggota DPR RI dapil Jawa Barat (Jabar) V berdasar real count KPU, yang menunjukkan perolehan suara beberapa caleg terkenal, termasuk dari kalangan artis, lumayan besar.

Diketahu, pada Pemilu 2024, kursi DPR RI dari dapil Jabar V menjadi rebutan sejumlah pesohor, antara lain Adian Napitupulu, Anang Hermansyah, Fadli Zon, Ramzi, dan Primus Yustisio.

Data real count KPU pada Pemilu DPR RI dapil Jabar V menunjukkan, sementara ini perolehan suara Fadli Zon menduduki peringkat teratas, yakni meraih 17.903 suara.

Adapun perolehan suara Adian Napitupulu juga lumayan besar, yakni 10.486 suara, menempati posisi teratas di kalangan caleg DPR RI dari PDIP di dapil tersebut.

Perolehan suara tersebut berdasar real count KPU RI per Jumat (16/2) pukul 06.31 WIB, di saat progres data yang masuk ke KPU sudah berasal dari 1.512 TPS, atau 9,93 persen dari total jumlah TPS di wilayah Jabar V sebanyak 15.228 TPS.

Tabel pada situs pemilu2024.kpu.go.id menampilkan data real count perolehan suara masing-masing caleg DPR RI dapil Jabar.

Berikut ini beberapa nama caleg DPR RI dapil Jabar V dengan perolehan suara terbanyak di partainya masing-masing:

1. Tommy Kurniawan (PKB) 14.166 suara

2. Fadli Zon (Gerindra) 17.903 suara

3. Mulyadi (Gerindra) 10.410 suara

4. Marlyn Maisaroh (Gerindra) 9.372 suara

5. Adian Napitupulu (PDIP) 10.406 suara

6. Indah Pertiwi Nataprawira (PDIP) 6.869

7. Anang Hermansyah (PDIP) 7.540 suara

8. Mochtar Mohamad (PDIP) 9.845 suara

9. Revindra Airlangga (Golkar) 15.369 suara

10. Apriyadi Malik (Golkar) 14.235 suara

11. Ramzi (NasDem) 12.602 suara

12. Primus Yustisio (PAN) 12.675 suara

Perlu diketahui, dapil Jabar V menyediakan 9 kursi DPR RI periode 2024-2029.

Perlu diingatkan kembali bahwa angka real count KPU tentang perolehan suara caleg DPR RI dapil Jabar V tersebut baru berasal dari 9,93 persen dari total TPS yang ada, sehingga masih ada peluang terjadi perubahan signifikan. (sam/jpnn)